Buka dari QuBisa App, banyak penawaran menarik!

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Daftar Dengan Email

Problem Solving dan Decision Making: Manfaat dan Cara Menerapkannya

Problem Solving dan Decision Making: Manfaat dan Cara Menerapkannya

Kemampuan memecahkan masalah ( problem solving ) dan membuat keputusan ( decision making) adalah keterampilan penting dalam kehidupan pribadi dan profesional. Keterampilan ini sangatlah vital untuk mengatasi tantangan, menemukan solusi, dan membuat pilihan yang tepat. Baik itu dalam menyelesaikan konflik, menangani isu-isu kompleks, atau membuat keputusan bisnis penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat dari keterampilan ini serta memberikan tips praktis tentang bagaimana menerapkannya secara efektif. 

Manfaat Problem Solving & Decision Making

Manfaat dari memiliki keterampilan problem solving dan decision making sangatlah beragam. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari keterampilan tersebut:

1. Penyelesaian Masalah yang Efektif

Dengan keterampilan problem solving , individu dapat mengidentifikasi masalah dengan lebih baik dan menemukan solusi yang efektif.

2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Keterampilan decision making membantu individu untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi, sehingga mengurangi risiko dan meningkatkan hasil yang diinginkan.

3. Meningkatkan Efisiensi

Dengan kemampuan problem solving dan decision making yang baik, efisiensi operasional dapat ditingkatkan karena masalah dapat diatasi dengan cepat dan keputusan dapat diambil dengan lebih efisien.

4. Peningkatan Produktivitas

Keterampilan ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karena masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan keputusan dapat diambil tanpa terlalu banyak penundaan.

5. Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Problem solving dan decision making yang efektif mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi, karena masalah dapat diatasi dengan solusi yang inovatif dan keputusan yang tepat.

Untuk mencari informasi mengenai kursus dan bootcamp terbaik untuk perkembangan karier, bisa mendapatkan informasi lengkapnya dengan klik banner di bawah ini:

Cara Menerapkan Problem Solving & Decision Making

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan dalam menerapkan problem solving dan decision making .

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama dalam menghadapi tantangan adalah dengan mengidentifikasi masalah secara jelas. Penting untuk dapat merumuskan masalah dengan tepat, menetapkan parameter yang terlibat, dan memahami dampaknya terhadap tujuan atau kinerja keseluruhan.

2. Kumpulkan Informasi

Untuk membuat keputusan yang informasional, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi relevan. Proses ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif dan mendukung analisis yang lebih akurat.

3. Analisis dengan Sistematis

Penting untuk menerapkan pendekatan sistematis dalam menganalisis masalah. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang hubungan antara berbagai elemen yang terlibat dalam situasi tersebut dan identifikasi penyebab akar yang mendasarinya.

4. Berkolaborasi

Keterlibatan tim dengan berbagai pandangan dapat memberikan keuntungan signifikan. Diskusi kelompok memungkinkan adanya perspektif yang beragam, membuka ruang untuk ide-ide kreatif, dan memanfaatkan kekuatan kolektif tim dalam menyelesaikan masalah.

5. Evaluasi Solusi atau Keputusan Alternatif

Setelah berkolaborasi, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan berbagai solusi atau opsi keputusan yang dihasilkan. Evaluasi risiko dan manfaat dari setiap opsi menjadi kunci untuk memilih alternatif yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

6. Ambil Keputusan

Keputusan yang diambil harus didasarkan pada analisis yang teliti. Pemilihan solusi terbaik harus mempertimbangkan segala aspek yang relevan, termasuk konsekuensi jangka panjang dan dampaknya terhadap tujuan keseluruhan.

7. Implementasikan dan Evaluasi

Setelah keputusan diambil, langkah selanjutnya adalah menerapkannya. Penting untuk melakukan pemantauan dan evaluasi secara teratur untuk memastikan keberhasilan implementasi, dan sekaligus mengidentifikasi peluang perbaikan atau penyesuaian yang mungkin diperlukan. Proses ini memberikan dasar untuk pembelajaran berkelanjutan dan peningkatan proses pengambilan keputusan di masa depan.

Kemampuan problem solving dan decision making adalah keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman. Dengan mengenali manfaatnya dan menerapkan langkah-langkah praktis, Anda dapat memperkuat kemampuan ini dan membawa nilai tambah yang signifikan baik untuk diri sendiri maupun organisasi Anda.

Jika Anda ingin mendalami keterampilan problem solving dan decision making secara mendalam dan efektif, ikuti kursus online Career Acceleration Program (CAP) dari QuBisa bertajuk Menyelesaikan Masalah dan Menentukan Keputusan (Problem Solving and Decision Making) . 

Kursus ini dirancang khusus untuk membimbing Anda melalui studi kasus, dan latihan praktis yang akan meningkatkan kemampuan Anda dalam mengatasi masalah dan membuat keputusan yang bijak. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membawa karier dan kemampuan Anda ke tingkat berikutnya. Segera ikuti kursusnya di QuBisa . 

No Image

Artikel Untuk Kamu

Saran untuk kamu.

Qubisa Logo

Tentang Kami

Unduh aplikasi di.

google-play

QuBisa © 2024 . All rights reserved.

ALC

  • Executive Development Program
  • Manager and Supervisory Development Program
  • Leadership and Management Development Program
  • Working Motivation Program
  • Asesmen 12 Kompetensi Kepemimpinan
  • ALC Recruitment and Assessment
  • Training Online – Publik
  • Inhouse Training
  • Alumni Stories
  • Stories Events

7 Strategi Meningkatkan Kemampuan Problem Solving, Yang Ke-6 Wajib Diketahui!

Problem Solving

Kemampuan problem solving adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Bagaimana kita menghadapi dan menyelesaikan masalah dapat memengaruhi kesuksesan kita secara keseluruhan. Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, ada beberapa strategi yang dapat kita terapkan.

Semakin sering kita berhadapan dengan masalah, semakin baik kita akan dalam menemukan solusi. Cobalah untuk menantang diri sendiri dengan teka-teki atau masalah sehari-hari yang perlu dipecahkan.

Lihat masalah dari berbagai sudut pandang dan pertimbangkan solusi yang tidak konvensional. Brainstorming dengan orang lain juga dapat membantu menghasilkan ide-ide segar. Jangan takut untuk membuat kesalahan. Kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar. Belajar dari kesalahan kita adalah cara terbaik untuk memperbaiki kemampuan problem solving.

Amati cara orang lain menyelesaikan masalah dan pelajari teknik atau pendekatan yang mereka gunakan. Dengan menerapkan strategi secara konsisten, kita dapat meningkatkan kemampuan problem solving kita dan menjadi lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang muncul dalam kehidupan kita.

Apa itu Problem Solving?

Problem solving adalah proses mental atau kognitif yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi dari suatu masalah atau tantangan yang dihadapi. Ini adalah kemampuan kunci yang diperlukan untuk mengatasi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.

Kemampuan problem solving melibatkan berbagai keterampilan kognitif, seperti pemikiran kritis, analitis, kreatif, dan pemecahan masalah. Ini juga memerlukan kemampuan untuk mengelola emosi, bekerja sama dengan orang lain, dan mengambil keputusan yang tepat.

Kemampuan problem solving penting dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Ini membantu individu menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang bijaksana untuk mencapai tujuan mereka.

Pengertian Problem Solver

Seorang problem solver adalah individu yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan efektif. Mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan yang kompleks atau situasi yang tidak terduga dengan cara yang sistematis dan kreatif.

Seorang problem solver biasanya memiliki beberapa karakteristik atau kemampuan berikut:

  • Pemikiran Kritis: Mereka mampu menganalisis masalah secara objektif dan logis. Mereka dapat mengidentifikasi informasi yang relevan, memahami akar penyebab masalah, dan mengevaluasi solusi yang mungkin.
  • Kreativitas: Problem solver seringkali mampu berpikir kreatif, yaitu mampu menciptakan solusi yang inovatif atau tidak konvensional untuk masalah.
  • Keterampilan Analitis: Mereka memiliki kemampuan untuk mengurai masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, memahami hubungan antara elemen-elemen tersebut, dan mengidentifikasi pola atau tren yang mungkin terkait dengan masalah.
  • Pemecahan Masalah: Problem solver efektif dalam merancang, menguji, dan menerapkan solusi untuk mengatasi masalah. Mereka biasanya memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana mengimplementasikan rencana tindakan.
  • Pengelolaan Emosi: Kemampuan untuk tetap tenang dan rasional dalam menghadapi masalah yang mungkin menegangkan atau stres adalah hal penting bagi problem solver.
  • Kemampuan Komunikasi: Problem solver harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik dalam menjelaskan masalah kepada orang lain maupun dalam berkolaborasi dengan tim atau rekan kerja.
  • Kerja Tim: Banyak masalah dalam konteks profesional maupun kehidupan sehari-hari memerlukan kerja sama tim. Problem solver harus dapat berkontribusi dalam tim dan berkolaborasi dengan orang lain untuk mencapai solusi.

Problem solver dapat ditemukan di berbagai bidang, termasuk bisnis, teknologi, ilmu pengetahuan, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan banyak lagi. Mereka merupakan aset berharga dalam mengatasi tantangan dan mencapai tujuan, serta sering dihargai dalam lingkungan kerja dan kehidupan pribadi karena kemampuan mereka dalam menghadapi masalah dan menemukan solusi yang efektif.

Baca juga :  4 Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif untuk Negosiasi

Apa Manfaat dari Problem Solving?

Setelah mengetahui betapa krusialnya kemampuan decision making and problem solving dalam diri seseorang tentu hal ini sejalan dengan manfaat yang akan didapatkannya.

Manfaat problem solving yang paling utama adalah meningkatkan kemampuan untuk mengorganisir waktu secara cerdas, kemampuan untuk memprioritaskan, merencanakan, dan melaksanakan strategi, berpikir dengan luas, dapat bekerja di bawah tekanan dan masih banyak lagi hal lainnya.

Contoh kasus menyelesaikan masalah dalam perusahaan, seperti terjadinya kesalahan dalam berkomunikasi dengan rekan kerja. Apalagi jika saat bekerja dengan sistem work from home , atau tidak bertatap muka.

Anda dapat mengatasinya secara rutin dengan melakukan meeting, serta memahami maksud yang telah disampaikan oleh rekan kerja Anda. Jika ada yang masih tidak dimengerti, Anda dapat klarifikasi atau bertanya kembali.

7 Strategi Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Dalam rangka meningkatkan keahlian menyelesaikan maslah tentu dibutuhkan cara berpikir yang logis dan sistematis, bahkan pengalaman agar dapat menyelesaikan suatu persoalan ataupun masalah dengan lebih bijak.

Oleh karena itu, supaya Anda dapat menjadi karyawan yang memiliki kemampuan problem solving, maka berikut adalah 7 strategi yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan kinerja karyawan, yaitu:

1. Mampu Mendefinisikan Masalah dengan Jelas

Mampu mendefinisikan masalah dengan jelas merupakan strategi menyelesaikan masalah yang paling sederhana namun sangat vital untuk dilakukan. Jika Anda tidak benar-benar memahami suatu masalah, maka solusi yang Anda berikan tentu tidak akan efektif.

Cara yang paling tepat untuk mendefinisikan masalah dengan jelas ini tentunya dapat dilakukan dengan melihat melalui sudut pandang yang berbeda ketika terjadi konflik. Jika Anda memiliki waktu untuk melihat suatu masalah, maka Anda akan menjadi lebih memahami dan dapat menghasilkan solusi yang baik.

Hal ini diperjelas dengan survei yang dilakukan oleh Harvard Business Review terhadap 106 orang C-Level perusahaan yang mewakili 91 perusahaan sektor swasta dan publik dari 17 negara. Data menyatakan bahwa 85% setuju bahwa organisasi mereka menjadi buruk saat tidak mampu mendefinisikan masalah dengan baik.

Tentu hal ini membuat Anda harus lebih menyikapi dengan baik saat terjadi masalah di dalam organisasi karena akan berdampak buruk secara keseluruhan bagi perusahaan.

2. Mengumpulkan Informasi Secara Rinci dan Sistematis

Seorang problem solver yang baik tentu akan mampu mengumpulkan informasi berupa fakta sehingga dapat membantu untuk mendapatkan gambaran suatu permasalahan dengan lebih jelas. Setelah Anda memiliki seluruh data, hal selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengatur atau meringkasnya.

Melalui informasi yang rinci dan sistematis, Anda dapat meringkas atau memetakannya. Contoh kasus menyelesaikan masalah dengan strategi ini, seperti Anda ingin mengetahui gambaran situasi keuangan secara rinci.

Ringkasnya, Anda dapat mengumpulkan data melalui laporan bank terbaru, kemudian melacak penghasilan dan pengeluaran Anda. Lalu, Anda dapat membuat bagan untuk membandingkan antara pengeluaran dan penghasilan yang Anda miliki.

3. Berpikir Positif

Ketika mendapatkan masalah, terkadang beberapa orang tidak dapat berpikir dengan jernih. Oleh karena itu, mereka akan kesulitan untuk melakukan problem solving dengan menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

Namun jangan khawatir, Anda dapat meningkatkan kemampuan tersebut dengan membiasakan diri untuk selalu berpikir positif. Dengan berpikir positif dapat memberikan ketenangan dalam diri, sehingga Anda dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih bijaksana.

4. Creative Thinking

Creative thinking atau berpikir kreatif dapat meningkatkan kemampuan problem solving dalam diri Anda. Bahkan, berpikir kreatif dapat membantu untuk menemukan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi atau mencegah terulangnya permasalahan terjadi lagi.

Hal ini tentu dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja karyawan pada setiap perusahaan.

5. Menggunakan Metode Mind Mapping

Strategi menyelesaikan masalah dalam organisasi menggunakan metode mind mapping dapat membantu Anda untuk memetakan berbagai informasi yang telah dimiliki. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk memahami dan menyelesaikan masalah dengan lebih mudah.

Tidak hanya itu saja, metode ini juga sangat berguna untuk meningkatkan kreatifitas, memacu kinerja otak, meningkatkan fokus, serta menemukan inovasi dalam memberikan suatu ide.

6. Berfokus Pada Solusi, Bukan Masalah

Meskipun sebelum menyelesaikan masalah Anda perlu mendefinisikan hingga memetakannya terlebih dahulu, bukan berarti Anda terus berada pada permasalahan tersebut secara terus menerus.

Jangan lupa bahwa Anda membutuhkan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Tetap fokus dan bersikap tenang, sehingga Anda dapat lebih mudah untuk menemukan solusi atas setiap permasalahan yang dimiliki.

7. Melatih Kemampuan Berkomunikasi

Melatih kemampuan berkomunikasi sangat penting untuk Anda lakukan. Jika Anda memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tentu hal tersebut dapat membantu Anda untuk membuat proses identifikasi masalah dan menanganinya dengan lebih mudah.

Sebab, strategi ini berupa komunikasi yang melibatkan orang lain tentu akan mencegah terjadinya miss komunikasi yang dapat menambah permasalahan. Tentu, hal ini dapat memberikan dampak yang positif untuk Anda saat menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Creative Problem Solving, Metode Penyelesaian Masalah Paling Efektif Abad Ini!

Menurut SAGE journals yang berjudul “ Determinants of 21st-Century Skills and 21st– Century Digital Skills for Workers: A Systematic Literature Review ”, faktor penentu keterampilan dan keterampilan digital di abad ke 21 ini salah satunya meliputi keterampilan menyelesaikan masalah.

Oleh sebab itulah dalam rangka memahami perbedaan tingkat keterampilan diantara pekerja, Anda perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan tingkat keterampilan individu karyawan, seperti keterampilan komunikasi dan kolaborasi.

Kedua faktor tersebut tentunya akan mengantarkan Anda pada kemampuan problem solving yang paling efektif untuk dilakukan saat ini dengan metode creative problem solving .

Baca juga :  Creative Thinking : Arti, Manfaat dan Cara Melatihnya

Apa Itu Creative problem Solving?

Creative problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan untuk memecahkan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan.

Hal inilah yang membuat training problem solving juga diperlukan agar Anda memiliki kemampuan lebih untuk memecahkan segala permasalahan yang terjadi. Jadi tidak heran jika materi dan tema seperti Training problem solving and decision making dibutuhkan oleh perusahaan untuk melatih setiap karyawannya.

Decision making and problem solving atau membuat keputusan menjadi salah satu cara untuk Anda menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Jika Anda tidak berani untuk membuat atau mengambil keputusan, maka Anda akan kesulitan untuk memecahkan masalah.

Modul pelatihan ini dapat disediakan oleh setiap perusahaan, sehingga pelatihan tersebut dapat membantu para karyawan mereka untuk menjadi pribadi yang dapat lebih diandalkan di kemudian hari.

Pentingnya memiliki kemampuan menyelesaikan masalah khususnya dalam urusan pekerjaan, dapat menjadi nilai tambah untuk Anda. Namun, kemampuan ini harus dilatih dan dipelajari agar benar-benar bisa diterapkan tidak hanya dalam kebutuhan pekerjaan namun juga kehidupan sehari-hari.

Jangan khawatir, sebab kini ALC Leadership Management memiliki beberapa program training untuk meningkatkan kemampuan Anda. Beberapa program pelatihan menarik yang bisa Anda Pilih ini mulai dari working excellence , creative thinking, dan dahsyatnya nilai diri .

Tingkatkan keahlian SDM Anda hari ini : – Ketahui bagaimana mengubah cara pandang Anda akan pentingnya bekerja dengan integritas sekaligus memahami dampaknya pada pola pikir, sikap & perilaku, melalui  The Power of Integrity . – Pahami bagaimana cara Meningkatkan kecerdasan emosi yang berdampak pada perkembangan karir, bisnis serta prestasi, melalui  The Power of Working with Emotional Intelligence – Pelajari bagaimana cara mendorong Anda fokus dalam meningkatkan pola pikir serta membangun impact dampak melalui kebiasaan positif, baik di pekerjaan, bisnis maupun kehidupan sehari-hari dengan ALC Method, melalui  Boost Your Focus, Increase Your Impact .
Ingin menjadi pemimpin yang dapat menyelasaikan masalah secara kreatif dan mudah dalam mengambil setiap keputusan? Yuk daftarkan segera diri Anda dalam training online “Creative Problem Solving and Decision Making”. Yuk catat tanggal pelaksaannya di bawah ini ya!

Creative Problem Solving and Decision Making

Jadwal Training   Kamis, 19 Oktober 2023 09.00 – 16.00 WIB Online via Zoom

Membangun Integritas

7 Panduan Sederhana Membangun Integritas Di Tempat Kerja

strategi negosiasi bisnis

Kuasai 7 Strategi Seni Negoaisasi Bisnis Berikut ini, Terbukti Efektif

Team Leader

10 Keterampilan yang Harus Anda Miliki Sebagai Team Leader

Pengembangan SDM

Arti, Tujuan dan Manfaat Pengembangan SDM Bagi Karyawan!

Konflik Kerja

3 Penyebab dan Cara Mengatasi Konflik Kerja dengan Efektif!

Leadership Skills

Cara Mengembangkan Leadership Skills yang Terbaik

Harapan dan Kekhawatiran

4 Harapan dan Kekhawatiran Saat Mengikuti Training Leadership!

Tanggung Jawab Karyawan

Membentuk Pemimpin melalui Budaya Tanggung Jawab Karyawan

Hard Skill dan soft skill

Hard Skill dan Soft Skill : Arti, Manfaat dan Perbedaannya

Turnover karyawan

Yuk Ketahui Sejak Awal 5 Penyebab Turnover Karyawan Tinggi

Creative Thinking

Training Online Creative Thinking

  • 09.00 - 16.00 WIB
  • Online via Zoom

Self Leadership in Challenging Times

Self Leadership in Challenging Times

Great Leaders, Great Influencers

Training Online Great Leaders, Great Influencers

Training online creative problem solving and decision making.

Leading The Millenials

Training Online Leading The Millennials

program creative negotiation skill

Creative Negotiation Skills

7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk Individu dan Profesional

Kenya swawikanti.

August 1, 2023 • 7 minutes read

Bagaimana solusi terbaik problem solving yang efisien dan efektif? Berikut beberapa teknik dan strategi pemecahan masalah yang bisa kamu terapkan!

Sebagai individu, terutama di dunia profesional, kita dituntut untuk bisa mengatasi berbagai macam masalah yang muncul. Mulai dari masalah pribadi, masalah dalam pekerjaan sehari-hari, mengerjakan soal ujian, hingga masalah lain yang cakupan dan dampaknya lebih luas. Untuk bisa mencari solusi berbagai macam masalah, dibutuhkan skill problem solving atau pemecahan masalah yang baik.

Problem solving merupakan keterampilan esensial yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan, baik secara personal maupun profesional. Kemampuan ini akan berperan penting saat kita menghadapi tantangan kompleks dalam pekerjaan, saat kita berusaha menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan pribadi dan keluarga, atau saat kita bertemu dengan masalah-masalah lain secara tiba-tiba.  

Banyak orang menyadari bahwa kemampuan ini penting untuk dimiliki, namun belum banyak yang mengerti bagaimana teknik dan strategi yang bisa diterapkan untuk dapat memecahkan masalah dengan baik. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih jauh mengenai strategi dan teknik jitu pemecahan masalah secara efektif, baik di bidang profesional maupun kehidupan personal. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi

  Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi. Kamu harus mengidentifikasi dan mendefinisikan secara detail issue tersebut dengan menjawab poin-poin berikut:

  • Apa masalah yang terjadi dan harus diselesaikan?
  • Apa penyebab dasar (root cause) dari masalah tersebut?
  • Apa dampak yang muncul akibat masalah tersebut?

  Setelah mendefinisikan masalah berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu akan dapat memahami lebih dalam mengenai masalah tersebut dan mengetahui letak akar permasalahannya.

2. Kumpulkan Informasi dan Lakukan Analisa

Setelah problem terdefinisi, kamu bisa mulai mengumpulkan berbagai informasi, data, maupun fakta yang relevan dengan masalah tersebut. Kamu bisa melakukannya melalui pengadaan riset, berkonsultasi dengan expert, atau mengumpulkan berbagai pengalaman terdahulu atas masalah yang serupa.

Baca juga: Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Tujuannya adalah untuk memahami konteks dari masalah, apa saja faktor penyebabnya, serta apa saja potensi solusi yang bisa dilakukan. Setelah informasi terkumpul, kamu bisa mulai menganalisa informasi tersebut secara kritis, untuk dapat menemukan pola, tren, atau hubungan yang dapat menjadi insight.

3. Buatlah Solusi Alternatif

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tentunya kamu sudah dapat menemukan 1-2 potensi solusi untuk menyelesaikan masalah. Namun, sebaiknya kamu tidak berhenti sampai di situ saja. Kamu bisa terus menganalisa dan berpikir out of the box, untuk dapat menemukan solusi alternatif lainnya yang mungkin terlewat.

Libatkan kreativitas dalam analisismu dan lakukan pendekatan konvensional maupun modern. Kamu juga bisa melibatkan kolaborasi dan diskusi bersama kolega atau rekan kerja. Tulis segala macam solusi yang ditemukan serta masukan dari berbagai perspektif. Hindari melakukan judging dan mengeliminasi solusi yang telah ditemukan. Meskipun solusi tersebut bukan solusi terbaik, tapi hindari untuk membuang solusi tersebut pada tahap ini karena nanti akan ada tahapan lain untuk melakukannya.

4. Lakukan Evaluasi dan Pilih Solusi Terbaik

Setelah membuat list yang berisi berbagai pilihan solusi, kamu bisa melakukan evaluasi terhadap masing-masing solusi tersebut. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan feasibility, impact, serta alignment-nya terhadap goal kamu. Pertimbangkan juga potensi resiko yang dapat muncul serta keuntungan apa yang bisa diperoleh dari solusi tersebut.

Saat memilih solusi yang terbaik, sangat penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara kemampuan analisis, intuisi, serta pengalaman yang sudah dilalui. Tiga faktor ini dapat membantu kita menyeleksi dan memilih pilihan solusi yang best of the best.

Baca juga: 10 Cara Pemimpin Menyelesaikan Konflik dalam Tim

5. Susun Action Plan

Setelah kamu memilih solusi terbaik, selanjutnya kamu bisa menyusun dan mengembangkan action plan atau rencana aksi untuk menerapkan solusi yang sudah dipilih tersebut. Buatlah action plan yang terperinci, dimulai dari membuat outline berisi langkah-langkah yang perlu dilakukan. Lakukan break down pada steps yang besar, untuk membuatnya menjadi smaller steps yang bisa dilakukan dan di-manage dengan lebih mudah. Jangan lupa juga untuk menentukan deadline pada setiap steps yang ada.

Jika action plan yang dibuat adalah action plan untuk konteks tim, maka tentukan juga person in charge (PIC) beserta tanggung jawab yang harus dilakukan untuk masing-masing steps. Setelah itu komunikasikan hal ini kepada seluruh anggota tim agar mereka dapat memahami dengan jelas tanggung jawab masing-masing anggota dan bisa saling membantu jika dibutuhkan. Setelah action plan selesai dibuat, komunikasikan juga kepada stakeholder yang terlibat.

6. Terapkan Pilihan Solusi beserta Action Plan yang Sudah Disusun

Setelah memilih solusi terbaik dan menyusun action plan, selanjutnya tinggal mengimplementasikan ke kehidupan nyata sesuai rencana. Pastikan setiap langkah terlaksana secara efektif dan efisien. Lakukan juga monitoring secara rutin untuk memastikan progress berjalan sesuai rencana dan timeline yang sudah ditentukan.

Meskipun sudah ada action plan, tapi sebaiknya kita tetap bersikap terbuka atas adanya penyesuaian selama pelaksanaan implementasi action plan. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ke depan terdapat perubahan atau tantangan di luar prediksi. Tetap fokus dan termotivasi agar solusi dan action plan bisa berjalan dengan baik.

7. Lakukan Evaluasi terhadap Hasil Implementasi Solusi

Setelah solusi dan action plan diimplementasikan, lakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang didapatkan. Cari tahu seberapa efektif solusi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selain itu, cari tahu juga apakah implementasi yang dilakukan telah benar-benar berhasil menyelesaikan masalah hingga ke akar atau tidak. Jika tidak, coba analisis hal-hal apa yang dapat dilakukan sebagai penyesuaian atau improvisasi agar penyelesaian masalah dapat lebih menyeluruh.

Di tahap evaluasi ini, kamu juga bisa membuat daftar lessons learned mulai dari proses identifikasi masalah hingga penerapan solusi. Lessons learned ini akan berguna sebagai dokumentasi dan bahan pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Baca juga: 8 Top Skill yang Harus Kamu Miliki Sebagai Seorang Manajer

Question:  Apa saja strategi pemecahan masalah?

Strategi pemecahan masalah dapat dikategorikan menjadi dua kelompok terkait, yakni problem-focused-coping dan emotion-focused-coping. Problem-focused-coping bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan fokus pada permasalahannya. Sementara, emotion-focused-coping lebih berfokus pada penanganan perasaan saat menghadapi masalah.

Question:  7 langkah metode pemecahan masalah?

Langkah-langkah model pemecahan masalah terdiri dari: Mengidentifikasi masalah, Mengumpulkan informasi, Merumuskan alternatif solusi, Membuat keputusan, Melaksanakan keputusan, Mengevaluasi hasilnya, dan Mengadopsi langkah-langkah perbaikan. Dalam metode ini, tujuan utama adalah mengatasi masalah dengan cara yang logis dan terorganisir.

Question: Apa saja 4 tahapan dalam penyelesaian masalah?

Ada empat tahapan dalam penyelesaian masalah. Pertama, memahami masalah. Kedua, membuat rencana penyelesaian. Ketiga, melaksanakan rencana penyelesaian. Terakhir, mengevaluasi semua langkah yang telah dilakukan. Polya (1973: 5) menyatakan bahwa inilah tahap-tahap penting dalam pemecahan masalah.

Question:  Membuat langkah-langkah pemecahan masalah?

Beberapa langkah pemecahan masalah dari segi psikologi antara lain: mengidentifikasi masalah dengan jelas, mencari dan mengevaluasi alternatif solusi, memilih solusi terbaik, dan mengevaluasi hasilnya. Psikologi membantu mengenali faktor emosional dan kognitif yang mempengaruhi dan memberikan panduan dalam memecahkan masalah secara efektif.

Kesempatan Untuk Bertumbuh

Problem solving atau pemecahan masalah adalah proses iteratif di mana setiap experience dapat memberikan kesempatan untuk bertumbuh. Kamu dapat belajar dari pengalaman problem solving yang pernah kamu lakukan, baik yang sukses maupun yang gagal, serta menjadikannya sebagai acuan untuk improvement ke depan.

Tidak perlu takut jika kamu dihadapkan dengan berbagai masalah atau situasi yang menantang karena seiring berjalannya waktu, permasalahan tersebut pasti dapat diselesaikan dengan baik asal kamu berusaha. Kamu juga bisa meminta bantuan dan saran dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari kamu.

Bagi seorang individu, menguasai teknik dan strategi pemecahan masalah tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Jika kamu ingin meningkatkan skill problem solving-mu, baik untuk urusan pribadi maupun profesional, kamu bisa bergabung dengan kelas pelatihan pemecahan masalah di Skill Academy!

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/problem-solving-strategies

https://www.betterup.com/blog/problem-solving-strategies

https://psychcentral.com/health/problem-solving-strategies

https://www.ekrut.com/media/pemecahan-masalah

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

7 Cara Download Video YouTube melalui Web dan Aplikasi, Mudah!

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Mengenal Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill Beserta Contohnya

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Tips Microsoft Excel: Cara Membuat Pivot Table dengan Mudah dan Contohnya

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Problem Solving And Decision Making: 10 Hacks That Managers Love

Understanding problem solving & decision making, why are problem solving and decision making skills essential in the workplace, five techniques for effective problem solving, five techniques for effective decision making, frequently asked questions.

Other Related Blogs

Steps in problem solving and decision making

  • Improved efficiency and productivity: Employees with strong problem solving and decision making skills are better equipped to identify and solve issues that may arise in their work. This leads to improved efficiency and productivity as they can complete their work more timely and effectively.
  • Improved customer satisfaction: Problem solving and decision making skills also help employees address any concerns or issues customers may have. This leads to enhanced customer satisfaction as customers feel their needs are being addressed and their problems are resolved.
  • Effective teamwork: When working in teams, problem solving and decision making skills are essential for effective collaboration . Groups that can effectively identify and solve problems together are more likely to successfully achieve their goals.
  • Innovation: Effective problem-solving and decision-making skills are also crucial for driving innovation in the workplace. Employees who think creatively and develop new solutions to problems are more likely to develop innovative ideas to move the business forward.
  • Risk management: Problem solving and decision making skills are also crucial for managing risk in the workplace. By identifying potential risks and developing strategies to mitigate them, employees can help minimize the negative impact of risks on the business.

Problem solving techniques

  • Brainstorming: Brainstorming is a technique for generating creative ideas and solutions to problems. In a brainstorming session, a group of people share their thoughts and build on each other’s suggestions. The goal is to generate a large number of ideas in a short amount of time. For example, a team of engineers could use brainstorming to develop new ideas for improving the efficiency of a manufacturing process.
  • Root Cause Analysis: Root cause analysis is a technique for identifying the underlying cause of a problem. It involves asking “why” questions to uncover the root cause of the problem. Once the root cause is identified, steps can be taken to address it. For example, a hospital could use root cause analysis to investigate why patient falls occur and identify the root cause, such as inadequate staffing or poor lighting.
  • SWOT Analysis: SWOT analysis is a technique for evaluating the strengths, weaknesses, opportunities, and threats related to a problem or situation. It involves assessing internal and external factors that could impact the problem and identifying ways to leverage strengths and opportunities while minimizing weaknesses and threats. For example, a small business could use SWOT analysis to evaluate its market position and identify opportunities to expand its product line or improve its marketing.
  • Pareto Analysis: Pareto analysis is a technique for identifying the most critical problems to address. It involves ranking problems by impact and frequency and first focusing on the most significant issues. For example, a software development team could use Pareto analysis to prioritize bugs and issues to fix based on their impact on the user experience.
  • Decision Matrix Analysis: Decision matrix analysis evaluates alternatives and selects the best course of action. It involves creating a matrix to compare options based on criteria and weighting factors and selecting the option with the highest score. For example, a manager could use decision matrix analysis to evaluate different software vendors based on criteria such as price, features, and support and select the vendor with the best overall score.

Decision making techniques

  • Cost-Benefit Analysis: Cost-benefit analysis is a technique for evaluating the costs and benefits of different options. It involves comparing each option’s expected costs and benefits and selecting the one with the highest net benefit. For example, a company could use cost-benefit analysis to evaluate a new product line’s potential return on investment.
  • Decision Trees: Decision trees are a visual representation of the decision-making process. They involve mapping out different options and their potential outcomes and probabilities. This helps to identify the best course of action based on the likelihood of different outcomes. For example, a farmer could use a decision tree to choose crops to plant based on the expected weather patterns.
  • SWOT Analysis: SWOT analysis can also be used for decision making. By identifying the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of different options, a decision maker can evaluate each option’s potential risks and benefits. For example, a business owner could use SWOT analysis to assess the potential risks and benefits of expanding into a new market.
  • Pros and Cons Analysis: Pros and cons analysis lists the advantages and disadvantages of different options. It involves weighing the pros and cons of each option to determine the best course of action. For example, an individual could use a pros and cons analysis to decide whether to take a job offer.
  • Six Thinking Hats: The six thinking hats technique is a way to think about a problem from different perspectives. It involves using six different “hats” to consider various aspects of the decision. The hats include white (facts and figures), red (emotions and feelings), black (risks and drawbacks), yellow (benefits and opportunities), green (creativity and new ideas), and blue (overview and control). For example, a team could use the six thinking hats technique to evaluate different options for a marketing campaign.

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Aastha Bensla

Aastha, a passionate industrial psychologist, writer, and counselor, brings her unique expertise to Risely. With specialized knowledge in industrial psychology, Aastha offers a fresh perspective on personal and professional development. Her broad experience as an industrial psychologist enables her to accurately understand and solve problems for managers and leaders with an empathetic approach.

How strong are your decision making skills?

Find out now with the help of Risely’s free assessment for leaders and team managers.

How are problem solving and decision making related?

What is a good example of decision-making, what are the steps in problem-solving and decision-making.

decision coach

Best Decision Coaches To Guide You Toward Great Choices

Top 10 games for negotiation skills to make you a better leader, 9 tips to master the art of delegation for managers, how to develop the 8 conceptual skills every manager needs.

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

  • Kepemimpinan |
  • 7 langkah penting dalam proses pengambi ...

7 langkah penting dalam proses pengambilan keputusan

Headshot kontributor Sarah Laoyan

Proses pengambilan keputusan adalah metode mengumpulkan informasi, menilai alternatif, dan menentukan pilihan akhir dengan tujuan mengambil keputusan terbaik. Dalam artikel ini, kami menguraikan proses langkah demi langkah tentang cara mengambil keputusan yang baik serta menjelaskan beragam metodologi pengambilan keputusan.

Kita mengambil keputusan setiap hari. Berangkat kerja naik bus atau memesan taksi? Es krim cokelat atau vanila? Susu murni atau dua persen?

Ada proses dalam membuat keputusan-keputusan kecil itu, dan meskipun ini pilihan sederhana dan mudah, bagaimana akhirnya kita mengambil keputusan yang lebih menantang? 

Di tempat kerja, keputusan tidak semudah seperti memilih jenis susu yang diinginkan untuk latte Anda di pagi hari. Itulah mengapa memahami proses pengambilan keputusan sangatlah penting. 

Apa itu proses pengambilan keputusan?

Proses pengambilan keputusan adalah metode mengumpulkan informasi, menilai alternatif, dan akhirnya, menentukan pilihan akhir. 

7 langkah proses pengambilan keputusan

Langkah 1: identifikasi keputusan yang perlu diambil.

Saat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri Anda: 

Apa masalah yang perlu dipecahkan?

Apa gol yang ingin dicapai dengan menerapkan keputusan ini?

Bagaimana Anda akan mengukur kesuksesan?

Semua pertanyaan ini adalah teknik penetapan gol umum yang akhirnya akan membantu Anda menemukan solusi tepat. Saat sudah ditentukan dengan jelas, Anda akan memiliki lebih banyak informasi untuk menghasilkan keputusan terbaik guna memecahkan masalah.

Langkah 2: Kumpulkan informasi relevan

Mengumpulkan informasi terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah penting untuk mengambil keputusan matang. Apa tim Anda memiliki data historis yang berkaitan dengan masalah ini? Adakah yang pernah mencoba memecahkan masalah ini sebelumnya?

Mencari informasi di luar tim atau perusahaan Anda juga penting. Pengambilan keputusan efektif memerlukan informasi dari banyak sumber berbeda. Temukan sumber daya eksternal, baik dengan melakukan riset pasar, bekerja sama dengan konsultan, atau berbincang dengan kolega di perusahaan lain yang memiliki pengalaman relevan. Mengumpulkan informasi membantu tim menemukan solusi berbeda untuk masalah Anda.

Langkah 3: Cari solusi alternatif

Langkah ini mewajibkan Anda untuk mencari banyak solusi berbeda untuk masalah yang dihadapi. Menemukan lebih dari satu alternatif sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena pemangku kepentingan berbeda mungkin memiliki kebutuhan berbeda, tergantung peran mereka. Contohnya, jika perusahaan mencari alat manajemen kerja, tim desain mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tim pengembangan. Memilih hanya satu solusi di awal mungkin bukan tindakan tepat. 

Langkah 4: Pertimbangkan bukti

Inilah saat Anda mengambil semua solusi berbeda yang ditemukan dan menganalisis caranya menangani masalah awal Anda. Tim mulai mengidentifikasi pro dan kontra setiap opsi dan mengeliminasi alternatif dari pilihan-pilihan itu.

Ada beberapa cara umum di mana tim dapat menganalisis dan mempertimbangkan bukti opsi:

Daftar pro dan kontra

Analisis SWOT

Matriks keputusan

Langkah 5: Pilih dari sejumlah alternatif

Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi yang telah dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini terhadap setiap pemangku kepentingan. 

Terkadang, keputusan yang tepat bukan salah satu dari alternatif, tapi gabungan beberapa alternatif. Pengambilan keputusan efektif melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Jadi, jangan batasi diri Anda dan tim pada opsi yang jelas.

Salah satu nilai utama di Asana adalah menolak pertukaran palsu. Hanya memilih satu keputusan bisa berarti kehilangan manfaat pada yang lainnya. Jika bisa, coba dan temukan opsi yang lebih baik dari alternatif yang ada.

Langkah 6: Ambil tindakan

Setelah pengambil keputusan akhir memberikan izin, inilah saatnya menerapkan solusi. Gunakan waktu untuk membuat rencana implementasi sehingga tim satu pemikiran untuk langkah selanjutnya. Kemudian, ini saatnya menerapkan rencana Anda dan memantau progres untuk menentukan apakah ini keputusan yang baik. 

Langkah 7: Tinjau keputusan Anda dan pengaruhnya (baik dan buruk)

Setelah mengambil keputusan, Anda dapat memantau metrik kesuksesan yang diuraikan di langkah 1. Ini cara menentukan apakah solusi ini memenuhi kriteria kesuksesan tim.

Berikut beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat meninjau keputusan Anda:

Apa keputusan memecahkan masalah yang diidentifikasi tim di langkah 1? 

Apa keputusan ini memengaruhi tim secara positif atau negatif?

Pemangku kepentingan mana yang menikmati manfaat dari keputusan ini? Pemangku kepentingan mana yang terdampak secara negatif?

Jika solusi ini bukan alternatif terbaik, tim Anda dapat memanfaatkan penggunaan bentuk manajemen proyek berulang. Hal ini memungkinkan tim cepat beradaptasi dengan perubahan, serta mengambil keputusan terbaik dengan sumber daya yang dimiliki. 

Jenis model pengambilan keputusan

Meskipun kebanyakan model pengambilan keputusan meliputi tujuh langkah yang sama, berikut beberapa metodologi berbeda untuk membantu Anda mengambil keputusan yang baik.

Model pengambilan keputusan rasional

Ini adalah jenis model pengambilan keputusan paling umum yang akan Anda lihat. Jenis ini bersifat logis dan berurutan. Tujuh langkah yang ditulis di atas adalah contoh model pengambilan keputusan rasional. 

Saat keputusan berdampak besar pada tim dan Anda perlu memaksimalkan hasil, ini adalah jenis proses pengambilan keputusan yang harus digunakan. Jenis ini mengharuskan Anda mempertimbangkan berbagai perspektif tanpa banyak bias agar Anda dapat mengambil keputusan terbaik. 

Model pengambilan keputusan intuitif

Jenis model pengambilan keputusan ini ditentukan oleh informasi atau data, bukan intuisi. Bentuk pengambilan keputusan ini memerlukan pengalaman terdahulu dan pengenalan pola untuk membentuk insting yang kuat.

Jenis pengambilan keputusan ini sering diambil oleh mereka yang memiliki banyak pengalaman mengenai masalah serupa. Mereka telah terbukti berhasil dengan solusi yang ingin diterapkan. 

Model pengambilan keputusan kreatif

Model pengambilan keputusan kreatif mencakup pengumpulan informasi dan wawasan tentang masalah serta menghasilkan ide potensial untuk solusi, serupa dengan model pengambilan keputusan rasional. 

Perbedaannya, alih-alih mencari pro dan kontra setiap alternatif, pengambil keputusan memasuki periode di mana mereka mencoba tidak secara aktif memikirkan tentang solusi sama sekali. Tujuannya, agar pikiran bawah sadar mengambil alih dan menuntun mereka ke keputusan yang tepat, seperti model pengambilan keputusan intuitif. 

Situasi ini sangat cocok digunakan dalam proses berulang agar tim dapat menguji solusi dan beradaptasi saat keadaan berubah.

Lacak keputusan utama dengan alat manajemen kerja

Saat tidak didokumentasikan dengan benar, melacak keputusan utama mungkin menantang. Pelajari selengkapnya mengenai cara alat manajemen kerja seperti Asana membantu tim melacak keputusan utama, berkolaborasi dengan rekan tim, dan tetap mengendalikan progres, semuanya di satu tempat.

Sumber daya terkait

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

What is intrinsic motivation and how does it work?

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

5 tips to set great company values that reflect your culture

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Data-driven decision making: A step-by-step guide

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

11 gaya kepemimpinan umum (beserta cara menemukan gaya Anda sendiri)

New Logo MyRobin

  • Beranda   ›   Untuk Pekerja

Bagaimana Cara Meningkatkan Decision Making Skills?

  • Habib Hidayat
  • Maret 7, 2023

skill decision making dalam dunia kerja

Kemampuan untuk membuat keputusan atau decision making merupakan sifat leadership yang penting dan menjadi ciri bahwa kamu bisa berpikir secara objektif dan mempertimbangkan pilihan yang ada untuk menentukan pilihanmu.

Tak hanya itu, skill decision making juga berguna ketika ingin mengambil keputusan secara cepat. Sehingga membuat karyawan atau bawahan memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kepemimpinan.

Pada kali ini, kita akan membahas mengenai decision making, mulai dari pengertian, cara meningkatkannya, hingga manfaat skill tersebut untukmu.

Tak perlu berlama-lama lagi, yuk simak penjelasan lengkap mengenai decision making berikut ini!

Pengertian Decision Making

Secara sederhana, decision making memiliki arti sebagai keahlian yang akan membantumu mengambil keputusan dari pilihan yang ada. Sedangkan dalam konteks yang lebih sempit lagi, yaitu di dunia kerja, decision making adalah proses menyelesaikan masalah dengan cara mengambil keputusan guna mendapatkan solusi serta jalan keluar yang terbaik.

Ketika kamu memiliki skill ini, kamu bisa mengambil keputusan dengan cara yang lebih baik. Yaitu dengan mengumpulkan data atau informasi terlebih dahulu, serta mempertimbangkan keputusan dari berbagai sudut pandang. 

Untuk mendukung skill ini, kamu perlu mengidentifikasi banyak hal guna membantu kamu dalam menimbang pilihan yang ada dan memilih pilihan terbaik untuk semua orang.

Cara Meningkatkan Skill Decision Making

Skill decision making merupakan keahlian yang bisa kamu latih. Semakin banyak kamu melatih skill tersebut, maka keahlianmu akan semakin meningkat. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui bagaimana cara meningkatkan skill decision making. Untuk mengetahui caranya, yuk simak penjelasannya berikut ini!

1. Mengumpulkan Informasi yang Relevan

Cara pertama adalah dengan mencari informasi yang relevan. Kamu bisa memulai dengan mengumpulkan informasi. Semakin banyak informasi yang kamu dapatkan, maka akan mempermudah kamu ketika mengambil keputusan nantinya. Namun, ada hal yang harus kamu perhatikan ketika mencari informasi, yaitu valid atau tidaknya informasi tersebut, dan meneliti relevansi informasi dengan masalah yang ada.

2. Mempelajari Setiap Pilihan yang Ada

Catatlah semua solusi yang mungkin terpikirkan olehmu. Karena decision making menuntutmu untuk mengambil keputusan dengan menimbang beberapa pilihan. Nah, setelah kamu mencatat semua solusi yang terpikirkan, cobalah buat gambaran plus dan minus yang akan terjadi jika kamu mengambil salah satu pilihan diantara pilihan yang ada. Dengan melakukan itu, kamu bisa menghindari kesalahan ketika mengambil keputusan.

3. Belajar dari Kesalahan yang Lampau

Setiap dari kita pastinya pernah melakukan kesalahan. Kamu bisa menjadikan kejadian tersebut salah satu pertimbanganmu dalam mengambil keputusan. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan lebih banyak gambaran mengenai pilihan-pilihan yang bisa kamu pilih nantinya.

4. Meminta Saran Ke Orang yang Lebih Berpengalaman

Cobalah kamu meminta saran kepada senior atau atasan di kantor. Karena, bisa saja mereka juga pernah mengalami kejadian yang serupa dengan yang kamu hadapi sekarang. Jika sudah begini, kamu bisa mengikuti jejak mereka dalam mengambil keputusan, dan menghindari kesalahan yang pernah mereka lakukan.

Manfaat Skill Decision Making

Skill decision making adalah kemampuan yang perlu dikuasai oleh seorang profesional. Karena skill ini akan membantu kamu baik secara pribadi dan juga perusahaan untuk kemajuan bisnis.

Tak hanya itu, ada manfaat lain yang akan kamu dapatkan. Nah untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa manfaat decision making. 

  • Memberikan banyak informasi mengenai keputusan yang bisa kamu ambil.
  • Memberikan banyak pilihan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik.
  • Membuat kualitas keputusan yang kamu ambil menjadi lebih baik.
  • Meningkatkan etika secara drastis, untuk membuat keputusan yang lebih bertanggung jawab dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral.

Contoh Decision Making

Skill decision making merupakan skill yang berkaitan dengan skill lainnya. Jadi dapat dibilang bahwa skill ini tidak bisa berdiri sendiri.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari skill decision making.

1. Problem Solving (Penyelesaian Masalah)

Skill problem solving sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Suatu saat kamu mungkin saja akan menghadapi suatu masalah. Maka dari itu, kamu perlu membuat keputusan yang bersifat objektif dan logis.

2. Active Listening (Mendengarkan dengan Aktif)

Sebelum mengambil keputusan, tentunya kamu harus mendengarkan pendapat orang lain terlebih dahulu. Dengan memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, akan meningkatkan kemampuanmu dalam berdiskusi dan berkolaborasi dalam mencapai kesepakatan bersama. Oleh karena itulah mengapa active listening menjadi penting.

3. Reasoning (Pemikiran)

Dalam decision making, kamu pastinya membutuhkan untuk berpikir secara logis. Karena, jika kamu tidak memiliki kemampuan berpikir yang baik, pastinya akan sulit bagimu untuk mendapatkan keputusan objektif.

Sebelum kamu memutuskan sesuatu, pastikan terlebih dahulu informasi yang kamu dapatkan sudah valid. Lalu, barulah kamu memikirkan keputusan yang tepat berdasarkan informasi tersebut.

4. Intuition (Intuisi)

Intuisi juga menjadi hal penting dalam decision making, karena ketika hendak memutuskan sesuatu, kamu juga harus bergantung kepada intuisi yang kamu miliki.

Intuisi akan semakin tajam seiring pengalaman yang kamu lalui semakin banyak. Jadi akan menjadi kombinasi yang menarik jika kamu memadukan intuisi yang kamu miliki dengan informasi yang sudah kamu dapatkan sebelumnya.

5. Teamwork (Kerja sama Tim)

Pada situasi tertentu, kamu akan bekerja sama dengan rekan kerjamu. Dengan melakukan kerja sama, maka kamu bisa berbagi ide dengan rekan kerjamu dalam mengambil keputusan. Sehingga permasalahan yang tengah kamu hadapi bisa teratasi dengan baik.

Itulah pembahasan mengenai decision making. Semoga penjelasan di atas menambah wawasan kamu, dan mempermudah kamu dalam memutuskan pilihan kedepannya. 

Menarik bukan pembahasannya? Jangan sampai lewatkan materi-materi lainnya yang tidak kalah menarik. Ayo kunjungi Blog MyRobin sekarang juga!

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Leaderless Group Discussion: Definisi, Jenis, Kompentesi, dan Cara Melaksanakannya

Apakah kamu bosan dengan diskusi kelompok yang tampaknya selalu didominasi

10+ Tips Menjaga Kesehatan Fisik Saat Bekerja Agar Tetap Produktif

Di dunia kerja yang sibuk, menjaga kesehatan fisik menjadi faktor

Lamaran Kerja via E-mail, Ini Tips, Cara, dan Contoh Suratnya

Lamaran kerja via e-mail sama seperti melamar secara langsung ke

10 Budaya kerja Bantu Tingkatkan Produktivitas Karyawan

10 Budaya kerja Bantu Tingkatkan Produktivitas Karyawan- Bagi siapapun seorang

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

The Resolve Blog Logo

Problem Solving and Decision Making - Two Essential Skills of a Good Leader

Darren Matthews

Problem solving and decision making are two fascinating skillsets. We call them out as two separate skills – and they are – but they also make use of the same core attributes.

They feed on a need to communicate well, both through questioning and listening, and be patient and not rushing both processes through. Thus, the greatest challenge any leader faces when it comes to solving problems and decision making is when the pressure of time comes into play. But as Robert Schuller highlights in his quote, allowing problem-solving to become the decision means you’ll never break free from the problem.

“Never bring the problem-solving stage into the decision-making stage. Otherwise, you surrender yourself to the problem rather than the solution.”—Robert H. Schuller

So how does a leader avoid this trap? How do they ensure the problem solving doesn’t become the be-all and end-all?

The 7 steps of Effective Problem Solving and Decision Making

A vital hurdle every leader must overcome is to avoid the impulsive urge to make quick decisions . Often when confronted with a problem, leaders or managers fall back in past behaviours. Urgency creates pressure to act quickly as a result, the problem still exists, just side-lined until it rears its ugly head again.

Good problem solving opens opportunity. A notable example of this is the first principles thinking executed by the likes of Elon Musk and others. Understanding the fundamentals blocks of a process and the problem it’s creating can lead to not just the problem but accelerate beyond it.

So, to avoid the trap, and use problem solving and decision making effectively , you should embody yourself with the following seven steps.

1.      What is the problem?

Often, especially in time-critical situations, people don’t define the problem. Some label themselves as fire-fighters, just content with dowsing out the flames. It is a reactionary behaviour and one commonplace with under-trained leaders. As great as some fire-fighters are, they can only put out so many fires at one time, often becoming a little industry.

The better approach is to define the problem, and this means asking the following questions:

  • What is happening? ( What makes you think there is a problem?)
  • Where is it taking place?
  • How is it happening?
  • When is it happening?
  • Why is it happening?
  • With whom is it happening? (This isn’t a blame game…all you want to do is isolate the problem to a granular level.)
  • Define what you understand to be the problem in writing by using as few sentences as possible. (Look at the answers to your what, where, why, when, and how questions.)

2.      What are the potential causes?

Having defined the problem it is now time to find out what might be causing the problem. Your leadership skills: your communication skills need to be strong, as you look to gather input from your team and those involved in the problem.

Key points:

  • Talk to those involved individually. Groupthink is a common cause of blindness to the problem, especially if there is blame culture within the business.
  • Document what you’ve heard and what you think is the root cause is.
  • Be inquisitive. You don’t know what you don’t know, so get the input of others and open yourself up to the feedback you’ll need to solve this problem.

3.      What other ways can you overcome the problem?

 Sometimes, getting to the root cause can take time. Of course, you can’t ignore it, but it is important to produce a plan to temporarily fix the problem. In business, a problem will be costing the business money, whether it be sales or profit. So, a temporary fix allows the business to move forward, providing it neutralises the downside of the original problem.

4.      How will you resolve the problem?

At this stage, you still don’t know what the actual problem is. All you have is a definition of the problem which is a diagnosis of the issue. You will have the team’s input, as well as your opinions as to what the next steps should be.

If you don’t, then at this stage you should think about reassessing the problem. One way forward could be to become more granular and adopt a first-principles approach.

  • Break the problem down into its core parts
  • What forms the foundational blocks of the system in operation?
  • Ask powerful questions to get to the truth of the problem
  • How do the parts fit together?
  • What was the original purpose of the system working in this way?
  • Name and separate your assumptions from the facts
  • Remind yourself of the goal and create a new solution

Solve hard problems with inversion

Another way is to invert the problem using the following technique:

1. Understand the problem

Every solution starts with developing a clear understanding of what the problem is. In this instance, some clarity of the issue is vital.

2. Ask the opposite question

Convention wisdom means we see the world logically. But what if you turned the logical outcome on its head. Asking the opposite questions brings an unfamiliar perspective.

3. Answer the opposite question

It seems a simple logic, but you can’t just ask the opposite question and not answer it. You must think through the dynamics that come from asking the question. You're looking for alternative viewpoints and thoughts you've not had before.

4. Join your answers up with your original problem

This is where solutions are born. You’re taking your conventional wisdom and aligning it with the opposite perspective. So often the blockers seen in the original problem become part of the solution.

5.      Define a plan to either fix the problem permanently or temporarily

You now know the problem. You understand the fix, and you are a position to assess the risks involved.

Assessing the risks means considering the worst-case scenarios and ensuring you avoid them. Your plan should take into the following points:

  • Is there any downtime to implementing the solution? If so, how long, and how much will it cost? Do you have backup systems in place to minimise the impact?
  • If the risk is too great, consider a temporary fix which keeps current operations in place and gives you time to further prepare for a permanent fix.
  • Document the plan and share it with all the relevant stakeholders. Communication is key.

Here we see the two skills of problem solving and decision making coming together. The two skills are vital to managing business risks as well as solving the problem.

6.      Monitor and measure the plan

Having evolved through the five steps to this stage, you mustn’t take your eye off the ball as it were.

  • Define timelines and assess progress
  • Report to the stakeholders, ensuring everyone is aware of progress or any delays.
  • If the plan doesn’t deliver, ask why? Learn from failure.

7.      Have you fixed the problem?

Don’t forget the problem you started with. Have you fixed it? You might find it wasn’t a problem at all. You will have learnt a lot about the part of the business where the problem occurred, and improvements will have taken place.

Use the opportunity to assess what worked, what didn’t, and what would have helped. These are three good questions to give you some perspective on the process you’ve undertaken.

Problem solving and decision making in unison

Throughout the process of problem solving, you’re making decisions. Right from the beginning when the problem first becomes clear, you have a choice to either react – firefight or to investigate. This progresses as move onto risk assessing the problem and then defining the solutions to overcome the issue.

Throughout the process, the critical element is to make decisions with the correct information to hand. Finding out the facts, as well as defeating your assumptions are all part of the process of making the right decision.

Problem solving and decision making – a process 

Problem solving isn’t easy. It becomes even more challenging when you have decisions to make. The seven steps I’ve outlined will give you the ability to investigate and diagnose the problem correctly.

  • What is the problem?
  • What are the potential causes?
  • What other ways can you overcome the problem?
  • How will you resolve the problem?
  • Define a plan to either fix the problem permanently or temporarily.
  • Monitor and measure the plan.
  • Have you fixed the problem?

Of course, this logical step by step process might not enable you to diagnose the issue at hand. Some problems can be extremely hard, and an alternative approach might help. In this instance, first principles thinking or using the power of inversion are excellent ways to dig into hard problems. Problem solving and decision making are two skills every good leader needs. Using them together is an effective way to work.

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Decision Growth Made Easy

Related articles.

Magnifying glass in hand, this man is thinking like a detective.

How Thinking Like a Detective Will Improve Your Decisions

Rows of black chairs make patterns in the hall.

How Thinking in Patterns Will Make You Think Better

A young man sits and contemplates fact-based decision-making as he looks at his laptop.

Fact-Based Decision Making: The Key to Making Progress as a Creator

Open Menu

Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

Hallo sahabat tambahpinter! Bagaimana nih keadaannya? Semoga sehat-sehat ya! Karena kita semua masih melakukan sebagian aktivitas dirumah, tentunya tidak heran jika kita mungkin merasa bosan.

Agar readers tambahpinter tidak bosan dirumah, kali ini kita akan membahas mengenai problem solving yang sudah tidak asing lagi di telinga. Karena hidup tidaklah mungkin terhindar dari masalah, untuk itu sangat penting membaca artikel ini ya, readers! Yuk, dibaca!

  • 1 Pengertian Problem Solving
  • 2.1 1. Menemukan dan Membingkai Masalah
  • 2.2 2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah
  • 2.3 3. Evaluasi Solusi
  • 2.4 4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya
  • 3.1 Kemampuan Mengingat Masalah
  • 3.2 Kemampuan Memaknai Masalah
  • 3.3 Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan
  • 3.4 Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang
  • 3.5 Kemampuan Metakognitif
  • 4.1 Analisis Masalah
  • 4.2 Working Backward (Bekerja Mundur)
  • 4.3 Pemikiran Analogis
  • 5 Metode Problem Solving
  • 6.1 Ketetapan Fungsional
  • 6.2 Representasi Masalah
  • 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  • 8 Pemahaman Akhir

Pengertian Problem Solving

Pengertian problem solving

Menurut Santrock (2018) problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya, Robertson (2005) menjelaskan bahwa problem solving adalah menemukan cara untuk menuju suatu tujuan, terkadang tujuan tersebut mudah dilihat atau terkadang tujuan tersebut hanya dikenali saat sudah melihatnya.

Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan – dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

Baca juga: Tujuan Pendidikan

Tahapan dan Teknik Problem Solving

Bransford dan Stein (1993) menjelaskan bahwa terdapat empat langkah yang akan dilalui individu dalam melakukan   dengan efektif, yaitu :

1. Menemukan dan Membingkai Masalah

Sebelum individu dapat memecahkan masalah, individu harus menyadari bahwa masalah tersebut memang ada. Di masa lalu, sebagian besar latihan problem solving di sekolah melibatkan masalah-masalah yang terdefinisi dengan baik – melibatkan operasi spesifik dan sistematis, sehingga menghasilkan solusi yang terdefinisi dengan baik.

Saat ini, pendidik semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk mengajari siswa keterampilan dalam mengidentifikasikan masalah di dunia nyata adalah penting dibandingkan dengan menawarkan masalah yang jelas terdapat solusinya.

Contohnya, seorang siswa memiliki tujuan luas untuk membuat proyek pameran sains. Cabang ilmu sains apa yang paling tepat bagi siswa tersebut untuk dipresentasikan (biologi, fisika, ilmu komputer, psikologi)? Setelah membuat keputusan tersebut, siswa harus lebih mempersempit masalahnya lagi. Misalnya, domain apa saja dalam bidang psikologi yang akan dilakukan eksplorasi (persepsi, memori, pemikiran, atau kepribadian)?

Misalnya, siswa tersebut memiliki domain memori. Maka siswa akan mengajukan pertanyaan : seberapa handal ingatan seseorang mengenai peristiwa traumatis yang mereka alami? Dengan demikian, akan dibutuhkan eksplorasi dan penyempurnaan yang cukup bagi siswa untuk mempersempit masalah agar dapat menghasilkan solusi yang spesifik.

2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah

Setelah individu atau siswa menemukan masalah dan mendefinisikannya dengan jelas, maka diperlukan pengembangan tekniknya. Terdapat tiga teknik yang efektif, yaitu : algoritme, heuristik, dan analisis tujuan akhir.

Algoritme adalah teknik yang menjamin adanya solusi untuk suatu masalah. Sementara itu, heuristik adalah aturan praktis yang dapat menyarankan solusi untuk masalah, tetapi tidak dapat memastikan bahwa solusi tersebut pasti berhasil. Terakhir, analisis tujuan akhir adalah teknik heuristik di mana seseorang mengidentifikasikan tujuan akhir dari suatu masalah, menilai situasi yang terjadi, dan mengevaluasi cara apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi perbedaan antara kedua kondisi tersebut.

3. Evaluasi Solusi

Tahapan evaluasi problem solving merupakan tahapan ketika kita berpikir bahwa kita telah memecahkan masalah, namun belum mengetahui apakah solusi tersebut efektif hingga melakukan evaluasi.

Misalnya, apa yang akan menjadi kriteria siswa untuk proyek sains secara efektif? Apakah hanya sebatas menyelesaikan proyek sains tersebut? Apakah menerima umpan balik positif mengenai proyek sains? Memenangkan penghargaan? Atau apakah untuk mendapatkan kepuasan diri karena telah menetapkan tujuan, merencanakan tujuan, dan mencapai tujuan tersebut?

4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya

Langkah terakhir yang paling penting dalam tahapan problem solving adalah memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu. Individu yang pandai memecahkan masalah termotivasi untuk meningkatkan kinerja masa lalu mereka dan memberikan kontribusi orisinal.

Dengan demikian, siswa yang menyelesaikan proyek pameran sains dapat melihat kembali proyek tersebut dan memikirkan cara-cara untuk meningkatkan proyek tersebut. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan umpan balik dari juri atau orang lain yang menghadiri pameran untuk menyempurnakan proyek untuk presentasi kembali di masa mendatang.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Problem Solving

Faktor Problem Solving

Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah umumnya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (Ormrod, 2003) :

Kemampuan Mengingat Masalah

Kemampuan mengingat   sangatlah dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai macam informasi dalam melakukan problem solving.

Kemampuan Memaknai Masalah

Pemahaman masalah akan lebih mudah jika individu mampu memaknai masalah dengan tepat, sehingga akan membuat pemecahan masalahnya mencari lebih efektif.

Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan

Dalam problem solving, jika individu mampu untuk memahami berbagai macam informasi yang relevan terkait dengan masalah tersebut maka itu berarti kemungkinan individu juga semakin besar untuk menemukan cara alternatif.

Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang

Problem solving sangat erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Untuk itu jika dalam prosesnya , individu mampu menggunakan memori jangka panjang maka akan sangat membantu efektivitas penyelesaian masalah.

Kemampuan Metakognitif

Kemampuan metakognitif adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu serta upaya individu dalam memaksimalkan kemampuan tersebut. Individu yang dapat memaksimalkan kemampuan kognitif, maka cenderung memiliki kemampuan   yang lebih baik.

Baca juga: Bagaimana Cara Berpikir Kritis

Strategi Problem Solving

Terdapat strategi umum yang berfungsi untuk membuat proses   menjadi lebih efektif, yaitu (Thagard, 2005) :

Analisis Masalah

Dalam strategi analisis masalah, individu akan diarahkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian masalah dan mengerjakan bagian-bagian dari masalah tersebut secara terpisah atau satu-persatu.

Dalam hal ini, strategi analisis masalah akan sangat berguna jika masalah tersebut tidak terstruktur. Misalnya, untuk mengatasi masalah mengenai “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota”. Mengatasinya akan lebih mudah jika dipisahkan bagian-bagian sub-masalahnya.

Individu bisa memulainya dari memasang jalur sepeda di jalan yang ramai, kemudian dilanjutkan dengan mendidik pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan aman, memperbaiki lubang di jalan yang digunakan oleh pengendara sepeda, hingga melakukan revisi peraturan lalu lintas yang mengganggu bersepeda.

Setiap sub-masalah yang sudah dipisahkan terlebih dahulu akan jauh lebih mudah untuk diatasi dibandingkan dengan menghadapi masalahnya sekaligus. Solusi dari setiap sub-masalah akan memberikan solusi secara keseluruhan, meskipun tentu saja tidak setara dengan solusi secara keseluruhan.

Working Backward (Bekerja Mundur)

Working backward merupakan strategi problem solving yang dimulai dari solusi ke masalah yang ingin dipecahkan pada awalnya. Adanya strategi ini akan sangat membantu jika masalahnya terstruktur dengan baik, tetapi juga memiliki elemen yang mengganggu atau menyesatkan saat dipecahkan dengan cara yang normal.

Misalnya, pada hari ke-100 suatu danau tertutup dengan bunga teratai. Jika ada pertanyaan : pada hari keberapa danau tersebut tertutup hanya setengah bagian dari danau? Untuk menyelesaikan masalah tersebut, individu harus bekerja mundur agar mendapatkan informasi tambahan, misalnya ukuran setiap bunga teratai yang ada di danau.

Pemikiran Analogis

Menurut Bassok (2003) pemikiran analogis adalah strategi problem solving yang menggunakan pengetahuan atau pengalaman dengan fitur atau struktur serupa untuk membantu problem solving terhadap masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, dalam “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota” dapat mengambil analogi mobil dengan sepeda dalam memikirkan solusinya, karena memperbaiki kondisi kedua transportasi tersebut memerlukan tindakan yang sama.

Selain itu, pemikiran analogis ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih sederhana dan lebih mendasar. Misalnya, seorang siswa kelas satu dapat menguraikan sebagian kata-kata tercetak yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi kata-kata yang sudah dipelajarinya.

Kasus lainnya adalah : jika anak belum dapat membaca kata-kata dilayar, misalnya dia dapat mencatat bahwa bagian dari kata ini terlihat mirip dengan kata-kata yang mungkin sudah dia ketahui, sehingga dari pengamatan tersebut anak mendapatkan petunjuk mengenai cara untuk membaca kata tersebut. Dalam proses ini, guru dapat membantu dengan menyarankan analogi yang masuk akal dan bermanfaat sebagai pertimbangan bagi siswa.

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :

  • Eksperimen “laboratorium” : adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus
  • Analisis protokol secara verbal : dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang sambil memecahkan masalah dan juga akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
  • Model kecerdasan buatan  : metode pemecahan masalah yang dimasukkan ke dalam komputer. Dalam metode ini, terdapat program yang diuji untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan aspek pemikiran manusia.

Hambatan Dalam Problem Solving

German dan Barret (2005) menjelaskan bahwa dalam problem solving terdapat dua hambatan umum, yaitu :

Ketetapan Fungsional

Ketetapan fungsional terkadang juga disebut sebagai rangkaian respons, yaitu kecenderungan seseorang untuk membingkai atau memikirkan setiap masalah dalam satu rangkaian dengan cara yang sama seperti masalah sebelumnya, bahkan ketika masalah selanjutnya tidaklah sesuai dengan masalah yang sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang siswa yang mengerjakan t he nine-dot matrix hanya menganggap matriks tersebut sebagai titik penghubung, tetap tidak memperluas garis diluar titik matriks. Seringnya, individu maupun para siswa mencoba satu demi satu solusi, tetapi solusi tersebut dibatasi oleh respons yang ditetapkan untuk ditidak memperluas garis apapun diluar matriks.

Representasi Masalah

Beranjak dari ketetapan fungsional atau biasa disebut dengan rangkaian respons adalah kendala dalam melakukan representasi masalah (cara seseorang memahami dan mengatur informasi yang diberikan dalam suatu masalah). Jika informasi disalahpahami atau digunakan secara tidak tepat, maka kesalahan untuk melakukan problem solving mungkin terjadi.

Misalnya, t he nine-dot matrix yang ditafsirkan sebagai instruksi untuk menggambar empat garis sebagai arti “menggambar empat garis seluruhnya di dalam matriks”, ini berarti masalah tersebut tidak dapat diselesaikan.

Pada contoh lainnya, yaitu contoh bunga teratai yang memenuhi danau. Jumlah bunga teratai di danau berlipat ganda setiap harinya. Setiap teratai mencakup tepat satu kaki persegi. Jika dibutuhkan 100 hari bagi bunga teratai untuk menutupi danau, maka pada hari keberapa bunga teratai menutupi setengah danau?

Jika menurut kamu ukuran bunga teratai mempengaruhi dalam solusi untuk masalah ini, maka kamu belum menggambarkan masalah dengan benar. Informasi mengenai bunga teratai tidaklah relevan dengan solusinya dan hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian dari informasi yang benar-benar penting, yaitu fakta bahwa bunga teratai melipatgandakan cakupannya setiap hari.

Untuk itu, jawaban yang benar adalah : kebetulan danau tersebut setengah tertutup dalam hari ke-99. Bisakah kamu menjelaskan alasannya mengapa?

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Cara Meningkatkan Skill Problem Solving

Dalam meningkatkan kemampuan problem solving , terdapat dua kategori : kategori umum dan juga kategori khusus.

Pada kategori umum, Evans (1992) menjabarkan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan problem solving individu, yaitu :

  • Individu disarankan menjadi lebih peka untuk mengenali atau menemukan masalah yang ada.
  • Individu mampu mendefinisikan masalah dengan tepat.
  • Individu mampu untuk menggunakan informasi yang terkait dengan masalah.
  • Individu dapat mengenali maupun mempertanyakan asumsi mengenai masalah dengan tujuan memahami masalah dengan tepat, baik secara implisit atau eksplisit.
  • Individu dapat mempertimbangkan adanya alternatif problem solving untuk mendapatkan solusi yang terbaik dari masalah tersebut dengan melakukan perbandingan solusi.
  • Individu dapat menekankan pentingnya implementasi dalam upaya problem solving untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil untuk problem solving sudah efektif serta efisien.

Pada kategori khusus, tokoh Eggen dan Kauchak (1997) menjelaskan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan problem solving , yaitu :

  • Melakukan interaksi sosial lebih banyak, misalnya melakukan diskusi untuk membahas berbagai masalah – dimana diskusi ini dilakukan diantara siswa.
  • Menyampaikan masalah dengan cara yang bermakna dengan tujuan untuk menemukan cara problem solving yang lebih tepat.
  • Adanya kesempatan bagi siswa untuk menemukan masalah, dengan cara memahami kondisi lingkungan sekitar, sehingga dapat mengetahui penyebab munculnya masalah.
  • Memberikan bantuan untuk siswa yang belum mahir dalam melakukan problem solving , seperti memberikan petunjuk atau contoh bagi siswa tersebut.
  • Mengajarkan strategi   seperti : identifikasi, representasi, strategi, implementasi stragi, dan evaluasi.

Baca juga: Mengenal Pemberdayaan Masyarakat

Pemahaman Akhir

Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Proses problem solving melibatkan empat langkah utama, yaitu menemukan dan membingkai masalah, mengembangkan teknik pemecahan masalah, evaluasi solusi, dan memikirkan serta mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu.

Ada lima faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam problem solving, yaitu kemampuan mengingat masalah, kemampuan memaknai masalah, kemampuan memahami informasi relevan, kemampuan recall memori jangka panjang, dan kemampuan metakognitif.

Terdapat beberapa strategi problem solving yang efektif, seperti analisis masalah, working backward (bekerja mundur), dan pemikiran analogis. Selain itu, ada tiga metode investigasi dalam problem solving, yaitu eksperimen “laboratorium,” analisis protokol secara verbal, dan model kecerdasan buatan.

Hambatan dalam problem solving mencakup ketetapan fungsional dan representasi masalah, yang dapat menghalangi individu dalam menemukan solusi yang efektif.

Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, individu perlu peka terhadap masalah, mampu mendefinisikan masalah dengan tepat, menggunakan informasi terkait, mempertanyakan asumsi, dan mempertimbangkan alternatif solusi. Interaksi sosial, penyampaian masalah yang bermakna, kesempatan untuk menemukan masalah, bantuan bagi siswa yang belum mahir, dan pengajaran strategi problem solving juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka.

Dengan menguasai kemampuan problem solving, individu dapat menghadapi masalah dengan lebih percaya diri dan menemukan solusi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Akhirnya, kita sampai juga diakhir artikel. Dari sekian banyak pembahasan diatas, kira-kira readers paling sering menggunakan teknik problem solving yang mana? Kemudian, menurut readers faktor mana yang paling mempengaruhi kemampuan problem solving seseorang? Dan apakah readers paling tidak melakukan satu cara untuk mengembangkan kemampuan problem solving pada masa pandemi ini?

Bassok, J. (2003). Analogical transfer in problem solving. In Davidson, J. & Sternberg, R. (Eds.). The psychology of problem solving. New York: Cambridge University Press.

Eggen, P & Kauchak, D. 1997. Educational Psychology. Windows on Classroom. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Evans, R, J. 1992. Creativity in MS/OR: Improving Problem Solving Through Creative Thinking. Interfaces, 22 (2), 87-91.

German, T. & Barrett, H. (2005). Functional fixedness in a technologically sparse culture. Psychological Science, 16 (1), 1–5.

Jonassen, D. H., & Serrano, J. H. (2002). Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving. ETR&D Journal, 50(2), 65-77.

Marzano, R.J., et all. (1988). Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction . Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Ormrod, J.E. 2003. Educational Psychology. Developing Learners. 4ed Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Robertson, S. I. (2005). Problem solving. UK : Psychology Press.

Santrock, J. W. (2018). Educational psychology: theory and application to fitness and performance, 6th ed. New York : McGraw-Hill Education.

Thagard, R. (2005). Mind: Introduction to Cognitive Science, 2nd edition. Cambridge, MA : MIT Press.

Artikel Terbaru

Placeholder image

Pertanyaan tentang Hutan Hujan Tropis: Keindahan di Balik Dedikasi

Cara Mengganti Inchi ke CM di Word dengan Mudah dan Cepat

Cara Mengganti Inchi ke CM di Word dengan Mudah dan Cepat

Benda-Benda yang Berbentuk Limas: Mengenal Sisi Unik dan Menariknya

Avatar photo

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini. View all posts by Priskila

Tulis Komentar Anda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Maret 20, 2024

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

our Products

  • STUDiLMU Event

Classroom training programs, workshops, conferences, seminars and community.

  • STUDiLMU Career Advice

Get the value advices from experts. Free articles.

  • STUDiLMU Online Course

We provide high quality online courses with 3 membership packages

  • STUDiLMU For Business

Dashboards helps you monitor your employees' learning progress.

  • STUDiLMU LMS

We build a customized Learning Management System (LMS) for our clients..

  • STUDiLMU Virtual

Learn from anywhere at specific time, ask experts in real time. Easy-to-use and affordable virtual classroom. All you need to deliver virtual classroom.

  • STUDiLMU Production

Compelling video & courses that capivate audiences, inspires action & drives results.

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Studilmu Free Download on Play Store & App Store

STUDILMU on App Store

Problem Solving and Decision Making

By berny gomulya, featured career advice.

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse

Karakteristik Budaya Kerja Jepang

Karakteristik Budaya Kerja Jepang

Sukses Berjualan di TikTok Shop

Sukses Berjualan di TikTok Shop

10 Ide Konten TikTok Menarik

10 Ide Konten TikTok Menarik

Jenis-Jenis Struktur Pembelian

Jenis-Jenis Struktur Pembelian

Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian

Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian

Manajemen Pembelian

Manajemen Pembelian

Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital

Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital

Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education

Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education

Dunia Telah Berubah ke Arah Digital

Dunia Telah Berubah ke Arah Digital

Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online

Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online

Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis

Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis

Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?

Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?

Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif

Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif

SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif

SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif

Memilih Metode Penjualan yang Tepat

Memilih Metode Penjualan yang Tepat

Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami

Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami

Menerima Umpan Balik (Feedback)

Menerima Umpan Balik (Feedback)

Analisis Persoalan Potensial

Analisis Persoalan Potensial

Tindakan Pencegahan (Preventive Action)

Tindakan Pencegahan (Preventive Action)

Rencana Darurat (Contingency Plan)

Rencana Darurat (Contingency Plan)

Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik

Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik

Musik Meningkatkan Produktivitas

Musik Meningkatkan Produktivitas

Rutinitas Pagi Pekerja Sukses

Rutinitas Pagi Pekerja Sukses

Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia

Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia

Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro

Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro

Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table

Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table

Tipe-tipe Kecerdasan Manusia

Tipe-tipe Kecerdasan Manusia

Meningkatkan Daya Ingat

Meningkatkan Daya Ingat

Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar

Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar

Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus

Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus

Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus

Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus

Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses

Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses

Memahami Supply Chain Management

Memahami Supply Chain Management

Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling

Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling

Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi

Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi

Apa Itu Storytelling

Apa Itu Storytelling

Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

7 Langkah Mudah Membuat Mind Map

7 Langkah Mudah Membuat Mind Map

Mengenal Jenis-Jenis Mind Map

Mengenal Jenis-Jenis Mind Map

Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map

Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map

Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!

Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!

Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!

Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!

Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z

Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z

  • Our Clients
  • In The News & Media
  • Membership Package
  • International Partners
  • Job Vacancy

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Sitemap Rahasia Privasi Syarat & Ketentuan

© 2024 studilmu.com

Silahkan masukkan Email & Kata Sandi

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

IDN Times

  • Inspiration

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

  • 09 Apr 22 | 15:17

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Sadar atau tidak, kehidupan yang saat ini kita jalani adalah buah dari keputusan yang kita ambil di masa lalu. Ini mencakup semua aspek dalam hidup, seperti karier, pendidikan, persahabatan bahkan relationship .

Setiap hari kita dihadapkan pada keharusan untuk mengambil sebuah keputusan terbaik. Mulai dari keputusan besar dalam hidup seperti jurusan kuliah dan karier yang akan kita geluti, sampai pada keputusan kecil seperti baju apa yang akan kita pilih untuk ke kantor.

Kemampuan mengambil keputusan ini disebut juga dengan decision making skill. Kemampuan ini sangat penting dalam dunia pekerjaan, terlebih jika kita adalah seorang pemimpin. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.

1. Set deadline dengan jelas

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

Deadline akan memaksa otak kita bekerja dengan lebih cepat sesuai waktu yang telah ditentukan. Setiap kali kamu dihadapkan pada pengambilan keputusan, jangan lupa untuk mengatur tenggat waktunya. 1-2 menit adalah waktu yang ideal untuk sebuah keputusan sederhana, misalnya memilih menu makan siang.

Kamu dapat mengatur tenggat waktu sesuai dengan urgensinya. Saat harus memutuskan sesuatu yang lebih besar, mungkin kamu membutuhkan waktu lebih lama, bahkan beberapa hari. Hal yang terpenting adalah kamu harus menentukan tenggat waktu untuk satu keputusan, dengan begini kamu tidak akan lagi membuang-buang waktu.

2. Ketahui tujuanmu

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

Salah satu strategi pengambilan keputusan yang paling efektif adalah dengan mengetahui  tujuanmu sendiri. Ini berarti mengidentifikasi keputusan yang akan kamu ambil dengan bertanya pada diri sendiri, mana yang paling baik dan mendekati tujuan itu.

Mencari tahu apa tujuanmu sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan keputusan. Selain itu, hal ini juga mempercepat waktu pengambilan keputusan sehingga lebih efisien.

3. Kumpulkan informasi untuk menimbang pilihan yang kamu miliki

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

Editor’s picks

  • 5 Zodiak Paling Untung Minggu Kelima Maret 2023, Capricorn Ada Peluang
  • Ramalan Zodiak 27 Maret 2023, Gemini Perlu Waspada Dimanipulasi 
  • [QUIZ] Kuis Ini Menggambarkan Sifat dari Hati yang Kamu Miliki

Agar menghasilkan keputusan yang tepat, hal yang harus dilakukan adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan langsung dengan masalah yang dihadapi. Hal ini akan membantumu untuk memahami apa yang perlu dilakukan dalam pemecahan masalah tersebut dan membantu dalam menghasilkan ide yang mungkin bisa dilakukan.

Selain itu, buatlah daftar alternatif keputusan yang paling mungkin dilakukan. Analisis plus dan minus yang terdapat dalam setiap alternatif keputusan. Kamu juga dapat meminta pendapat dengan orang yang lebih ahli untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Kudu Punya Skill Decision Maker, Penting!

4. Pertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang akan diambil

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

Langkah ini akan membantu memprediksi bagaimana keputusan yang akan kamu ambil akan berdampak pada diri sendiri atau sebuah tim yang terlibat. Pada tahap ini, kamu harus bisa mengira-ngira konsekuensi apa yang mungkin terjadi karena keputusan yang kamu pilih, bagaimana halitu akan mempengaruhi masa depanmu atau pihak lain yang terlibat.

Jadi, tidak hanya kemungkinan baik, tetapi kamu juga harus mengerti dampak buruk yang mungkin bisa terjadi. Ini akan membantumu untuk mengetahui risiko yang mungkin terjadi. Pilih risiko yang memiliki dampak paling kecil.

5. Evaluasi keputusanmu

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

Waktu memang sesuatu yang tidak dapat diulang, dan keputusan beserta dampak yang terjadi tidak mungkin bisa kamu tarik. Namun, melalui hal tersebut, kamu dapat belajar dari kesalahan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Dalam hal ini, evaluasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Langkah ini juga dapat membantumu untuk meningkatkan kemampuan decision making untuk pengambilan keputusan di masa depan.

Dengan mempraktikkan tips yang telah disebutkan, ini akan membantumu untuk membuat keputusan menjadi lebih efektif dan minim kesalahan. Hal ini penting agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Semoga artikel ini dapat membantumu, ya.

Baca Juga: 5 Zodiak Decision Maker Ini Punya Cara Cepat Saat Mengambil Keputusan

Lula Lula Photo

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

  • tips bahagia
  • hidup bahagia
  • keputusan besar

Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya

Rekomendasi artikel, berita terpopuler.

  • PRIVACY & POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

#DIVERSITYISBEAUTIFUL

Survey Idn Times

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

STUDiLMU is available for FREE to Download on Play Store & App Store

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Problem Solving and Decision Making

by Berny Gomulya Posted on Sep 25, 2018

The most popular career advice.

5 Nilai Positif yang Membentuk Kerjasama Tim

Kerjasama Tim

10 Manfaat Kerjasama Tim

6 Cara Hebat Mendorong Kerja Sama Tim

4 Cara Meningkatkan Kolaborasi yang Kreatif

Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?

Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?

Melakukan Kolaborasi Secara Virtual

Mendesain Proses Hiring yang Berbeda

Membangun Koneksi dengan Rekan Kerja

3 Cara Jitu Mengatur Pola Pikir Anda

Pola Pikir Orang Sukses

Memahami Pola Pikir

Pola Pikir Hebat Vs Pola Pikir Rata-rata

8 Pola Pikir yang Membawa Kesuksesan Hidup

Pola Pikir Growth Mindset Vs Fixed Mindset

4 Pola Pikir Hebat yang Dimiliki Orang Sukses

10 Cara Mengembangkan Pola Pikir Sukses

Peranan Pola Pikir Growth Mindset bagi Karier dan Kehidupan

Bagaimana Meningkatkan Pola Pikir Hebat bagi Pengusaha Muda?

Bagaimana Cara Menghindari Pola Pikir Negatif?

5 Mindset untuk Menjadi Pengusaha Kaya

10 Pertanyaan Cara Berpikir Kritis

5 Pola Pikir Orang Sukses dalam Mengatur Keuangan

Bagaimana Cara Berpikir seperti Seorang Inovator?

Bagaimana Cara Mendorong Growth Mindset di Perusahaan Anda?

Perbedaan Mindset Kecil, Mindset Rata-Rata dan Mindset Luar Biasa

Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?

Karakteristik Budaya Kerja Jepang

3 Hal Ini Membuat Hidup Lebih Bahagia

5 Tips Penting Ketika Menghadiri Konferensi. Tips ke-5 Membuat Bahagia.

Cara Bahagia? Ini Rahasianya

7 Cara Hidup Bahagia

5 Kebahagiaan Meraih Keseimbangan Hidup

Bahagia Itu Sederhana

7 Karakter Unik yang Membawa Kebahagiaan Sejati dan Kesuksesan

5 Alasan Mengapa Kebaikan adalah Kunci Kebahagiaan

4 Kebiasaan Baik yang Dapat Menciptakan Kebahagiaan Sejati

6 Cara Mengatur Diri agar Tetap Bahagia, Sehat dan Makmur

9 Cara Mendapatkan Kebahagiaan

7 Cara Meningkatkan Kebahagiaan Sejati dan Produktivitas Para Karyawan

8 Kunci Kebahagiaan dan Kesuksesan ala Richard Branson

Kebahagiaan adalah Kunci Kesuksesan

20 Cara Hidup Bahagia tanpa Beban

5 Cara Meraih Rasa Bahagia saat Mengejar Kesuksesan Hidup

8 Karakter Luar Biasa yang Membawa Rasa Bahagia dan Kesuksesan

4 Rumus Kebahagiaan Sejati

Kesederhanaan Adalah Sumber Kebahagiaan Hidup

10 Fakta Rasa Bahagia dari Seluruh Dunia

Apa Saja Manfaat Senyum di Dunia Kerja?

5 Manfaat Menjaga Kebahagiaan Sejati Karyawan bagi Perusahaan

3 Pikiran Negatif yang Menghambat Kebahagiaan dalam Karier

5 Cara Pengusaha Sukses Tetap Bahagia

Benarkah Kebahagiaan adalah Mendapatkan Pekerjaan Impian?

7 Kebiasaan Utama untuk Meraih Kebahagiaan Sejati

Toxic adalah Penghambat Kebahagiaan di Kantor

Hindari 10 Kebiasaan Ini Agar Anda Bahagia

7 Cara Menciptakan Kebahagiaan di Lingkungan Kerja

5 Cara Meningkatkan Kebahagiaan dalam Waktu 15 Menit

3 Cara Meraih Kebahagiaan dengan Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

Bagaimana Cara Tetap Merasa Bahagia Walau Tanpa Uang Banyak?

4 Cara Tetap Bahagia Meskipun Menghadapi Banyak Hambatan

8 Kebahagiaan bagi Generasi Millennial di Tempat Kerja

Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!

Kekuatan Membantu Sesama dan Bersedekah dalam Dunia Bisnis

3 Cara Memprogram Pikiran Bawah Sadar

2 Cara Meningkatkan Kesadaran Diri

5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses melalui Kesadaran Diri

11 Latihan Kesadaran Diri untuk Meraih Kesuksesan

6 Tips Bekerja dengan Rekan yang Tidak Memiliki Kesadaran Diri

10 Cara Orang Sukses Berhenti Merendahkan Harga Diri Mereka

12 Karakteristik Orang yang Memiliki Kesadaran Diri

3 Cara Menumbuhkan Kesadaran Diri dalam Kepemimpinan

Pentingnya Kecerdasan Emosional dan Kesadaran Diri

12 Pertanyaan Evaluasi Diri yang Dapat Mengubah Hidup

3 Tingkat Kesadaran Diri

5 Alasan Musuh Terbesar adalah Diri Sendiri

Kecerdasan Emosional: Keterampilan Penting di Dunia Kerja

18 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional

Kecerdasan Emosional: 10 Hal yang Harus Diketahui

10 Cara Emotional Intelligence Membantu Menghadapi Ketidakpastian

8 Kecerdasan Emosional yang Membantu Kita Melupakan Masa Lalu

3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional

Cara Mengatasi Burnout

Mindfulness Dalam Kerja

Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit

Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.

Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja

Cara Menjadi Pembicara yang Memotivasi Orang Lain

5 Cara Cepat Mendapatkan Motivasi Kembali

4 Teknik Membangun Motivasi Diri Sendiri

7 Cara Memotivasi Diri untuk Terus Maju

6 Cara Menumbuhkan Motivasi

9 Cara Memiliki Mental yang Tangguh

50 Kata Motivasi yang Menginspirasi

3 Cara Menghilangkan Rasa Malas

Cara Memuji

15 Cara Memperbarui Motivasi Kerja

35 Motto Hidup Singkat Bermakna

20 Kalimat Motivasi dari Film Inspirasional

Cara Meningkatkan Kemampuan Otak, Memori, dan Motivasi

10 Cara Memotivasi Karyawan

Kalimat Penyemangat Hidup

Pengertian Motivasi

3 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

3 Cara Menghadapi Kesulitan

40 Kata-Kata Motivasi Kerja

Apa itu DISC, Karakteristik dan Tips Motivasi Kerja Berdasarkan DISC

Motivasi Bekerja untuk Karyawan yang Hilang Passion

6 Cara Mempertahankan Motivasi Kerja

3 Penghambat Motivasi Kerja

Pelatihan Kerja untuk Meningkatkan Motivasi Karyawan Baru

6 Cara Mempertahankan Motivasi Diri

6 Rahasia Memotivasi Diri untuk Sukses

7 Cara Mengubah Stres Akut Menjadi Motivator Sukses

10 Cara Tetap Semangat dan Termotivasi seperti Pengusaha Sukses

5 Cara untuk Tetap Semangat dalam Mencapai Tujuan

4 Cara Meningkatkan Motivasi Diri Setiap Hari

4 Cara Menggunakan Gamifikasi Untuk Mencapai Tujuan

Training for Trainer, 7 Cara Pelatihan Menjadi Trainer Handal

5 Alasan Pentingnya Pelatihan untuk Menjadi Trainer Handal

5 Latihan Kreativitas untuk Mencari Semangat Hidup

5 Cara untuk Mengungkapkan Rasa Syukur Setiap Hari

3 Manfaat Menjadikan Rasa Syukur sebagai Budaya Kerja

10 Cara Orang Sukses Menjadi Semakin Kaya

7 Rahasia Menjadi Tangguh di Dunia Kerja

Satu Pertanyaan yang Mengubah Hidup Lebih Baik

Pentingkah Memiliki Tujuan Bekerja?

20 Cara Memberi Semangat Kerja Tim

9 Fakta Sederhana yang Dilupakan oleh Orang Pintar

15 Tanda Anda Luar Biasa

Tujuan Hidup vs Kenyataan Hidup

Lakukan 4 Cara Ini Saat Merasa Rendah Diri

Berhenti Berharap pada Manusia terhadap 7 Hal Ini

5 Cara Memotivasi Generasi Milenial

15 Pertanyaan Untuk Meningkatkan Semangat Kerja, Moral & Budaya Kerja

5 Pertanyaan yang Mendorong Semangat Kerja Karyawan

7 Cara untuk Meningkatkan Motivasi Karyawan

3 Alasan Mengapa Motivasi Saja Tidak akan Cukup untuk Kesuksesan

6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup

Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja

3 Tips Never Give Up

Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?

6 Hal Sebelum Mendirikan Start-up

4 Hal Memulai Bisnis

Masa Depan Berwirausaha

3 Keterampilan Wirausaha Yang Tidak Didapat Di Sekolah

4 Trik Mencintai Bisnis

6 Pertanyaan Mendasar Untuk Sukses Mendirikan Perusahaan Start-up

3 Cara Membantu Sukses Perusahaan Start-up

5 Hal Berkarier di Bidang Kewirausahaan

5 Pola Pikir Pengusaha Sukses

Prinsip Kewirausahaan

Cara Memulai Bisnis Online

4 Cara Menghadapi Kompetitor dengan Cara Pintar

10 Cara Mengembangkan Usaha melalui Persaingan Bisnis

4 Cara Menjadi Pengusaha Sukses

10 Hal yang Tidak Dapat Ditoleransi oleh Pengusaha Sukses

20 Tanda Sudah Cocok Menjadi Pengusaha Muda

10 Cara Sukses di Usia Muda dengan Menjadi Jutawan

10 Cara Menambah Penghasilan saat Tidur

8 Hal yang Dilakukan Orang Sukses di Masa Kritis

10 Petuah Bijak yang Selalu Diyakini oleh Pengusaha Sukses

15 Kesalahan Orang Sukses yang Tidak Pernah Dilakukan Dua Kali

3 Alasan Mengapa Pengusaha Sukses Harus Pergi Berlibur

7 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan sebagai Karyawan Tetap

5 Manfaat yang Didapatkan Pengusaha Sukses saat Berlibur

10 Ide Bisnis Terbaik di Zaman Modern

5 Faktor Internal yang Menghambat Kesuksesan Bisnis

10 Rasa Takut yang Harus Diatasi Ketika Memulai Bisnis

5 Kualitas Pengusaha Sukses

5 Kesalahan yang Dilakukan saat Menjalankan Bisnis Kecil

Podcast adalah Cara Terbaru Memperluas Jaringan Bisnis

3 Langkah Mengajarkan Orang Lain Cara Kerja yang Baik dengan Bisnis Kita

5 Cara Mengarahkan Bisnis Keluarga Menuju Sukses

4 Cara Mengalahkan Pesaing Bisnis

3 Tips untuk Merenovasi Strategi Bisnis

5 Bidang Pekerjaan yang Dibutuhkan Saat Memulai Bisnis

2 Kunci Sukses Menjalankan Usaha Kecil

5 Stres Kerja yang Dihadapi Saat Menjalankan Usaha Sendiri

7 Cara Mendapatkan Investor untuk Bisnis Startup

35 Karakteristik Wirausaha

3 Pertanyaan Sebelum Memulai Bisnis dan Menjadi Pengusaha

11 Cara Memiliki Pola Pikir untuk Berani Memulai Bisnis

5 Cara Menguji Strategi Bisnis yang Baru di Media Sosial

3 Alasan Cerita Singkat Baik untuk Bisnis

10 Kesalahan Fatal yang Menghancurkan Bisnis Plan

Asumsi adalah Penyebab Kegagalan Wirausaha

Mitos atau Fakta Dibalik Kesuksesan Perusahaan Startup

6 Tanda Bisnis Startup Kita akan Sukses

7 Kebutuhan Dasar Manusia untuk Bisnis yang Sukses

Bagaimana Cara Efektif Menjadi Pengusaha Modern?

4 Cara Menanamkan Jiwa Kewirausahaan ke Dalam Budaya Perusahaan

20 Ide Bisnis bagi Orangtua yang Bekerja di Rumah

10 Alat SEO yang Sangat Berguna untuk Bisnis Anda

5 Alasan Pentingnya Rencana Bisnis Ketika Memulai Usaha

3 Cara Memastikan Ide Bisnis Rumahan Kita adalah yang Terbaik

4 Pertanyaan Penting dalam Memilih Ide Bisnis yang Tepat

5 Ide Bisnis Rumahan yang Cocok untuk Pensiunan

Mengapa Anak-Anak Harus Diajarkan Pola Pikir Kewirausahaan?

10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba

Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan

Mengenal Copyright

Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit

Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana

Trik 1 Menit untuk Negosiasi yang Lebih Baik

Bagaimana Pelanggan Dapat Membantu Merampingkan Bisnis Anda

6 Skills untuk Menjadi Marketing Sukses

3 Hal Menarik Bekerja Dalam Bidang Penjualan

5 Istilah Bagi Marketing Pemula

4 Karakteristik Tenaga Penjualan

3 Cara Membangun Koneksi

Perbedaan Pemasaran dan Hubungan Masyarakat

5 Cara Mendapatkan Promosi dalam Bidang Penjualan

3 Strategi Meyakinkan Calon Pelanggan

5 Tips Karier di Bidang Penjualan

5 TIPS KARIR DI BIDANG PENJUALAN

Strategi Digital untuk Terhubung dengan Pelanggan

5 Cara Melakukan Inovasi Pemasaran di Era Millennial

Komunikasi Penjualan Yang Efektif

Cara Bernegosiasi Yang Baik

4 Cara Meraih Kesuksesan Di Bidang Penjualan

4 Cara Negosiasi Yang Efektif

Hindari 4 Strategi Pemasaran Digital yang Rumit Ini

Cara Meningkatkan Penjualan melalui Bisnis Online

10 Hukum Pemasaran Media Sosial

4 Cara Sederhana untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran Milenial

4 Strategi Pengambilan Keputusan Emosional dalam Pemasaran

5 Taktik Negosiasi yang Dipelajari dari Anak-anak Kecil

10 Taktik Negosiasi seperti Seorang Pemimpin

4 Alasan Kecerdasan Emosional Membuat Wanita Jago Bernegosiasi

7 Hal dari Ilmu Psikologi untuk Menyusun Strategi Negosiasi

8 Cara Pintar Bernegosiasi yang Harus Dipelajari Para Pengusaha

5 Strategi Pemasaran di Instagram yang Perlu Dilakukan

6 Fakta Strategi Pemasaran di Media Sosial yang Harus Diketahui

10 Strategi Pemasaran Media Sosial untuk Mengembangkan Bisnis

8 Tips Membangun Hubungan yang Baik dengan Klien

7 Cara Menggunakan Video sebagai Strategi Pemasaran

9 Strategi Pemasaran melalui Aplikasi YouTube

9 Rahasia Meraih Kepuasan Pelanggan dengan Layanan Kelas Dunia

7 Cara Agar Pemasaran Produk Menjadi Lebih Sukses

Ingin Pelanggan Tetap Setia? Coba 4 Strategi Ini!

14 Kemampuan yang Diperlukan dalam Melakukan Negosiasi Bisnis

Bagaimana Mengubah Proses Pemasaran Produk Menjadi Lebih Baik?

5 Langkah Membuat Rencana Pemasaran yang Luar Biasa

10 Cara untuk Mulai Mengasah Strategi Pemasaran

Bisakah Memasarkan Bisnis Startup Sendirian?

6 Cara Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat

Menjual Produk dan Jasa melalui Cerita Singkat

5 Cara Membuat Logo Produk Menjadi Terkenal

5 Strategi Pemasaran melalui E-mail

Strategi Pemasaran E-mail untuk Generasi Milenial

4 Kesalahan Branding Produk dari Bisnis Startup

Peran Teknologi pada Riset Pemasaran

Negosiasi Bisnis yang Tepat dengan Orang Narsis

6 Pertanyaan Untuk Mendapatkan Umpan Balik Tentang Kualitas Produk

7 Cara Mempromosikan Bisnis Online secara Gratis

5 Gambaran Kreativitas dalam Dunia Marketing di Era Modern

10 Alasan Mengapa Digital Marketing Sangat Penting

4 Tren Marketing dari Kebiasaan Milenial yang Perlu Diterapkan

7 Cara Membuat Presentasi Penjualan yang Hebat

4 Cara Membangun Merek yang Menarik Perhatian Gen Z dan Milenial

4 Cara Mempromosikan Produk Anda melalui LinkedIn

10 Hukum Pemasaran yang Telah Berubah di Era Digital

Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya

Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi

Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing

Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu

Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing

Mengenal Aktivitas dan Fungsi Tenaga Penjual Ritel

Memilih Metode Penjualan yang Tepat

SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif

Jenis-Jenis Struktur Pembelian

Komunikasi Asertif

11 Tips Presentasi Agar Lebih Impresif

Keterampilan Berkomunikasi

Cara Ampuh Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Cara Menyemangati (atau Menenangkan) Diri Anda Sebelum Presentasi

Mencapai Sukses Melalui Komunikasi yang Efektif

Asertif, Bukan Agresif

6 Cara Memulai Percakapan Dengan Bos Anda

5 Hukum Komunikasi Efektif

3 Pilihan Kata Bagi Seorang Pemimpin

4 Cara Agar Email Cepat Mendapat Tanggapan

Untuk Memberi Presentasi yang Hebat, Saring Pesan Anda Menjadi 15 Kata Saja

4 Cara Menyampaikan Ide

5 Gaya Berkomunikasi

Cara Membangun Budaya Berbeda Pendapat

3 Cara Menjadi Komunikator Yang Baik. Cara ke-2 Mengejutkan.

3 Manfaat Komunikasi Verbal. Manfaat ke-2 Paling Penting.

Tips Bahasa Tubuh: Perhatikan 2 Situasi Ini.

7 Tips Mudah Untuk Berbicara di Depan Umum

6 Cara Menguasai Keterampilan Komunikasi Versi Warren Buffet

5 Tips Menjadi Pembicara Publik yang Percaya Diri

5 Tips Dalam Membuat Presentasi

Berlatih Cara Pidato

Cara Presentasi yang Baik: Kendalikan Diri Sendiri

Cara Presentasi yang Baik: Mudah Dipahami

Cara Presentasi yang Baik: Kurangi Jargon Teknikal

4 Rahasia Menjadi Pakar Komunikasi

Komunikasi Interpersonal

7 Cara Berbicara Di Depan Umum Agar Tidak Grogi

3 Kesalahan Dalam Komunikasi

4 Praktik Terbaik dalam Menerapkan Tim Virtual

Komunikasi Efektif Dalam Pengembangan Karier

15 Ciri Komunikasi Efektif

4 Jenis Komunikasi

Tes DISC Membantu Interaksi yang Berfokus pada Kebutuhan

Cara Berkomunikasi Efektif dengan Seseorang Dari Hasil Tes DISC

Menciptakan Stres Dari Hasil Tes DISC

9 Cara Menghilangkan Hambatan Komunikasi

Memiliki Komunikasi Efektif

Komunikasi Non-verbal adalah Cara Lain Mengekspresikan Diri

18 Tips Ampuh Presentasi yang Baik

5 Cara Berkomunikasi yang Baik

10 Resolusi Konflik di Tempat Kerja

5 Komunikasi Organisasi yang Mematikan Semangat Kerja Tim

10 Etika dalam Berkomunikasi melalui Email

5 Cara Mengatasi Konflik dengan Tegas

4 Cara Berbicara di Depan Umum tanpa Rasa Takut

4 Tanda Memiliki Hubungan Kerja dengan Klien yang Tidak Baik

3 Tips Memiliki Kepercayaan Diri dalam Setiap Percakapan

10 Frasa Pasif-Agresif yang Dapat Menghancurkan Bisnis

5 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari di Tempat Kerja

11 Frasa yang Tidak Dikatakan oleh Orang Pintar

6 Pertanyaan Penting dalam Berkoneksi di Dunia Kerja

Komunikasi dalam Manajemen Stres

13 Strategi Berkomunikasi dalam Menyukseskan Acara Kantor

Ilmu Berkomunikasi dengan 5 Tipe Orang Menyebalkan

3 Situasi Komunikasi yang Mengharuskan Kita Tutup Mulut

Komunikasi Nonverbal

6 Etika Penulisan Email di Tempat Kerja

5 Strategi untuk Menang dalam Presentasi Bisnis

Etika Memuji Rekan Kerja di Lingkungan Kerja

Rapat Kerja dengan Komunikasi yang Efektif

Keterampilan Komunikasi dan Penilaian Kinerja

4 Bahasa Tubuh yang Penting saat Networking

13 Cara Komunikasi Efektif

5 Etika Berkomunikasi yang Memperkuat Budaya Perusahaan

Perlunya Pesan yang Jelas dalam Menetapkan Arah

Bagaimana Cara Memaksimalkan Fungsi Public Relation?

6 Langkah Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Bisnis

6 Cara Penyampaian yang Baik dalam Public Speaking

6 Keterampilan Komunikasi yang Harus Dikembangkan Para Pengusaha

7 Tips Hebat Public Speaking ala Simon Sinek (TED Talks)

5 Tips Presentasi Hebat ala Steve Jobs

4 Keterampilan Komunikasi untuk Mengikat Hati Milenial di Perusahaan

Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis

Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja

5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis

Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin

Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi

Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?

Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal

Apa Itu Storytelling

Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi

Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

3 Kesalahan pada Surat Lamaran yang Sering Tidak Disadari

5 Panduan Menulis Surat Lamaran

4 Kiat Melamar dengan Nilai IPK Rendah

10 Cara Jitu Membuat Surat Lamaran yang Sempurna

3 Kiat Cara Berpakaian untuk Wawancara Kerja di Perusahaan Tradisional

3 Tips Berpakaian Pada Saat Wawancara di Sebuah Bank

4 Sikap Tidak Profesional Saat Wawancara

Perbedaan CV dan Resume

5 Kesalahan Fatal Dalam Wawancara Kerja

5 Tips Menghadapi Wawancara Melalui Telepon

3 Kesalahan Yang Boleh Dilakukan Hanya Sekali

6 Pertanyaan Umum Dalam Wawancara Penjualan

5 Cara Tetap Termotivasi Dalam Mencari Pekerjaan

3 Cara Mengetahui Kelebihan Anda

2 Cara Ketika Pewawancara Tidak Berhenti Berbicara

3 Persiapan Interview Tenaga Penjualan

4 Perbedaan LinkedIn dan Resume

3 Tips Menemukan Pekerjaan Impian Anda

2 Tips Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara

4 Persiapan Menghadapi Wawancara

2 Hal Penting Sebelum Menghadiri Proses Wawancara Kerja

3 Peringatan Penting Ketika Mendapatkan Penolakan Kerja

7 Cara Penulisan Latar Belakang Pendidikan

5 Tips Menulis Daftar Kursus Online Pada Resume

3 Hal Menjawab Pertanyaan “Bagaimana Anda Melihat Diri Anda dalam 5 Tahun Kedepan?”

2 Hal Menjawab Pertanyaan Mengenai Gaji

3 Hal Penting Ini Yang Dilakukan Oleh Orang Pintar

4 Langkah Untuk Menjawab Pertanyaan “Pencapaian Apa yang Pernah Anda raih?"

3 Frasa Klise dalam Resume yang Harus Dihindari

4 Kesalahpahaman Cara Berpikir Mengenai Seorang Perekrut

Penampilan Menarik & Profesional Ketika Wawancara

Tips Menjawab Pertanyaan Wawancara "Apa kekuatan Anda?"

Cara Mencari Pekerjaan Pertama

3 Alasan Resume yang Mengagumkan, Namun Masih Gagal

Tips Menjawab Pertanyaan “Ceritakan tentang Diri Anda"

Tips Menjawab Pertanyaan, “Apa Yang Memotivasi Anda Untuk Bekerja?”

3 Cara Menulis Pengalaman Kerja di CV

Tips Menjawab Pertanyaan, “Apa Kelemahan Anda?”

Tips Menjawab Pertanyaan: Mengapa Anda Ingin Bekerja Disini?

Tips Menjawab Pertanyaan, Bagaimana Cara Menghadapi Tekanan Kerja?

15 Cara Agar Berhasil Melewati Wawancara Kerja

Wawancara Kerja: Hobi, Pengalaman dan Kesuksesan

Pengalaman Interview Seseorang

12 Bahasa Tubuh Yang Dihindari Pada Wawancara Kerja

Cara Menulis Surat Lamaran Kerja

7 Pertanyaan Interview Kerja

5 Cara Tampil Menarik Dalam Wawancara Kerja

Tips Sederhana Mempersiapkan Diri sebelum Wawancara Kerja

Menjadi Selangkah Lebih Maju

5 Hal Yang Perlu Diketahui Saat Menghadiri Wawancara Kerja

4 Tips Menghadapi Wawancara Kerja

8 Hal yang Perlu Dihindari Perekrut saat Wawancara Kerja

5 Cara Cepat Mendapatkan Pekerjaan

5 Tips Menemukan Pekerjaan yang Cocok dengan Kepribadian

4 Alasan Jangan Pernah Merekrut Anggota Keluarga

10 Strategi Mencari Pekerjaan dengan Rasa Bahagia

Cara Terbaik Merekrut Freelancer Indonesia

10 Strategi untuk Pencarian Kerja yang Sukses

Bagaimana Penggunaan Hashtags dapat Membantu Proses Pencarian Kerja?

13 Tips Ampuh untuk Merekrut Karyawan yang Berkualitas Tinggi

Cara Membuat CV yang Menarik HRD!

3 Orang yang Perlu Anda Ajak Bicara Saat Anda Baru dalam Pekerjaan

Ketahuilah Bagaimana Sebenarnya Orang Lain Melihat Anda

Bagi Beban Proyek Anda

Pertanyaan yang Tepat untuk Meminta Analis Data

Ambil Waktu Makan Siang Agak Panjang

Perkuat Keyakinan Diri Anda

3 Tips untuk Membangun Hubungan yang Lebih Baik dengan Tim Anda

2 Pertanyaan Tidak Konvensional untuk Pelamar Kerja

2 Hal Penting Tentang Visualisasi Data

3 Tips Sederhana untuk Meningkatkan Produktivitas

Jadilah Diri Sendiri, tetapi Jangan Berlebihan

Hindari Kesalahan Masukan Positif (Positive Feedback)

Latihan Lima Menit untuk Meningkatkan Kepemimpinan

Jangan Biasakan Diri Memperpanjang Batas Waktu (Deadline). Rencanakan Lebih Baik

Membangun Perilaku Tim yang Tepat

Bangun Iklim Kepercayaan

Mintalah Arah untuk Beban Kerja

Apakah Tim Anda Happy?

Jangan Terlambat untuk Menghadiri Rapat

Menghadapi Bos Sulit? Diskusilah dengan Mantan Timnya

Ciptakan Advokasi untuk Merek Anda

Ketahuilah Tujuan Perusahaan Anda

Jangan Menunda Keputusan Sulit

Jangan Membuat Janji Berlebihan (Overpromise) untuk Pekerjaan Baru Anda

Jangan Biarkan Rekan Anda Terus Menerus Mengambil Keuntungan (Kredit) dari Hasil Kerja Keras Anda

Jangan Biarkan Favoritisme Bos Anda Membuat Anda Berkecil Hati

Bisakah Anda Menjadi Agen Perubahan? Perhatikan Jaringan Internal Anda

Kembangkan Emotional Agility Anda

Jadilah Model Work Life Harmony

Jelaskan Mengapa Anda Pindah Perusahaan

Dorong Tim Anda untuk Challenge (Menantang) Pendapat Anda

Dorong Rasa Syukur (Gratitude) di Tim Anda

Mendorong Keberagaman dengan Menyediakan Teladan (Role Model)

Tanggapi Rasa Ingin Tahu Tim Anda

Fokus pada Pembelajaran 30 Hari Pertama Anda

Temukan Jati Diri Anda

10 Tips Menghadapi konflik

Konflik Panas atau Konflik Dingin?

Berikan Umpan Balik (Feedback) Seperti Pelatih Olahraga

Pemimpin Baik Mengenali Emosi Mereka

Pemimpin yang Baik Membangun Kepercayaan Terlebih Dahulu

Ubah Arah Organisasi (Turnaround) dengan Berbicara

Usahakan Orang Lain Melihat Potensi Anda

Menjadi Pemimpin Pembelajar

Seberapa Anda Benar-benar Membantu?

Bantu Perusahaan Anda Mengurangi Email

Berhenti Berbicara Tentang Diri Anda Ketika Anda Meminta Maaf

Tumbuhkan Keberagaman Melalui Pelatihan Kepemimpinan

Identifikasi yang Tak Tersentuh dalam Pekerjaan Baru Anda

Cara Mengelola Anggota Tim yang Tidak Anda Suka

Bagaimana Cara Membantu Seseorang Curhat

Bagaimana Mengajukan Pertanyaan Efektif

Bagaimana Optimisme Berdampak Negatif ke Tim Anda

Tingkatkan Employee Engagement

Jika Anda Ingin Memimpin, Mulai Sekarang

Belajar Cara Memimpin dalam Krisis

Tahu Kapan Melakukan Coaching dan Kapan Melakukan Teaching (Mengajar)

Cara Meningkatkan Efektivitas Komunikasi dengan Rekan Kerja Virtual Anda

Pemimpin, Hentikan Perilaku Ini

Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga

Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja

Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru

Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan

Mengenal Diagram Pareto

Mengenal PICA (Problem Identification and Corrective Action) dalam Pemecahan Masalah

Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data

Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map

Mengenal Jenis-Jenis Mind Map

7 Langkah Mudah Membuat Mind Map

Memahami Supply Chain Management

Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table

Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis

Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online

Manajemen Pembelian

Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian

10 Ide Konten TikTok Menarik

Sukses Berjualan di TikTok Shop

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Inovasi dan Kelangsungan Hidup

DECLARE YOUR 'YOU' and DEFINE YOUR 'FUTURE'

Bagaimana Menjadi Inovatif?

Berpikir Analitis dan Kreatif

Analisa Sebab dan Akibat Menggunakan Diagram Fishbone

Seven Basic Tools and PDCA Cycle That Can Improve Quality

LEGO, Lebih Dari Sekedar Mainan Anak

Creative Thinking

Metode Creative Thinking

5 Cara Membentuk Anak-Anak Menjadi Inovator di Masa Depan

Apa itu Inovasi dan Kreativitas? Perhatikan 7 Cara Ini.

Pengertian Inovasi dan 8 Hal Penting Menjadi Inovatif

4 Tips Tetap Kreatif dan Inovatif

Pengertian Kreativitas dan Contoh Kreativitas

3 Cara Unik Untuk Mendapatkan Ide Terbaik

7 Cara Menciptakan Budaya Inovasi

Memunculkan Kreativitas dengan Design Thinking

6 Cara Membangun Kreativitas Tim

Seni Memfasilitasi Rapat Kerja dengan Post-it Kecil

Pembelajaran Abad 21 dalam Lingkungan Kerja

6 Cara Menjadi Kreatif dan Inovatif di Tempat kerja

Apa yang dimaksud inovatif dalam Bisnis? 5 Cara Ini Dapat Membantu.

6 Prinsip Dasar yang Dapat Menciptakan Inovasi dan Kreativitas

6 Cara Menumbuhkan Kreativitas dan Inovasi

5 Cara Mendorong Inovasi Terbaru di Perusahaan

5 Langkah Mengubah Ide Penemuan Baru Menjadi Sebuah Produk

3 Langkah Membuat Konten Video di Media Sosial yang Keren

5 Inovasi dan Kreativitas sebagai Cara Menarik Pelanggan Baru

Big Data adalah Inovasi Bisnis di Masa Depan

Ruang Co-Living Menjadi Inovasi Terbaru di Indonesia

Pikirkan 7 Hal Ini Sebelum Membuat Fintech Startups

6 Prediksi tentang Lingkungan Kerja di Masa Depan

Peran Teknologi Informasi dan Dunia Kerja di Masa Depan

5 Dampak E-commerce Indonesia

10 Cara Teknologi Membajak Kepribadian Manusia

15 Cara Mendorong Ide Kreatif dan Inovatif dalam Tim Kerja

Bagaimana Artificial Intelligence dapat Membantu Perusahaan Media?

5 Pertanyaan Meningkatkan Semangat Inovasi

4 Pertanyaan yang Meyakinkan Pentingnya Inovasi bagi Bisnis Anda

4 Cara Meningkatkan Creative Thinking untuk Meraih Kesuksesan

Pengertian Creative Thinking dan Contoh Keterampilannya

Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi

Dunia Telah Berubah ke Arah Digital

FAITH BOOK OR FAKE BOOK ON YOUR FACEBOOK

Somebody is Watching Over Us

Kunci Kesuksesan

Pengeluaran Tetap dengan Penghasilan Variabel?

Mengapa Perlu Perencanaan Keuangan?

Are You a Climber?

Temukan Tujuan Kepemimpinan Anda!

Temukan Panggilan Hidup Anda

Emotional Bank Account

Apa Impian Anda dan Tim?

Fokus ke Masa Depan

Do What You Love or Love What You Do?

Tabungan Seumur Hidup

7 Tips Sukses pada Masa Probation untuk Fresh Graduated

8 Tips Untuk Sarjana Baru Lulus

8 Soft Skills Penting di Dunia Kerja

Introvert? Anda Juga Bisa Sukses

Menjadi Positif

2 Cara Memperluas Peran Anda

Evaluasi Pelanggan Potensial Anda

6 Alasan Mengapa Orang Gagal Mengembangkan Diri

Kemampuan Meraih Kesuksesan

5 Kemampuan Bisnis dalam Mendapatkan Karier Cemerlang

3 Cara Meminta Bantuan

7 Ciri Karyawan Idaman

3 Pertanyaan Menghadapi Hari Buruk

5 Kesalahan Karir yang Mungkin Anda Lakukan

3 Pertanyaan Untuk Kesuksesan

3 Cara Memaksimalkan Pencarian Kerja

Tips Menyimpan Uang

Cara Mengetahui Anda Melakukan Pekerjaan yang Baik

5 Langkah Meraih Tujuan Besar

Cara Membangun Kesan Baik Pada Pekerjaan Baru

3 Tips Saat Merasa Bodoh di Tempat Kerja

Andragogi - Pembelajaran Orang Dewasa

Merencanakan Presentasi Efektif

Kisah Penebang Kayu

Manusia Remote AC

Kisah Wortel, Telur, dan Biji Kopi

Taksi dengan Layanan Limousine

Mau Menjadi Karyawan Sukses? Ini Kuncinya

2 Cara Mudah untuk Mengembangkan Karir

Rahasia Untuk Menjadi Percaya Diri (Tanpa Menjadi Arogan)

Cara Mengatasi Rasa Cemburu akan Keberhasilan Seseorang

Tanda Bahwa Anda Memerlukan Liburan

3 Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Tidak Menyukai Anda

11 Cara Meningkatkan Karir Melalui Media Sosial

5 Cara Mengatasi Rasa Takut

4 Cara Menyampaikan Rasa Terima Kasih

6 Hal Membuat Hari Senin Lebih Menyenangkan

5 Cara Mengatasi Rasa Gugup

Cara Menyelesaikan Konflik di Tempat Kerja

4 Cara Mengatasi Kegagalan

3 Kemampuan Interpersonal Menunjang Perkembangan Karir

Pertemanan Membantu Anda Dalam Pekerjaan

3 Cara Mengubah Kekhawatiran Karir Anda

5 Cara Memenangkan Hati Rekan Kerja

4 Pertanyaan Mendasar

3 Cara Mengembalikan Motivasi

Cara Tepat Menghadapi Transisi Pekerjaan

Pelajaran Karir adalah Pelajaran Hidup

3 Kiat Ketika Anda Merasa Diabaikan di Tempat Kerja

3 Cara Mengatasi Kebosanan Dalam Bekerja

3 Cara Meningkatkan Kinerja Otak

3 Cara Mengetahui Kepintaran Anda Dalam Melakukan Pekerjaan

4 Hal Penting Bagi Wanita Karir

6 Cara Membuat Pertemuan Penilaian Kerja Menjadi Lebih Mudah

2 Cara Mengatasi Kebosanan Dalam Pekerjaan

3 Cara Mengembalikan Semangat Kerja

Karir Anda dan Orang Lain

4 Cara Mengakhiri Hari Kerja Menjadi Menyenangkan

4 Cara Sukses Membangun Finansial

3 Faktor Penghambat Karir

4 Saran Untuk Para Orang Tua Yang Bekerja

3 Karakteristik Untuk Meraih Kesuksesan

4 Panduan Perjalanan Bisnis

4 Cara Menghadapi Ketakutan

3 Cara Menghadapi Bos Baru

3 Cara Membentuk Karisma Diri

3 Cara Mempengaruhi Orang Lain

4 Cara Sukses Menjadi Karyawan Termuda Di Kantor

5 Pertimbangan Sebelum Bekerja di Perusahaan Start-Up

3 Cara Keluar Dari Masalah Karir

Mengubah Tugas Membosankan Menjadi Menyenangkan

4 Cara Membangun Percaya Diri

3 Kiat Sukses Untuk Terus Bertumbuh

2 Cara Bangkit dari Kegagalan

4 Langkah Menentukan Tujuan Karir Jangka Panjang

10 Hal Ketika Memulai Pekerjaan Baru

3 Cara Menciptakan Budaya Pemenang

Ingin Mencapai Karir Cemerlang? Ini caranya

3 Cara Menaklukkan Rasa Takut

3 Tanda Kepercayaan Dalam Bekerja

5 Cara Mudah Mengatasi Stres

Tips Karir di Perusahaan

7 Kualitas Diri Ini Membuat Anda Tak Terlupakan. Poin ke-4 Bernilai Tinggi.

3 Kiat Meraih Istana Impian Anda. Kiat ke-3 Terpenting.

3 Tips Persuasif yang Membuat Anda Disukai

Anda Ingin Sukses? Hindari 3 Penghambat Kesuksesan Ini

5 Hadiah Natal Sederhana Untuk Keluarga. Yang ke-5 Tidak Perlu Biaya, Namun Mengena.

4 Panduan Memilih Hadiah Untuk Rekan Kerja. Panduan ke-2 Perlu Anda Perhatikan.

5 Sikap Menghargai Waktu

9 Pedoman Resolusi 2019. Yang ke-3 Perlu Konsistensi Menerapkannya.

Selamat Tahun Baru. 3 Aktivitas Penting Menjelang Akhir Tahun.

7 Cara Jitu Menjadi Pribadi Lebih Baik. Yang ke-3 Kudu Dilakukan.

6 Hal Penting yang Harus Anda Ketahui Sebelum Menghadiri Konferensi

4 Cara Super Mudah Mendapatkan Koneksi Baru di Konferensi

Perlukah Pelatihan Tentang Media?

4 Aspek Penting Sebelum Mengadakan Konferensi. Aspek ke-3 Menarik Bagi Millennials.

5 Tips Belajar Untuk Kemajuan Karier. Tips Pertama Sangat Ampuh.

5 Cara Ampuh Belajar Lebih Cepat. Yang ke-3 Cara Sukses.

7 Hal Penting Anda Lakukan Setelah Mengikuti Konferensi

4 Tips Untuk Tetap Fokus Dalam Bekerja

10 Hal Penting Memaksimalkan Diri Dalam Konferensi. Tips Terakhir Terpenting.

8 Tips Penting Menghadapi Kenyataan Hidup

3 Tips Mengatasi Kebosanan Dalam Pekerjaan

3 Tips Karier yang Didapat Oleh Para Lulusan Sekolah Bisnis Harvard

5 Tips Menghilangkan Kecanggungan Apabila Mendapat Panggilan Konferensi (Conference Call)

5 Tips Mengatasi Kecemasan

5 Cara Mengubah Suasana Negatif

3 Cara Ampuh Meraih Tujuan (Goal) Anda

7 Tips Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris

5 Hal Penting Dilakukan Ketika Bencana Alam Menimpa

5 Cara Mengatasi Hari Buruk

5 Peran Profesional Berkarir di Dunia Pendidikan

7 Cara Memilih Perguruan Tinggi Pascasarjana

3 Tips Belajar Paling Ampuh

6 Hal Ini Yang Dilakukan Orang Cerdas

7 Cara Melakukan Perubahan

4 Tips Perubahan Untuk Meningkatkan Motivasi

3 Alasan Pentingnya Training atau Pelatihan Karier

7 Manfaat Saat Kita Terus Memperbaiki Diri

3 Rutinitas Terbaik Agar Tetap Termotivasi

4 Cara Mengetahui Kepuasan Kerja

4 Tips Tetap Konsisten Terhadap Komitmen

Perbedaan Disiplin dan Motivasi

4 Hal Bekerja Lebih Efisien

3 Tips Agar Tetap Fokus dan Termotivasi Dalam Meraih Tujuan

5 Cara Sederhana Agar Termotivasi

5 Cara Praktis Memenuhi Komitmen

6 Tips Bagi Orang Tua Bekerja Di Rumah

4 Cara Melatih Disiplin Diri

6 Tips Tetap Disiplin dan Fokus Walau Bekerja Di Rumah

3 Pertanyaan Ini Akan Mengembalikan Fokus Anda

Anda Memiliki Beban Kerja Berat? Lakukan 6 Strategi Ampuh Ini

3 Hal Penting Yang Dapat Anda Lakukan

3 Kesalahan Saat Awal Menjalani Pekerjaan Pertama

3 Rahasia Ini Akan Membuat Anda Termotivasi dan Bersemangat di Perusahaan

7 Metode Ini Membuat Kita Lebih Disiplin

5 Tips Sederhana Agar Bisa Sukses

Pengertian Disiplin dan 5 Sikap Disiplin Orang Sukses

3 Pertanyaan Penting Untuk Meraih Tujuan Hidup

Menjadi Diri Sendiri Dapat Menyehatkan

Lakukan 4 Hal Ini Agar Resolusi Tercapai

4 Tips Anti Menunda

6 Tips Ampuh Menyelesaikan Tugas

4 Alasan Tugas Belum Selesai Walau Sudah Jam 14.00

3 Cara Praktis Untuk Kesuksesan dan Pertumbuhan Pribadi

Mengijinkan Diri Untuk Berubah

Terobosan Baru, Lakukan 3 Langkah Jitu Ini

4 Cara Praktis Agar Fokus Pada Tujuan

5 Cara Tampil Percaya Diri

7 Cara Jitu Menangani Stres

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

6 Cara Membuat Bos Anda Terkesan

3 Cara Meningkatkan Efektivitas Kerja dan 6 Manfaatnya

20 Soft Skills Terpenting di Dunia Kerja

Kisah Jack Ma dan Orang Sukses Lainnya

Kunci Sukses

Berubah Menjadi Lebih Baik

Pengertian Asumsi

Stres Kerja

Kerja Keras

Pintu Terbuka

6 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari

Belajar 5 Cara Sukses Dari Para CEO Sukses

6 Cara Hebat Bekerja di Bawah Tekanan

Apa Arti Sukses?

Stres Berat

Mahatma Gandhi: Cara Mempengaruhi Orang Lain

5 Cara Kontrol Diri

5 Cara Menangani Penolakan dan Rasa Takut Ditolak

Kerja Keras atau Keberutungan?

Sikap dan Perilaku

Sumber Daya Manusia

3 Cara Menemukan Karier yang Anda Minati

7 Cara Agar Pekerjaan Tidak Menyita Waktu Untuk Keluarga

Cara Keluar dari Hidup Susah dan Sengsara

6 Langkah Menuju Sukses

6 Latihan Harian Membangun Disiplin Diri

Thomas Alfa Edison

Cara Mengatur Keseimbangan Hidup

Passion dan Karier

5 Cara Mengendalikan Waktu

Cara Sederhana Memecahkan Masalah Saat Tidur

10 Cara Praktis Meningkatkan Kualitas Diri

3 Cara Memotivasi Diri Dalam Bekerja

3 Cara Mempertahankan Fokus Kerja

Masa Peralihan ke Dunia Pekerjaan

Maksimalkan Potensi Diri

6 Cara Orang Sukses Menghadapi Kegagalan

5 Tanda Kualitas Kerja Meningkat

3 Tips Menjalin hubungan Baik dengan Rekan Kerja

7 Tanda Atasan Tidak Menyukai Anda dan Cara Mengatasinya

4 Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Bertindak Seperti Atasan

3 Kebiasaan Buruk

3 Cara Mendapatkan Promosi Jabatan

3 Cara Mengatasi Rasa Kegelisahan Pasca-Liburan

7 Cara Menghilangkan Rasa Rendah Diri

3 Cara Menumbuhkan Semangat Bekerja

7 Cara Membangun Kebiasaan Baru

3 Cara Sederhana Menyeimbangkan Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

4 Cara Mencapai Tujuan Anda

4 Cara Menyelesaikan Tugas Kantor yang Membosankan

25 Cara Jitu Mencintai Pekerjaan Anda Lagi

Terjebak Kesibukan? Ini Solusinya.

Cara Memberikan Kritik yang Membangun

Cara Meningkatkan Kualitas Tidur

Kenali Diri Sendiri

5 Cara Membangun Kesan Profesional secara Online

7 Alasan Utama Kehidupan Anda Tidak Memuaskan

Fokus Pada Diri Sendiri

Nilai Organisasi dan Nilai Pribadi

7 Cara Mencapai Tujuan

13 Cara Mengatasi Stres

10 Cara Ampuh Mengubah Sikap Seperti Orang Sukses

Membuat Tujuan yang SMART

Cara Mengukur Keberhasilan Sesungguhnya

3 Kesalahan yang Umum Dilakukan di Tempat Kerja

Persiapan Sebelum Memulai Pekerjaan Baru

3 Hal Tentang Karier yang Pria Ketahui dan Wanita Tidak

5 Kesalahan Karier yang Mungkin Anda Lakukan

6 Cara Mengubah Stres Menjadi Sebuah Kesuksesan

Panduan Memecahkan Masalah Secara Efisien

Menjadi Seorang yang Berpengaruh dan Dihormati

3 Tips Lebih Produktif Dalam Bekerja

Langkah-Langkah Menentukan Tujuan Karier dan Mencapainya

5 Hal yang Tidak Diajarkan di Bangku Perkuliahan

Tips Mengubah Kegagalan Menjadi Keberhasilan

5 Kriteria Perusahaan yang Baik

4 Manfaat Meragukan Diri Sendiri

Cara Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah

Cara Menguasai Suatu Keterampilan dengan Cepat

7 Kiat Praktis Berkarier di Usia 50-an

Cara Mengontrol Emosi Marah

5 Hal Penting yang Tidak Boleh Diabaikan Dalam Hidup

4 Hal Ini Tidak Memaksimalkan Potensi Diri Anda

10 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

15 Cara Mengatur Uang Pensiun Dini

6 Cara Disiplin Diri Untuk Sukses

5 Hal yang Harus Dilakukan di Masa Muda

5 Cara Menghindari Kejahatan Cyber Crime

Cara Mendapatkan Reputasi yang Baik

Tips Menghadapi Hari Senin

6 Kebiasaan Orang Sukses

6 Cara Menjadi Orang Sukses

5 Cara Menanamkan Rasa Terima Kasih

5 Cara Mengembangkan Karier

4 Tips Agar Semangat Menyelesaikan Tugas Kantor

4 Cara Menjalin Hubungan Harmonis Antara Anda dengan Rekan Kerja

6 Hal yang Dilakukan Sebagai Karyawan Baru

Keluar dari Zona Nyaman

15 Cara Meraih Kesuksesan Dalam Hidup

10 Cara Menjadi Pendengar Yang Baik

Passion Adalah Jalan Menuju Keuntungan

Cara Membagi Waktu Kerja dan Keluarga

3 Cara Mengambil Keputusan Yang Tepat

3 Cara Meningkatkan Karier

Jangan Menyerah

6 Cara Meraih Kenaikan Pangkat

Cara Menghilangkan Pikiran Negatif

Berpikir Positif

Cara Cepat Mendapatkan Pekerjaan

3 Cara Agar Sukses di Usia Muda

2 Cara Keluar Dari Zona Nyaman

8 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Sulit

Perbedaan Empati dan Simpati

3 Cara Utama Menjadi Wanita Karier Hebat Indonesia

6 Hal Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

Ingin Hasil Kerja Lebih Baik? Lakukan 8 Hal ini.

3 Tips Merespon Pekerjaan Tambahan

3 Cara Menjadi Diri Sendiri

7 Cara Mengatasi Stres Kerja

Cara Mengendalikan Diri

10 Cara Membangun Hubungan Kerja Yang Positif

10 Kemampuan Soft Skill Dalam Dunia Kerja

7 Kunci Kesuksesan dan Kepuasan Kerja

Sikap Negatif dan Cara Mengubahnya

5 Cara Menghargai Diri Sendiri

3 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk

Pengertian Afirmasi dan 10 Afirmasi Positif

7 Alasan Kuat Dalam Meraih Mimpi

Cara Menghilangkan Stres Secara Sehat dan Tidak Sehat

Tetap Semangat Mencapai Impian

4 Strategi Meraih Keseimbangan Hidup Bagi Pengusaha

7 Halangan Diri Untuk Meraih Keseimbangan Hidup

Perbedaan Motto Hidup dan Kutipan Hidup

2 Hal Penting Sebelum Mengundurkan Diri

5 Cara Meningkatkan Daya Ingat Otak

Sikap Positif Menunjang Kesuksesan Anda

20 Cara Baru untuk Memberi Hadiah kepada Karyawan

Pantang Menyerah Dengan Cara Cerdas

5 Cara Mencintai Diri Sendiri

8 Tips Kesuksesan Karier Ala Lisa Blackpink

Definisi Sukses bagi Wanita Karier

10 Cara Menjadi Pengusaha Sukses

5 Tantangan Yang Dihadapi Wanita Karier

6 Cara Mengatasi Ketakutan yang Sangat Berlebihan

Tetap Semangat Dalam Menghadapi Perceraian

8 Cara Menemukan Tujuan Karier

Kerja Keras Lebih Baik Daripada Bakat

6 Penghambat Untuk Mencapai Tujuan Karier

Percaya Diri Dimulai dari Diri Sendiri

Bersyukurlah Kepada Tuhan Karena 15 Hal Ini

Pantang Menyerah Demi Meraih Kesuksesan

Peranan Kecerdasan Buatan

Cara Meraih Kesuksesan Melalui Kejelasan Tujuan Hidup

Jalan Keluar dari Hambatan Pengembangan Karier

5 Kemampuan Kognitif untuk Belajar dengan Cepat

Meningkatkan Kecerdasan Emosi

Pertumbuhan dan Perkembangan

7 Tips Ampuh Membangun Lingkungan Kerja Idaman Hati Karyawan

3 Penghambat Potensi Diri

Mana yang Lebih Penting, Sikap dan Perilaku Atau Kecerdasan Intelektual?

8 Faktor Internal Penghambat Kesuksesan

7 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif

5 Cara Meningkatkan Percaya Diri

10 Kiat Sikap Saling Menghargai di Lingkungan Kerja

4 Tips Ampuh untuk Kepribadian Introvert dalam Beradaptasi di Lingkungan Kerja

7 Tanda Kita Terlalu Sibuk Kerja

5 Mitos Otak Kanan dan Otak Kiri

5 Cara Meningkatkan Daya Ingat

2 Cara Mengatasi Kemalasan dalam Belajar

10 Cara Membangun Konflik dan Stres Kerja yang Baik

4 Cara Membangun Kepercayaan yang Hilang di Lingkungan Kerja

Cara Terbaik Menunjukkan Etika Kerja yang Kuat

8 Cara Mengatasi Insomnia

7 Tips Move On dari Kegagalan

3 Tanda Lingkungan Kerja yang Buruk dan Cara Menghadapinya

Meditasi adalah Awal yang Baik untuk Memulai Hari

5 Tips Manajemen Waktu

6 Manfaat Membaca

7 Tips Ampuh Menghadapi Gangguan Umum pada Fokus Kerja

8 Langkah Menghindari Media Sosial dan Menikmati Proses Kehidupan

Sukses adalah Berani Mengambil Risiko

3 Alasan Jangan Pernah Menyerah pada Rintangan

Keteguhan Hati

Simpati dan Empati, Mana yang Terbaik?

3 Cara Mendapatkan Teman Banyak dan Mempengaruhi Orang Lain

4 Cara Memperbaiki Diri dan Mendapatkan Promosi

5 Tips Kepercayaan Diri Para Pengusaha Sukses

5 Nilai Positif dari Aplikasi Permainan Anak: Candy Crush

4 Cara Menjaga Nama Baik Perusahaan secara Online

3 Keterampilan Abad 21

8 Cara Memaksimalkan Akhir Pekan

10 Ciri Orang Sukses

4 Cara Menghilangkan Stres dengan Terapi EFT

6 Cara Transfer Pelatihan Kerja ke Praktek Kerja Lapangan

10 Tips Ampuh Meningkatkan Kualitas Rapat Kerja

3 Cara Menghadapi Masalah: Ketidakpuasan Kerja

10 Cara Orang Sukses untuk Tetap Tenang

11 Karakter Orang Baik yang Membawa Perkembangan Karier

3 Cara Mempertahankan Hubungan Profesional

Magang adalah Peluang Karier yang Berharga

12 Kebiasaan Orang Sukses yang Luar Biasa

5 Cara Menjadi Karyawan Terbaik

8 Cara Sukses untuk Bertanggung Jawab dengan Tujuan Hidup

10 Nasehat Pengusaha Sukses agar Kita Bisa Menjadi Orang Sukses

20 Kebiasaan Baik yang Harus Dimiliki di dalam Hidup

4 Pesan Wanita Karier di Hari Kartini

6 Pikiran Negatif yang Dihindari Orang Sukses

3 Tips Menghadapi Penilaian Kinerja

10 Cara Mengubah Tujuan Karier

15 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Sangat Penting

4 Pertanyaan Konyol yang Harus Dihentikan

10 Cara Menjaga Kesehatan saat Menjalankan Perusahaan

5 Aturan Media Sosial yang Harus Diketahui Setiap Pengusaha

10 Cara Tetap Mengkonsumsi Makanan Sehat Sesibuk Apapun

8 Cara Pengusaha Sukses Mengatasi Stres Kerja

10 Kebaikan yang Merupakan Kunci Sukses

13 Tips Sukses di Usia Muda

8 Tips Berjejaring bagi Orang Pendiam

10 Cara Orang Sukses Menghadapi Sikap Negatif Orang Lain

5 Tips Sukses Berkarier

5 Cara Mengatasi Masalah yang Dihadapi Para Orang Tua

7 Manfaat Meditasi yang Membuat Kita Menjadi Orang Sukses

4 Cara Menyampaikan Permintaan Maaf

4 Cara Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Keterampilan Belajar

6 Cara Meningkatkan Kualitas Diri

4 Cara Menunjukkan Integritas Diri

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Setiap Hari

6 Tanda bahwa Kita adalah Sumber Daya Manusia Terbaik

5 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Menghilangkan Keraguan Diri

5 Kebiasaan Baik yang Perlu Diadopsi di Tempat Kerja

10 Cara untuk Tetap Mendapatkan Inspirasi Kehidupan

Apa Itu Kecerdasan Emosional?

7 Hal yang Tidak Diungkapkan Orang Cerdas di Tempat Kerja

11 Pelajaran Hidup untuk Terhindar dari Penyesalan Hidup

7 Rasa Penting untuk Pengembangan Diri

3 Cara Menjadi Tegas

5 Dampak Positif Kemarahan

Pertemanan adalah Hal yang Bermanfaat di Tempat Kerja

10 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan di Tempat Kerja

3 Cara Mengatasi Emosi Negatif

5 Cara Mudah Memenangkan Hati Atasan

8 Karakteristik Orang yang Menjadi Penghambat Kesuksesan

4 Cara Meredakan Amarah

4 Cara Mendapatkan Pengembangan Diri yang Baik

5 Cara Meningkatkan Harga Diri

5 Pelajaran Berharga dari Kesalahan Hidup untuk Karier Kerja

5 Cara Menjadi Orang yang Menyenangkan

5 Cara Melakukan Evaluasi Diri

10 Pelajaran Berharga dari Strategi Manajemen Kehidupan

Bagaimana Cara Orang Sukses Tetap Tenang? Lihat 10 Cara ini!

5 Cara Menyelesaikan Permasalahan dengan Pola Pikir Positif

5 Sifat Kepribadian Orang Sukses

10 Cara Ampuh Mengatasi Stres

10 Karakteristik Orang Percaya Diri

4 Tips Sukses yang Menyenangkan

10 Perilaku Orang Pintar

5 Tips Pergaulan Sehat dalam Bisnis Tanpa Rasa Stres

5 Cara Mendapatkan Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak

10 Sifat Diri yang Menjadi Kunci Kesuksesan

6 Manfaat Menulis Jurnal Harian

Cara Menghilangkan Sifat Egois dalam Diri

6 Cara Menggali Potensi Diri

Kompetitif adalah Sikap yang Perlu Dipertahankan

6 Cara Menghadapi Ketakutan di Lingkungan Kerja

5 Cara Mengatasi Iri Hati

4 Manfaat Bermain Video Games bagi Kesuksesan

Empati adalah Hal yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Kesuksesan

7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Intelektual

5 Pertanyaan Penting Sebelum Memutuskan Tujuan Karier

5 Cara Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri

10 Sikap Negatif yang Dapat Mengganggu Kenyamanan Lingkungan Kerja

6 Cara Menghilangkan Rasa Malu

Pembahasan Politik di Lingkungan Kerja

Perfeksionis Adalah Sifat yang Perlu Dihindari

9 Rahasia Sukses Memiliki Perjalanan Karier yang Hebat

4 Hal yang Dapat Dilakukan di Lingkungan Kerja Baru

4 Cara Mengatasi Kecanduan Gadget

Apakah Pelatihan Kerja Anda Sudah Efektif?

3 Alasan Penting untuk Bersyukur Selalu

5 Tips Sukses Berjejaring bagi Pemula

9 Pelajaran Hidup yang Tidak Didapatkan dari Sekolah Bisnis

5 Manajemen Krisis untuk Mengubahnya Menjadi Peluang

11 Fakta Mengejutkan tentang Kepribadian Manusia

5 Cara Meningkatkan Etika Kerja di Perusahaan Indonesia

4 Cara Menuju Pensiunan Dini di Umur 40 Tahun

10 Cara Mencintai Diri Sendiri untuk Karier Cemerlang

4 Karakteristik Manusia yang akan Sukses di Dunia Bisnis dan Kesehatan

7 Cara Menjadi Tokoh Terkenal di Dunia Bisnis

Cara Mengatasi Stress terhadap Finansial

Perencanaan Keuangan yang Salah di Umur 20-an

10 Cara Menenangkan Diri di Masa Sulit

5 Alasan Kerja Part Time Lebih Baik

10 Penyesalan di Masa Depan

Lakukan 5 Hal Penting Ini Untuk Meraih Pengembangan Karier

7 Cara Menjadi Ahli dalam Pengembangan Diri atau Self-Development

5 Cara Memberi Tanggung Jawab Lebih di Tempat Kerja

3 Manfaat Pengembangan Diri dapat Mengubah Hidup

3 Cara Melatih Diri untuk Bertanggung Jawab terhadap Kehidupan

10 Kata-Kata Positif untuk Menjauhkan Rasa Rendah Diri

10 Kiat Memilih Foto Profil LinkedIn yang Tepat

4 Aktivitas Fisik yang Bisa Dilakukan di Luar Jam Kantor

Pengertian Pengembangan Diri dan 6 Manfaat Pengembangan Diri

Pentingnya Reminder atau Pengingat Jadwal dan Menjadikannya Bermanfaat

Bagaimana Cara Memiliki Mimpi Besar ala Steve Jobs?

4 Cara Menjadi Inspirasi bagi Orang Lain untuk Bekerja Lebih.

5 Tips untuk Meningkatkan Pengembangan Karier

Mengapa Sikap Mudah Beradaptasi Baik untuk Masa Depan Perusahaan?

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Orang Cerdas di Kantor

15 Tips Manajemen Waktu yang Baik untuk Meraih Tujuan Hidup

10 Kebiasaan yang Membantu Staf Human Resource Menjadi Sukses

15 Cara yang Perlu Dikuasai untuk Membangun Kredibilitas di Kantor

12 Pengembangan Diri Menjadi Pemimpin dan Individu yang Lebih Baik

7 Cara Menjadi Lebih Percaya Diri Ketika Bertemu Klien

4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Menjadi Penulis Freelance

4 Cara Bertanggung Jawab terhadap Hidup yang Kita Miliki

10 Cara Sederhana untuk Mencintai Pekerjaan yang Kita Miliki

Bagaimana Rasa Syukur dapat Memperbaiki Kondisi Finansial Anda?

3 Kesalahan Kerja yang Mempengaruhi Kredibilitas Kerja

7 Self-Improvement yang Harus Dilakukan Saat Ingin Menyerah

7 Keterampilan Utama untuk Meraih Kesuksesan di Tahun 2020

Sebelum Waktu Tidur, Tanyakan 5 Pertanyaan Ini pada Diri Sendiri

10 Tanda Anda Berada di Jalan yang Benar dalam Kehidupan

5 Kualitas yang Perlu Diterapkan untuk Menjadi Orang yang Optimis

Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?

Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan

Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?

Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online

Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif

Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif

Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja

Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!

7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru

Menghadapi Quarter Life Crisis

Berpenampilan Profesional Saat Work From Home

Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja

Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)

Meningkatkan Toleransi Terhadap Stres

Optimisme, Melihat Hal Baik di Berbagai Kendala

Pikiran Positif dan Tingkat Stres

Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja

Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik

Rencana Darurat (Contingency Plan)

Tindakan Pencegahan (Preventive Action)

Analisis Persoalan Potensial

Menerima Umpan Balik (Feedback)

Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?

DIGITAL SERVICE ARMY

PELANGGAN, KEKASIH BAGI SEMUANYA

PELANGGAN ADALAH NOMOR DUA!

SOP, BAKAR SAJA!

CUSTOMER SERVICE DALAM PERSPEKTIF MARKETING

THE LEGENDARY SERVICE

IF SERVICE WERE A SALESMAN, HE SELLS...

SERVICE BREAKDOWN

WHY SERVICE?

THE IMPORTANCE OF SERVICE

SIAPAKAH CUSTOMER ANDA?

SIAPAKAH CUSTOMER ANDA? (2)

SERVICE IS SIMPLE

SERVICE RECOVERY : A.S.AP!

CUSTOMER SATISFACTION

Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Service Recovery (1)

Amazon: Memahami Kebutuhan Pelanggan

Layanan Prima

3 Tips Mendapatkan Kepercayaan Pelanggan

Pelayanan Pelanggan

3 Keahlian dalam Bidang Pelayanan Pelanggan

Pelayanan Prima

Efek Domino

4 Rahasia Kepuasaan Pelanggan

4 Kunci Kepuasan Pelanggan di Zaman Modern

8 Strategi Pelayanan dalam Menangani Keluhan Pelanggan yang Marah

Menghadapi Keluhan Pelanggan secara Profesional

Mengapa Artificial Intelligence Penting untuk Layanan Pelanggan?

8 Cara Menciptakan Customer Service yang Unggul

4 Jenis Customer Service dan Cara Memaksimalkannya

3 Hal yang Diperlukan untuk Customer Service yang Berkelanjutan

3 Cara Meningkatkan Pengalaman Pelanggan yang Baik dengan Gen Z

10 Cara Membangun Customer Engagement

Pentingnya Seorang Customer Service Dapat Mematuhi Penjanjian Dengan Pelanggan

Cara Terbaik untuk Menangani Keluhan Pelanggan

Cara untuk Memahami Kebutuhan Pelanggan

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Service Excellent

Pentingnya menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan

Finally The New Beginning

Memimpin di Era Ketidakpastian

Leader dan Hukum Newton

Apakah Definisi Kepemimpinan Anda?

Kepemimpinan Efektif

Apa itu Proaktif dan Reaktif?

Continuous Improvement

Pilihan Menentukan Kepemimpinan Anda

Personal Mastery Dalam Organisasi Pembelajar

Bagaimana Kita Mengenali Downtime?

Kompetensi Seorang Leader

Pikiran dan Sikap Positif

4 Cara Pemimpin Memberikan Dukungan ke Tim

Hati-hati Menyikapi Situasi

Sinergi dengan Anggota Tim

Termostat Kepemimpinan

Pandangan Terhadap Anak Buah

4 Cara Membangun Kepercayaan Tim

Potensi Kepemimpinan

Pertumbuhan Seorang Leader

Sinergi dengan Atasan

Proses Kepemimpinan

Dari Pengikut ke Pemimpin

Perbedaan Menjadi Kekuatan

5 Cara Menambah Percaya Diri Seorang Pemimpin

Perjalanan Semua Pemimpin Sukses

3K Dalam Transformasi Dari Bos Menjadi Pemimpin

Kegagalan di Puncak Sukses

6 Tips Membangun Kredibilitas di Mata Team Member

Kepedulian Pemimpin

4 Ciri Kepemimpinan Efektif

Peran Dalam Keterbatasan Waktu

Siapakah Orang Terdekat Anda?

Peran Pemimpin dalam Gaya Direktif

Feedback is a Gift

Bangun Hubungan

Menjadi Leader Gaul

Keahlian Ini Yang Mutlak Anda Miliki

Ini Fondasi Kepemimpinan

3 Penyebab Rasa Kewalahan

Pengembangan Kompetensi Karyawan

The Power of Goal and Execution

Kegagalan Dimulai dari Kesuksesan

Transformational Leadership

Konflik dalam Tim

Pemimpin, Bukan Boss

Keterbukaan Pemimpin

Perbedaan Kepemimpinan Pria dan Wanita

Kesalahan-Kesalahan yang dilakukan oleh Manajer dalam Melakukan Penilaian Kinerja

Kepemimpinan yang Menghasilkan

Memahami Ancaman Kinerja di Era VUCA

Peran Pemimpin Sebagai Agen Perubahan

Membangun Budaya Kepemimpinan

Membangun Mawas Diri Seorang Leader

Meningkatkan Kinerja Kepemimpinan Anda

4 Sifat Manager Baik

Gaya Kepemimpinan Transformasional

Perjalanan Karir Seorang Leader

5 Cara Memotivasi Tim

4 Cara Mengubah Gaya Manajemen

4 Cara Menunjukkan Apresiasi

Apakah Anda Seorang Pemimpin?

4 Cara Membangun Tim

Budaya Hidup Sehat dalam Tim

4 Hal Penting Tentang Program Pelatihan Karyawan

3 Keuntungan Melakukan Pelatihan Untuk Karyawan Baru

7 Tren Pelatihan Tahun 2019

4 Tips Memberikan Semangat Tim

7 Tips Dalam Membuat Program Pelatihan. Tips ke-6 Penting.

7 Cara Meningkatkan Semangat Tim

6 Tips Eksekusi

Apa Itu Leadership? Perhatikan 5 Hal Penting Ini.

4 Tantangan Sebagai Pemimpin Pemalu

Apa itu VUCA? 4 Cara Beradaptasi dengan VUCA

Pengertian, Konsekuensi dan Keterampilan di Era VUCA

4 Cara Agar Pemimpin Memaksimalkan Produktivitas Tim

Leadership Training di Jakarta

5 Cara Untuk Meningkatkan Peran Pemimpin

Rasa Percaya dan Konflik Sehat

Memberi Pujian Atau Uang?

Tugas Pemimpin

Biografi Thomas Alva Edison

Konflik Dalam Organisasi. Perlukah?

Menjadi Pemimpin Yang Efektif

Pemain Sepak Bola

4 Jenis Perfeksionisme Yang Dapat Mematikan Motivasi

4 Cara Pemecahan Masalah

Nasihat Bijak CEO untuk Menyeimbangkan Kehidupan Karier dan Pribadi

3 Proses Penting Pemecahan Masalah

6 Cara Menyelesaikan Konflik dengan Efektif

Gaya Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan Situasional

5 Kualitas Kepemimpinan yang Dikagumi

Langkah-langkah Dasar Kepemimpinan Situasional

8 Cara Menjadi Pemimpin yang Baik

Pemimpin yang Menginspirasi

6 Cara Bersaing secara Sehat

Pendekatan Kepemimpinan: Pemimpin Baik atau Pemimpin Keras?

Perbedaan Pendapat Dalam Tim

14 Ciri Pemimpin Baik

Meningkatkan Integritas di Lingkungan Kerja

Budaya Kerja dan 3 Cara Mendemonstrasikannya

20 Kriteria Pemimpin Yang Baik

Memahami Perilaku Manusia dari Model DISC

5 Cara Memimpin Rapat

Pengertian Misi yang Baik

Kriteria Pemimpin yang Memiliki Executive Presence

Sikap Profesional Executive Presence Di Dalam Setiap Rapat

Perbedaan Pemimpin yang Baik dan Buruk

Meningkatkan Kemampuan Executive Presence

Mengembangkan Executive Presence

3 Bentuk Budaya Organisasi

5 Strategi Manajemen Konflik

Politik Kantor seperti Penyakit Flu

5 Cara Manajemen Krisis ala Pemimpin Hebat

4 Cara Menangani Korupsi Waktu yang dilakukan Karyawan

3 Kunci Kesuksesan Tim

5 Tips Ampuh untuk Mendesain Ulang Struktur Organisasi

10 Cara Menjadi Pemimpin yang Baik

3 Cara Mencegah Burnout dalam Tim

7 Sifat Negatif Pemimpin yang Menjadi Penghambat Kesuksesan Tim

5 Cara Menangani Kasus Nepotisme di Tempat Kerja

5 Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik dan Menginspirasi

Pengertian Inklusif dan 5 Hal yang Dilakukan Pemimpin Inklusif

Budaya Inklusi Adalah Kunci Sukses Organisasi

4 Strategi Mengatasi Konflik

3 Tipe Kepribadian Manusia yang Membahayakan Bisnis

8 Cara Meningkatkan Semangat Kerja Tim di Era Digital

Mengapa Kita Memerlukan Kecerdasan Emosional dalam Pekerjaan?

9 Tipe Kepribadian Manusia yang Menyebalkan dan Cara Menghadapinya

6 Cara Membangun Budaya Kerja yang Hebat untuk Tim

8 Ciri Tim yang Kreatif dan Inovatif

4 Kemampuan Manajerial yang Harus Dimiliki di Era Digital

CEO adalah Anda

3 Tujuan Kepemimpinan dalam Perjalanan Karier

Mengatasi Rasa Takut Akan Evaluasi Pelatihan

6 Alasan Pelatihan Kepemimpinan Eksekutif Sangatlah Penting

Tanggung Jawab CEO adalah 5 Hal Ini

3 Ciri Kepemimpinan Buruk yang Perlu Dihindari CEO

10 Cara Membawa Rasa Bahagia di dalam Tim Kerja

4 Karakter Kepemimpinan yang Wajib Dimiliki

Rapat Kerja dengan Keberagaman Suku Bangsa

Pentingnya Integritas dan Kejujuran Hati di Dunia Kerja

11 Cara Tunjukkan Kasih Sayang kepada Karyawan

5 Cara Membuat Penilaian Kinerja yang Bermakna dan Relevan

Cara Menetapkan Pengukuran Kinerja yang Benar

Mengapa Kita Memerlukan Manajemen Proyek

9 Tanda Berada di Perusahaan dengan Budaya Kerja Buruk

Pemimpin yang Baik untuk Generasi Milenial

6 Cara Menjadi Pemimpin yang Hebat

Karakteristik Pemimpin yang Harus Dimiliki Manajer

13 Tanggung Jawab Karyawan dan Bos

Visi adalah Pandangan Masa Depan Perusahaan

4 Manfaat Meningkatkan Goal Perusahaan

4 Cara Membangun Program Pengembangan Kepemimpinan

Peran dan Tanggung Jawab Pemimpin Rapat

5 Cara Agar Tim Kecil Tetap Termotivasi

4 Cara Membangun Teamwork bagi Tim yang Bekerja Secara Remote

Pengertian dan 4 Langkah Dasar Proses Pemecahan Masalah

4 Tren Teratas Bidang Human Resource di Tahun 2020

5 Tanda Bisnis Anda Memerlukan Staf Human Resource

6 Gaya Kepemimpinan dalam Menjadi Manajer yang Efektif

5 Rahasia Hebat Untuk Memecahkan Krisis Employee Engagement

5 Risiko Human Resources Paling Teratas dan Cara Menanganinya

Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis

Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya

Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan

Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?

Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan

Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen

Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya

Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan

Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya

Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)

Perbedaan Bos dan Leader

Melakukan Delegasi Dalam Bekerja

Memimpin Secara Virtual

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

APA ITU KURSUS ONLINE ATAU BELAJAR ONLINE?

Why (Not) e-Learning?

The history of e-learning

Keuntungan & Kekurangan dari Belajar Online

Dapatkah kita belajar secara online ?

GO ONLINE or GO AWAY

Praktik Terbaik Pelatihan Online

Belajar Vs Latihan

E-learning di Sekolah Vs Korporasi

Digitalisasi dan Penghematan Anggaran

Jawab Tantangan Dominasi Teknologi

Masa Depan E-learning

Apa itu LMS?

Macam-macam Learning Management Systems

Sinkron Vs Asinkron

Belajar Online Gratis

Studi Online: Investasi Mahal Berbiaya Terjangkau

5 Manfaat Utama Pendidikan Online

3 Panduan Penting Kursus Online

3 Cara Memaksimalkan Manfaat Kursus Belajar Online

Transformasi Digital adalah Transformasi Manusia

Cara Mengambil Kembali Identitas Pribadi Digital

Belajar di Era Informasi

E-learning adalah Kelas Online yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Profesional

Pengertian E-Learning

Merasa Kesepian Di Era Digital

Manfaat E-Learning

Aplikasi Sosial Media dan Pengaruhnya

19 Dampak Era Digital pada Strategi Bisnis Perusahaan Teknologi

8 Manfaat Media Sosial

Pengertian Moodle dan 9 Fungsi Moodle di dalam Bisnis

Fungsi Moodle dalam Bidang Pendidikan

Bagaimana Cara Mengembangkan E-Learning atau Pembelajaran Online?

Peranan E-Learning dalam Pengembangan Karier

Pengertian E-learning dan Lanskapnya pada 2019

Kartu Prakerja dan Pelatihan Online

Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!

Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!

Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses

Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus

Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus

Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar

Meningkatkan Daya Ingat

Tipe-tipe Kecerdasan Manusia

Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia

Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education

Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Kenalan dengan Sosok Inspiratif: Tenaga Pelatih STUDiLMU

Manfaat Coaching

Coaching? Untuk apa dan untuk siapa?

Coaching? Apa Untungnya??

Coaching is Leader's Role

Coaching dan Kinerja Bisnis

Yakin Sudah Coaching?

Tidak Memiliki Waktu Coaching?

Mengapa coaching belum efektif?

Fungsi Coaching dan Counseling

Kesalahan dalam Coaching

Berani Delegasi Pekerjaan

Penyebab Bawahan Kurang Mandiri

Pengaruh Atasan pada Pengembangan Anak Buah

Perbedaan Coaching dan Metode lainnnya

Perbedaan Training dan Coaching

Coaching untuk Pengembangan Karyawan

Mentoring dan Coaching

Siapkah Diri Kita Menjadi Coach Efektif?

5 Cara Tepat dalam Merespon Umpan Balik Negatif

Peran Leader dalam Coaching & Counseling

3 Cara Melatih Karyawan

4 Tips Efektif Dalam Meminta Feedback (Umpan Balik)

Cara Sukses Menyikapi Apabila Menerima Feedback

Umpan Balik Negatif Tidak Selalu Menyakitkan

Mengapa Perlu Coach? Ini 7 Alasannya.

Umpan Balik Positif dan Umpan Balik Negatif

Memberikan Umpan Balik Konstruktif

7 Tips Memberikan Coaching Yang Efektif

10 Contoh Pemberian Umpan Balik yang Efektif

15 Tips Menyampaikan Umpan Balik Konstruktif

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menerima Umpan Balik?

7 Cara Melatih Mental Karyawan Melalui Pembinaan Karyawan

7 Hal yang Dapat Disampaikan dalam Penilaian Kinerja

7 Hal Penting dan 5 Larangan untuk Penilaian Kinerja Karyawan

Sukses Menjadi Staff Admin

Let's Finish Well

Merger Generasi

Adversity Quotient (Bagian 1)

Adversity Quotient (Bagian 2)

Adversity Quotient (Bagian 3)

Apakah Sibuk sama dengan Produktif?

Bagaimana Bekerja Produktif?

Bagaimana Agar Lebih Produktif?

Kegiatan Mingguan Yang Membantu Anda Semakin Di Depan

5 Cara Bahagia dan Produktif di Tempat Kerja

Perbedaan Sibuk dan Produktif

4 Cara Fokus Menyelesaikan Pekerjaan

5 Strategi Meningkatkan Produktivitas Tim

3 Tips Tetap Produktif Walau Kehilangan Semangat

Punya Waktu Luang? Lakukan 6 Hal Produktif Ini

5 Kiat Meningkatkan Produktivitas

8 Kegiatan Tidak Produktif Dilakukan Di Pagi Hari

4 Hal Tetap Produktif Walau Liburan Semakin Dekat

Produktivitas Kerja: 3 Kiat Sukses Meningkatkannya

4 Hal Penting Menyeimbangkan Antara Karier dan Kehidupan Pribadi

5 Cara Menjadi Produktif Setiap Hari

4 Penghambat Manajemen Waktu

5 Desain Kantor Memengaruhi Tingkat Produktivitas Karyawan

3 Kebiasaan Sederhana Menunjang Produktivitas Kerja

6 Tips Tetap Produktif Walau Sedang Bepergian

5 Strategi Ampuh Meningkatkan Produktivitas Karyawan

3 Hal Yang Bisa Dilakukan Ketika Memiliki Waktu Luang

4 Tips Produktif Kembali Dari Hari Yang Tidak Produktif

5 Cara Mengukur Produktivitas Tim

10 Kebiasaan Harian Menjadi Lebih Produktif

Multitasking dan Produktivitas

7 Hal Sederhana Ini Menjadikan Anda Bahagia dan Produktif

7 Tips Menyeimbangkan Kehidupan Kerja dan Produktivitas

Pengertian Produktivitas

7 Keterampilan Manajemen Waktu Yang Perlu Dimiliki

4 Rencana Efektif Untuk Meningkatkan Produktivitas

Cara Produktif di Malam Hari

Memaksimalkan Produktivitas dengan 5 Hal Sederhana Ini

7 Cara Mengatur Waktu

5 Cara Manajemen Waktu

Orang Gila Lucu

4 Cara Berhenti Menunda Pekerjaan

6 Tips Agar Anda Memiliki Hari yang Produktif

4 Cara Menyelesaikan Tugas Kantor

Waktu Sangat Berharga

7 Strategi Manajemen Waktu

Menjaga Komitmen Kerja

Cara Kerja di Perusahaan Baru

3 Kondisi Kerja yang Menekan dan Cara Menghadapinya

Rapat Kerja yang Efektif

8 Cara Membuat Rapat Kerja Lebih Menyenangkan

Pengolahan Data dengan Desain Dashboard

6 Tips Mengubah Suasana Rapat Kerja Lebih Interaktif

Produktivitas Kerja dan Efisiensi Kerja

15 Manfaat Fokus Kerja

8 Cara Sederhana Meningkatkan Produktivitas Kerja

3 Cara Meningkatkan Semangat Pagi

6 Makanan Sehat Penambah Produktivitas Kerja

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihilangkan di dalam Hidup

5 Tips Sehat yang Dapat Meningkatkan Kinerja

Menjadi Lebih Baik dengan 6 Tips Produktivitas Kerja

6 Mitos Disiplin Kerja yang Tidak Perlu Dipercaya Lagi

7 Cara Bekerja Lebih Baik

6 Cara Tetap Menjadi Produktif saat Perjalanan Bisnis

10 Kebiasaan Orang Hebat dalam Membangun Kekuatan Mental

10 Cara Sederhana Meningkatkan Produktivitas Kerja

5 Cara Mengelola Stres di Tempat Kerja

5 Manfaat yang Didapat dari Tempat Kerja yang Jauh

5 Tips Mengatur Waktu bagi Wanita Karier

5 Kebiasaan Baik di Pagi Hari

6 Kebiasaan Buruk di Tempat Kerja yang Harus Dihilangkan

6 Cara Mengatur Ulang Fokus Kerja dan Kreativitas

10 Barang yang Pengusaha Sukses Perlukan untuk Meningkatkan Produktivitas

7 Aktivitas Pagi yang Dilakukan Pengusaha Sukses sebelum Jam 7 Pagi

5 Efek Minum Kopi untuk Meningkatkan Produktivitas

8 Cara Tetap Fokus Kerja tanpa Terganggu dengan Email

6 Tips Tetap Sehat dan Produktif di Bulan Puasa

3 Cara Menjaga Sikap Positif

7 Cara Menghindari Sakit selama Perjalanan Bisnis

9 Penghambat Produktivitas Kerja

5 Cara Unik Meningkatkan Produktivitas Kerja

5 Cara Mengatur Waktu dan Memaksimalkannya

10 Tanda Lelah Bekerja dan Perlu Beristirahat

5 Tips untuk Rapat Kerja yang Lebih Baik

6 Tips Membuat Rapat Tinjauan tentang Peningkatan Kinerja Karyawan

7 Cara Meningkatkan Kesehatan di Lingkungan Kerja

7 Elemen Etos Kerja yang Sangat Penting

Hubungan Pengaturan Waktu dan Produktivitas Kerja

3 Manfaat Berolahraga bagi Kesuksesan Karier

4 Cara Menenangkan Diri dan Kembali Produktif

5 Kebiasaan dalam Jadwal Harian Orang Sukses

5 Cara Menghilangkan Rasa Malas dan Menjadi Lebih Produktif

3 Cara Ampuh Meningkatkan Produktivitas Kerja dan Kebahagiaan

5 Strategi Memelihara Kesehatan Mental

8 Kebiasaan Orang Sukses sebelum Pukul 08.00

5 Rahasia Mengubah Kerja Keras Menjadi Hasil yang Cemerlang

7 Tips Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Tenggat Waktu

5 Cara Memanfaatkan Waktu Makan Siang

Kunci Utama Produktivitas Kerja

9 Cara Mengatasi Kecemasan dan Meningkatkan Kepuasan Kerja

7 Cara Meningkatkan Fokus di Tempat Kerja

3 Cara Meningkatkan Fokus dan Menyegarkan Pikiran

7 Aturan Penggunaan HP di Tempat Kerja

6 Tips Merancang Agenda Rapat yang Efektif

Bagaimana Cara Keluar dari Rapat Kerja yang Tidak Penting?

5 Faktor yang Menciptakan Etos Kerja yang Kuat

4 Cara Menjadi Produktif di Hari Senin

Lebih Baik Kerja Keras atau Kerja Cerdas?

Manfaat Kompetisi Kerja pada Otak, Motivasi & Produktivitas

4 Alasan Menyelenggarakan Acara Kantor Sangat Penting

8 Aturan Dasar yang penting diterapkan di dalam Rapat Kerja

7 Trik Manajemen Waktu untuk Para Milenial

6 Hal yang Mengganggu Produktivitas Karyawan dan Solusinya

8 Tips untuk Menyewa Kantor Anda Pertama Kalinya

Manajemen Waktu Sebenarnya Hanya Membuang Waktu

Semakin Produktif dengan Makanan Sehat

Menerapkan Grit di Tempat Kerja

Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru

Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu

Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor

Kegiatan Sosial Secara Online yang Seru!

Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro

Rutinitas Pagi Pekerja Sukses

Musik Meningkatkan Produktivitas

Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami

Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif

Jenis-Jenis Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Featured Career Advices

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Silahkan masukkan Email & Kata Sandi

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan dan Cara Menerapkannya

Dalam dunia bisnis yang cepat berubah, perusahaan sering dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah yang memerlukan pemecahan. Untuk mengatasi berbagai masalah ini, diperlukan kemampuan problem solving yang efektif. Contoh problem solving yang akan kami bahas di sini, bisa membantumu untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah di perusahaan.

Problem solving adalah keterampilan kunci yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, dan pemahaman yang mendalam tentang berbagai metode dan teknik problem solving akan membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan. Mari kita bahas, apa saja contoh problem solving dalam perusahaan.

  • 1.1 1. Problem Solving sebagai Kunci Keberhasilan
  • 1.2 2. Meningkatkan Efisiensi Operasional
  • 1.3 3. Menjaga Kepuasan Pelanggan
  • 2.1 1. Menangani Konflik Antar Karyawan
  • 2.2 2. Menghadapi Penurunan Penjualan
  • 2.3 3. Memperbaiki Masalah Kualitas Produk
  • 2.4 4. Mengatasi Penundaan Proyek
  • 2.5 5. Menghadapi Persaingan yang Ketat
  • 2.6 6. Mengatasi Keluhan Pelanggan
  • 2.7 7. Menangani Krisis Reputasi
  • 2.8 8. Meningkatkan Efisiensi Operasional
  • 2.9 9. Mengatasi Konflik Mitra Bisnis
  • 2.10 10. Menghadapi Regulasi yang Berubah
  • 2.11 11. Merespon Perubahan Teknologi
  • 2.12 12. Menangani Kebutuhan Pelatihan Karyawan
  • 3 Sudah Paham Tentang Apa itu Problem Solving?

Mengapa Problem Solving Penting dalam Bisnis?

Sebelum kita membahas contoh-contohnya, mari kita pahami mengapa problem solving sangat penting dalam dunia bisnis.

1. Problem Solving sebagai Kunci Keberhasilan

Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan masalah dengan efektif dapat menjadi faktor penentu kesuksesan mereka di pasar yang kompetitif.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Problem solving membantu dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.

3. Menjaga Kepuasan Pelanggan

Dalam bisnis, masalah pelanggan sering muncul. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjaga kepuasan pelanggan.

12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan

Di bawah ini merupakan 12 contoh problem solving dalam perusahaan:

1. Menangani Konflik Antar Karyawan

Di perusahaan A, terdapat konflik antar dua karyawan yang berdampak pada produktivitas dan atmosfer kerja.

Problem solving: Manajer memfasilitasi pertemuan damai antara kedua karyawan, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi bersama. Akhirnya, perusahaan menyelenggarakan pelatihan komunikasi interpersonal.

2. Menghadapi Penurunan Penjualan

Perusahaan A mengalami penurunan penjualan selama beberapa bulan terakhir.

Problem solving: Tim penjualan melakukan analisis pasar dan menemukan bahwa tren perubahan preferensi pelanggan. Perusahaan menyusun strategi pemasaran baru dan meluncurkannya dengan sukses, meningkatkan penjualan.

3. Memperbaiki Masalah Kualitas Produk

Produk perusahaan A sering mengalami keluhan pelanggan tentang masalah kualitas.

Problem solving: Tim produksi melakukan inspeksi ketat, meninjau proses produksi, dan berkolaborasi dengan pemasok bahan baku. Hasilnya, kualitas produk ditingkatkan, dan keluhan pelanggan berkurang.

4. Mengatasi Penundaan Proyek

Proyek di perusahaan A mengalami penundaan akibat masalah koordinasi dan kurangnya sumber daya.

Problem solving: Manajer proyek merencanakan ulang jadwal, mengalokasikan sumber daya dengan bijak, dan meningkatkan komunikasi antar tim. Proyek selesai sesuai waktu yang direvisi.

5. Menghadapi Persaingan yang Ketat

Perusahaan A bersaing dalam pasar yang kompetitif dengan banyak pesaing.

Problem solving: Perusahaan melakukan riset pasar untuk menemukan keunikan produknya dan mengembangkan strategi pemasaran yang membedakan mereka dari pesaing. Ini meningkatkan pangsa pasar mereka.

6. Mengatasi Keluhan Pelanggan

Pelanggan di perusahaan A mengeluh tentang pelayanan pelanggan yang lambat.

Problem solving: Perusahaan merespons dengan cepat terhadap keluhan, mempercepat proses layanan pelanggan, dan memberikan pelatihan kepada staf layanan pelanggan.

7. Menangani Krisis Reputasi

Perusahaan A menghadapi krisis reputasi setelah laporan media negatif.

Problem solving: Perusahaan melibatkan humas yang berpengalaman, melakukan komunikasi krisis yang efektif, dan melakukan perubahan internal untuk memperbaiki masalah yang diungkapkan dalam laporan.

8. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Perusahaan A ingin meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Problem solving: Perusahaan melakukan analisis proses, mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan, dan melibatkan staf dalam perbaikan proses. Ini menghasilkan efisiensi yang signifikan.

9. Mengatasi Konflik Mitra Bisnis

Perusahaan A mengalami konflik dengan mitra bisnisnya.

Problem solving: Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik melakukan mediasi, mencari solusi kompromi, dan menetapkan aturan yang jelas dalam kemitraan mereka.

10. Menghadapi Regulasi yang Berubah

Perusahaan A dihadapkan pada perubahan regulasi pemerintah yang memengaruhi operasional mereka.

Problem solving: Perusahaan terus memantau perubahan regulasi, mengidentifikasi dampaknya, dan merencanakan perubahan dalam kepatuhan mereka dengan hukum yang baru.

11. Merespon Perubahan Teknologi

Perusahaan A harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat.

Problem solving: Perusahaan memberikan pelatihan teknologi kepada karyawan, berinvestasi dalam teknologi yang lebih canggih, dan menjalin kemitraan dengan penyedia teknologi.

12. Menangani Kebutuhan Pelatihan Karyawan

Perusahaan A mengalami pertumbuhan pesat dan membutuhkan pelatihan karyawan yang lebih baik.

Problem solving: Perusahaan mengembangkan program pelatihan karyawan, menyediakan akses ke sumber daya pelatihan online, dan mengukur hasilnya melalui evaluasi kinerja.

Sudah Paham Tentang Apa itu Problem Solving?

Dalam dunia bisnis yang dinamis, problem solving adalah kunci kesuksesan. Perusahaan yang mampu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang efektif akan lebih kompetitif. Oleh karena itu, penting untuk terus mengasah kemampuan problem solving dalam perusahaan.

Jika Arkawan masih bingung atau bahkan ingin mendalami keterampilan tentang problem solving ini, mungkin pelatihan problem solving dari Arkademi ini bisa membantumu!

Dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis, mengembangkan solusi, dan mengimplementasikannya, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan efektif di dunia kerja. Semoga bermanfaat!

  • Contoh Kegiatan Ekspor dan Impor di Indonesia yang Menguntungkan!
  • Cara Membalas Email HRD, Lengkap Beserta Contohnya!
  • Contoh Market Research, Jangan Sampai Salah Melakukannya

' src=

7 Teknik Analisis Data Kuantitatif dan Langkah-Langkahnya

Teknik analisis data: pengertian, jenis, dan tahapannya, ketahui berapa gaji data analyst dan jenjang kariernya.

Notes on personal journey in learning and teaching about my passionate subjects

Prinsip Dasar Memecahkan Masalah

  • Business Development
  • Problem Solving and Decision Making

Prinsip Dasar Memecahkan Masalah (Problem Solving)

  • Posted by by Arry Rahmawan
  • September 13, 2020

Pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk menulis tentang prinsip dasar memecahkan masalah atau problem solving . Ketika artikel ini saya tulis, media-media informasi sedang ramai membahas isu diberlakukannya kembali PSBB di Jakarta karena kembali meningkatnya kasus COVID-19. Di satu sisi ada banyak pihak yang mendukung, namun tidak sedikit juga pihak yang menolaknya. Pihak yang mendukung mengatakan PSBB total akan sangat bermanfaat untuk menurunkan kasus COVID-19, di sisi lain pihak yang menolak mengatakan bahwa PSBB total di Jakarta akan mematikan roda perekonomian dan membuat Indonesia semakin terjerumus ke jurang resesi. Semenjak diumumkan kasus perdana sejak Bulan Maret, total pertumbuhan kasus aktif COVID-19 tidak juga kunjung turun – bahkan naik.

Kasus di atas adalah sebuah kasus riil dari perlunya seseorang memiliki kemampuan  complex problem solving,  atau pemecahan masalah yang kompleks di tingkat negara atau kebijakan. Conn dan McLean (2018) mengungkapkan bahwa  complex problem solving, critical thinking,  dan  creativity  adalah 3 keterampilan terpenting untuk dikuasai di tahun 2020 dan sampai beberapa dekade setelahnya. Saat saya mengajar mata kuliah pengantar kewirausahaan teknologi di Departemen Teknik Industri UI , saya selalu menekankan 3 hal ini kepada mahasiswa, dan mereka banyak saya berikan latihan agar terasah dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, dan juga menjadi mahasiswa solutif.

Mengenal Apa Itu Masalah

Lalu, apa itu   problem solving?  Pertama mari kita pahami dulu apa itu masalah.

Apakah Anda tahu, apa yang dimaksud dengan masalah?

Saya yakin selama ini Anda memiliki banyak masalah dalam hidup (begitu juga saya). Tentu kita ingin semua masalah yang ada di hidup kita bisa diselesaikan dengan cepat. Namun, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah, jika kita tidak tahu apa itu masalah (ga bingung kan, hehe)?

Collins Dictionary, mengartikan masalah adalah kondisi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, menyebabkan kesulitan dalam menjalani hidup. Berdasarkan definisi ini, kita tahu bahwa masalah itu adalah adanya  gap  antara “Realita” dan hal “Ideal” yang ingin kita capai.

Sebagai mahasiswa, Anda pasti pernah mengalami ada mata kuliah atau mata pelajaran yang Anda susah sekali mengikutinya. Dosen sudah memberikan batas bawah kelas yaitu Anda harus dapat 60 di ujian. Tapi setelah ikut nilai Anda 40, sehingga Anda tidak lulus. Ada ‘jarak’ antara realita (Anda dapat 40) dan nilai ideal untuk Anda lulus (minimal 60), yang kalau jarak ini tidak dipecahkan Anda tidak lulus dan harus mengulang lagi mata kuliah tersebut di tahun berikutnya.

Upaya Anda untuk menaikkan nilai Anda dari 40 menjadi lebih dari 60 (let’s say, 80) adalah bentuk sederhana dari problem solving.

Mengenal prinsip dasar memecahkan masalah ( problem solving )

Lalu, apa saja prinsip – prinsip yang perlu Anda ketahui dalam memecahkan masalah? Watanabe (2009) dalam bukunya 101 Problem Solving, memetakan ada 4 langkah dasar yang merupakan prinsip problem solving. 4 langkah dasar tersebut dijelaskan di gambar berikut ini,

Prinsip Dasar Memecahkan Masalah

Saya menggunakan model yang diajukan Watanabe (2009) karena simpel dan juga konsisten dengan beragam literatur lain tentang pemecahan masalah. Intinya, ada 4 hal yang wajib kita lakukan jika kita ingin memecahkan masalah:

1. Memahami situasi atau mendefinisikan masalah dengan baik (understand the situation )

Banyak orang yang tidak bisa memecahkan masalah karena tidak bisa mendefinisikan masalah yang dihadapi dengan baik. Misalnya, “Saya tidak bisa mendapatkan nilai 80 di kelas karena saya tidak punya teman diskusi selama PSBB.”

Mengapa definisi masalah tersebut kurang bagus? Ya, karena definisi masalah tersebut sudah mengandung solusi. Jika masalahnya seperti itu, maka kita tinggal langsung saja cari teman diskusi. Nah, tapi apakah dengan punya teman diskusi nilai kita langsung naik jadi 80? Belum tentu.

Lalu, bagaimana mendefinisikan masalah dengan lebih baik?

Contohnya seperti ini, “Saat ini saya mendapat nilai 40 di mata kuliah X dan saya menargetkan untuk mendapatkan nilai 80 di ujian berikutnya. Hal ini harus saya capai, karena jika di bawah 60 saya harus mengulang kelas lagi yang akan menghabiskan uang sebesar Rpxxxxx dan waktu sebanyak xxxxx jam yang saya miliki.”

Dengan menggunakan definisi masalah tersebut, Anda pun jadi sadar bagaimana kondisi Anda saat ini, apa yang ingin Anda raih, dan apa dampak yang muncul jika Anda tidak meraihnya. Sampai sini paham? Jika kurang paham bisa bertanya di kotak komentar :).

Satu contoh lagi: “Saat ini saya punya hutang satu juta ke X, dan harus mengembalikannya di tanggal 25 September 2020. Jika tidak mengembalikannya, saya akan ditagih dan kepercayaan orang kepada saya menjadi hilang.”

Nah, jika masih belum paham boleh ditanyakan di kotak komentar.

2.  Mengidentifikasi akar penyebabnya (identify the root cause of the problem )

Setelah mendefinisikan masalah, baru kita mencari apa akar penyebab dari masalah kita. Teknik paling mudah adalah dengan menggunakan teknik “5 Why”. Teknik ini adalah dengan bertanya kepada diri kita terkait dengan mengapa kita bisa mendapat nilai jelek, misalnya.

Why 1: Mengapa saya mendapat nilai 40 di ujian matematika? Karena saya banyak salah di konsep geometri

Why 2: Kenapa banyak salah konsep di geometri? Karena saya tidak mempelajarinya dengan sungguh – sungguh

Why 3: Kenapa saya tidak belajar geometri sungguh – sungguh? Karena saya tidak menyukai bagian tersebut

Why 4: Kenapa saya tidak suka? Karena saya tidak tahu apa hubungan geometri dengan cita – cita saya

Why 5: Kenapa saya tidak tahu hubungan geometri dengan cita – cita saya? Karena saya tidak mencari tahu informasi terkait hal itu

Ternyata di sini ‘akar’ masalahnya bukan semata – mata kita tidak suka dengan bagian geometri, tetapi juga kita tidak termotivasi untuk mempelajarinya karena tidak tahu apa manfaatnya. Dengan teknik 5 why ini, kita jadi tahu apa akar masalahnya dan bisa merumuskan alternatif solusi dengan baik.

3.  Memilih dan membuat action plan  (Development of an effective action plan)

Jika sudah dari fase 2, maka fase berikutnya adalah berpikir kreatif dan kritis terhadap alternatif solusi yang mungkin dilakukan. Sebagai contoh:

  • Mencari tahu apa manfaat ilmu geometri dalam kehidupan sehari – hari (Googling)
  • Menonton film atau movie terkait dengan pentingnya ilmu geometri
  • Belajar geometri dengan bantuan video dari internet
  • Mengajarkan geometri ke orang lain secara online

Silakan tuliskan alternatif solusi sebanyak – banyaknya dalam fase ini. Kemudian pilih mana yang sekiranya paling efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan penggunaan sumber daya yang paling sedikit (hemat waktu dan biaya yang dikeluarkan).

4. Eksekusi solusi secara total, perbaiki jika tidak efektif (Execute and modify, until it is solved)

Jika sudah yakin dengan suatu solusi, maka tahap berikutnya adalah eksekusi secara total. Namun perlu diingat bahwa solusi yang kita terapkan perlu dimonitor dan dievaluasi, apakah sudah efektif? Jika belum, maka kita cari alternatif solusi lain yang lebih efektif dan efisien (hal ini dinamakan iterasi).

Bagaimana jika strateginya sudah efektif dan kita dapat nilai sesuai dengan apa yang ditargetkan? Maka kita tingkatkan target yang lebih tinggi, misal mencapai nilai 100. Hal ini dinamakan dengan  improvement,  dan akan terus seperti itu secara kontinu.

Nah, sampai sini Anda sudah belajar tentang prinsip – prinsip dalam pemecahan masalah, dan juga beberapa tekniknya. Sekarang kita akan membahas apakah prinsip ini bisa dipakai oleh pengambil kebijakan di tengah pandemi COVID-19?

Problem-Solving dan COVID-19

Ilmu problem solving sebenarnya sangat simpel. Kenapa pemerintah atau instansi terkait tidak bisa efektif menyelesaikan masalah COVID-19? Apa mereka tidak menggunakan prinsip ini?

Saya yakin banyak pakar yang menjadi tim ahli di pemerintah dan mereka jauh lebih tahu daripada saya terkait bagaimana penanganan COVID-19 ini.

Satu hal yang perlu dipahami masyarakat adalah, problem solving untuk tatanan negara itu memiliki tingkat kerumitan yang sangat tinggi. Tingkat kerumitannya ada di sifat masalahnya itu sendiri yaitu  multiple problems, actors, interests, uncertainties. 

Multiple problems , di mana masalahnya ada banyak dan multi dimensi. COVID-19 tidak hanya tentang kesehatan, tapi juga ekonomi, sosial, transportasi, dan lain sebagainya. Multiple actors , yaitu masalahnya dimiliki oleh pihak yang beragam, mulai dari presiden, menteri, pemprov, tenaga kesehatan, dan lainnya. Multiple interests , yaitu masalahnya aktor tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Ada yang interestnya menyelamatkan rakyat, dengan mengurangi mortality rate, ada yang interestnya mendapatkan keuntungan, dsb Multiple uncertainties ,  yaitu ketidakpastian yang menghadang di masa depan macam – macam, mulai dari kemunculan virus baru, perilaku masyarakat yang tiba – tiba susah diatur, di luar kapasitas dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Multiple rationalities ,  yaitu setiap aktor yang terlibat memiliki rasionalitas yang berbeda dalam memandang masalah. Ada yang dia berbasis pada data karena suka membaca, ada yang berbasis pada bisikan karena dia minta tolong dibacakan staf ahli, dan ada yang berbasis intuisi karena dia sudah merasa berpengalaman menangani hal – hal tersebut di masa lalu.

Kelima faktor itu masing – masing saling terkoneksi satu sama lain, menyebabkan masalah megakompleks yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Jujur kadang saya seringkali gemas dengan netizen sok tahu yang menggampangkan cara pengambilan keputusan di tingkat wilayah atau nasional yang mega kompleks ini, padahal cara pengambilan kebijakan di negara tidak sesederhana menyelesaikan masalah Anda mau masuk kampus mana dan memilih jurusan apa untuk melanjutkan studi.

Namun, berkaca dari prinsip problem solving yang saya jelaskan tadi, saya jadi kepikiran satu hal. Apakah carut marutnya penanganan COVID-19 di Indonesia karena kita tidak memiliki atau tidak tahu apa masalah yang kita hadapi sebagai suatu bangsa? Apakah belum ada definisi masalah yang jelas (fase 1) yang bisa disepakati oleh satu bangsa untuk kita perjuangkan bersama menyelesaikan masalah tersebut?

Apakah kita bisa memiliki satu atau  single problem statement,  yang mana itu menjadi masalah yang kita harus selesaikan bersama sebagai satu bangsa? Jadi apapun peran kita di negara saat ini, single problem statement  tersebut mewakili semua kepentingan kita, sehingga kita berfokus saja untuk menyelesaikan masalah itu agar Indonesia bisa menyelesaikan penanganan COVID-19 dengan lebih baik.

Jika belum ada dan tidak mencoba ditemukan, maka Indonesia dalam kondisi saat ini belum melewati fase 1 dari tahap penyelesaian masalah dan buat saya itu mengerikan.

Jika ada yang bisa merumuskannya, saya yakin Anda akan sangat berjasa kepada negara karena besar kemungkinan Anda dapat mempersatukan bangsa.

Semoga artikel ini bisa sedikit membuka jalan agar kita bisa menjadi seorang pengambil keputusan yang lebih bijaksana.

Salam, Arry Rahmawan

' src=

Arry Rahmawan

Arry Rahmawan adalah seorang pembelajar yang memiliki ketertarikan dalam mempelajari ilmu tentang produktivitas hidup, entrepreneurship, dan pengembangan bisnis. Sejak tahun 2012, Arry rutin menulis dan membuat konten terkait tiga topik tersebut di blog ini. Arry menamatkan pendidikan S1 dan S2 nya di Departemen Teknik Industri, Universitas Indonesia dan menjadi dosen tetap non-PNS di Departemen yang sama sejak tahun 2016. Untuk meningkatkan kapasitas keilmuannya, Arry banyak mengambil sertifikasi, workshop, course, dan mentorship dari berbagai institusi kelas dunia. Selain aktif mengajar di UI dan beberapa kampus di Indonesia, Arry juga berpengalaman menjadi konsultan, trainer, dan coach independen untuk ketiga topik yang diminatinya tersebut. Klien yang sudah ditanganinya sangat beragam, mulai dari instansi pemerintahan, kementerian, BUMN, korporasi/swasta, lembaga pendidikan, serta lembaga non-profit. Saat ini Arry berdomisili di Belanda dalam rangka tugas belajar di Delft University of Technology, Faculty of Technology, Policy, and Management. Untuk menghubunginya, silakan kontak melalui direct message LinkedIn atau Instagram

Post navigation

Mengenal value proposition canvas untuk entrepreneur pemula, seminar sekolah kepemimpinan universitas pembangunan nasional (upn) veteran jakarta bersama arry rahmawan, leave a reply cancel reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

3 Langkah Melatih Berpikir Inovatif

  • October 19, 2012
  • 2 minute read

Home » Pendidikan » Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

Balitteknologikaret.co.id – Problem Solving berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyelesaian masalah. Pelaku yang mampu mengurai dan menyelesaikan masalah disebut disebut  problem solver.

Problem Solving menjadi salah satu jenis keterampilan intelektual yang dianggap lebih tinggi dibanding keterampilan lainnya. Dikarenakan apabila dinilai dari aspek kognitif pada pemecahan masalah pasti dibutuhkan keterampilan ataupun kemampuan dasar tertentu.

Kemampuan  problem solving ini tidak hanya sekedar pemahaman maupun pengetahuan namun sudah mencapai pada tingkatan analisis.

Namun, agar memiliki kemampuan Problem Solving   yang mumpuni, maka apa hal yang harus kita kuasai? Apakah ada langkah jitu dalam Problem Solving? Apakah kita bisa mendapatkan pendidikan formal terkait Problem Solving atau hanya belajar secara autodidak? Artikel membantu kamu menemukan jawaban pastinya.

Mengenal Tentang Problem Solving

Mengenal Tentang Problem Solving

Oemar Hamalik mengartikan problem solving merupakan suatu proses dari intelektual dan mental untuk menemukan masalah. Setelah ditemukan, lalu berupaya memecahkan permasalahan tersebut berdasarkan informasi serta data yang akurat, akhirnya siperoleh kesimpulan dengan cepat dan cermat.

Problem solving diartikan pula sebagai cara untuk mengidentifikasi serta menemukan solusi paling efektif dan efisien guna teratasinya masalah. Kemampuan ini pasti berkaitan dengan kemampuan lainnya yaitu kemampuan mendengarkan, menganalisis dan meneliti, kreatif, teamwork, komunikasi serta pengambilan keputusan.

Dalam penerapannya, pada teori lain disebutkan diperlukan model pembelajaran agar p roblem solving dapat dilakukan dengan tepat. Terdapat 3 teknik pelaksanaan Problem solving yakni: design thinking, dan solution-based thinking, serta  linear thinking.

Problem solving dimulai dari kegiatan mengidentifikasikan sebuah permasalahan, kemudian mencari tahu apa penyebabnya. Lalu, menyeleksi daftar solusi yang sudah dirumuskan, kemudian memilih yang terbaik darinya. Langkah terakhir ialah dengan penerapan solusi terbaik yang sudah dipilih.

Pada saat seseorang melakukan identifikasi masalah, hendaknya mampu untuk membedakan apa saja yang menjadi penyebabnya. Serta membedakan apa saja yang merupakan masalah intinya.

Proses Problem Solving

Proses Problem Solving

Melalui model yang dibuat oleh Profesor Psikologi bernama John D. Bransford serta Barry S. Stein pada tahun 1984. Pemecahan masalah yang dianggap efektif tersebut menggunakan lima langkah penting, yaitu.

1. Identifikasi Apa Masalah Dan Akar Penyebabnya

Pemecahkan masalah ini yang harus dilakukan pertama harus mengakui bahwa masalah itu ada lalu kemudian ditemukan akar penyebabnya.

Diagnosalah suatu situasi sehingga fokus ada pada permasalahannya, tidak hanya pada gejalanya. Teknik pemecahan masalah bisa menggunakan diagram alur. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi-langkah yang dilakukan dari suatu proses serta diagram sebab-akibat untuk menganalisis dan menentukan akar penyebab.

Untuk menemukan penyebab permasalahan bisa dengan menjawab berbagai pertanyaan seperti berikut:

  • Apakah masalahnya bisa diselesaikan?
  • Seberapa besar masalahnya?
  • Menurut saya kenapa masalah ini terjadi?
  • Apa saja beberapa hal yang saya ketahui tentang situasinya?
  • Apa saja beberapa hal yang tidak saya ketahui tentang situasinya?
  • Apakah ada pihak yang berkontribusi terhadap masalah tersebut?
  • Apakah terdapat bahan atau proses yang berkontribusi pada masalah tersebut?
  • Apakah terdapat pola masalah yang dapat saya identifikasi?

2. Tentukan Target Yang Ingin Dicapai

Setiap masalah pasti berbeda. Tujuan yang ingin dicapai saat melakukan pemecahan masalah sebenarnya bergantung pada setiap ruang lingkup permasalahannya. Berikut beberapa contoh target yang bisa ditetapkan dari proses  problem solving, meliputi:

  • Segera kumpulkan informasi yang faktual sebanyak mungkin.
  • Brainstorming (bertukar pendapat) pada banyak strategi yang berbeda untuk memperoleh hasil yang terbaik.
  • Bersikaplah fleksibel pada saat mempertimbangkan mendengarkan sudut pandang pihak lain.
  • Mengartikulasikan dengan jelas serta mendorong akan adanya pertanyaan dan pernyataan. Sehingga semua orang yang terlibat berada di situasi yang sama.
  • Bersikaplah terbuka terhadap strategi lain apabila nantinya strategi yang dipilih tidak berhasil.
  • Tetap berpikir positif sepanjang proses.

3. Cari Solusi Potensial

Setelah menentukan tujuan yang ingin dicapai pada saat pemecahan masalah, selanjutnya adalah untuk memulai prosesnya. Tapah ini melibatkan banyak langkah yakni:

  • Pencarian fakta solusi yang sudah pernah ada dan yang sedang dirancang.
  • Brainstorming (curah pendapat)
  • Kumpulkan ide-ide terkait solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan.
  • Memprioritaskan solusi
  • Mempertimbangkan hal yang dibutuhkan sebagai solusi potensial, misal dalam hal waktu, tenaga, dan dana.

4. Pilih Solusi Dan Tindak Lanjuti

Pro dan kontra pada setiap solusi potensial pasti ada. Namun tetap pilih salah satu yang paling relevan untuk memecahkan permasalahan sesuai anggaran, kemampuan, dan sumber daya yang diberikan.

Setelah memilih solusi, harus dibuat komitmen bersama untuk menyelesaikannya. Lalu menyusun rencana aksi untuk mengimplementasikan, serta membaginya kepada semua pihak yang terlibat secara jelas dan efektif. Baik dilakukan secara lisan maupun tertulis.

Pastikan semua pihak yang terlibat memahami peran masing-masing agar memperoleh hasil terbaik.

5. Kontrol Dan Evaluasi Hasilnya

Evaluasi menggambarkan kondisi capaian saat ini, kemudian dibandingkan dengan rencana pelaksanaan. Evaluasi juga menjadi standar pemecahan masalah di masa depan. Saat mengevaluasi hasil, jawablah beberapa pertanyaan berikut:

  • Apakah solusi yang diambil berhasil?
  • Apakah solusi ini akan berhasil juga untuk masalah lain?
  • Apakah ada perubahan keputusan yang akan dilakukan nantinya?
  • Apakah solusi lain akan lebih baik dan efektif dibandingkan dengan solusi saat ini?

Mengapa Kemampuan (Skill) Problem Solving Dibutuhkan?

Mengapa Kemampuan (Skill) Problem Solving Dibutuhkan

Keahlian problem-solving akan membantu dalam menentukan apa sumber masalah yang sesungguhnya. Dengan kemampuan ini pula kita bisa menemukan solusi terbaik yang paling efektif dan efisien.

Kemampuan problem-solving sering sekali diidentifikasi sebagai satu keahlian tersendiri. Namun terdapat beberapa keahlian lain yang sangat bisa untuk mendukung keahlian dalam mengambil keputusan. Keahlian itu ialah:

  • Keahlian menjadi pendengar aktif
  • Keahlian melakukan analisis
  • Kemampuan meneliti
  • Keahlian  terkait kreativitas
  • Keahlian untuk berkomunikasi yang baik
  • Bisa diandalkan pada banyak situasi
  • Keahlian untuk menjadi anggota tim yang baik

Kemampuan  Problem Solving juga ini amat penting bagi pengembangan jenjang karier, apa pun posisinya. Namun, kemampuan problem solving sangat tergantung pada bidang ataupun keahlian teknis yang dimiliki seseorang.

Contoh kemampuan Problem Solving : Seorang dokter yang profesional membutuhkan kemampuan untuk mendengarkan serta berkomunikasi dengan pasiennya. Di sisi lain, dokter tadi juga harus memiliki pengetahuan teknis terkait dengan jenis penyakit dan bagaimana pengobatan pasiennya.

Kemampuan (Skill) Problem Solving

Berikut tujuh jenis kemampuan yang dapat membantu seseorang membuat proses problem solving menjadi lebih mudah.

1. Analisis

Seorang manajer akan menyelesaikan setiap permasalahan dengan betul-betul menilai satu situasi terlebih dahulu. Selanjutnya, dia harus menggunakan keterampilan analitisnya untuk membedakan diantara solusi-solusi yang tidak efektif serta solusi yang dianggap efektif.

2. Komunikasi

Komunikasi yang efektif akan memainkan peran penting pada saat pemecahan masalah. Terutama orang lain terlibat. Ada beberapa keterampilan yang bisa membantu seorang problem solver untuk meningkatkan komunikasi.

Termasuklah diantaranya:

  • mendengarkan secara aktif,
  • berbicara dengan volume dan nada yang tenang,
  • membuat komunikasi tertulis untuk mendukung informasi verbal.

3. Kecerdasan Emosional

Merupakan kemampuan dalam mengenali serta mengelola emosi pada situasi apa pun. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional biasanya akan menyelesaikan permasalahan dengan tenang serta sistematis. Hal inillah yang seringkali akan membuahkan hasil terbaik.

4. Ketahanan

Merupakan suatu sifat yang erat kaitannya dengan kecerdasan emosional. Ketahanan merupakan kemampuan untuk mengatasi lalu cepat bangkit kembali dari suatu kondisi atau situasi sulit. Mereka yang memiliki sifat ketahanan  biasanya akan mampu menafsirkan orang lain dan situasi tertentu yang bisa sangat menguntungkan secara akurat.

5. Kreativitas

Ketika melakukan sebuah brainstorming solusi untuk permasalahan yang ada, kreativitas akan sangat membantu untuk berpikir out of the box . Penerapan teknik kreatif dapat meningkatkan strategi pemecahan masalah. Kita bisa menggunakan kreativitas untuk beberapa hal berikut:

  • Pendekatan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda
  • Meningkatkan proses pemecahan masalah
  • Pacu kreativitas pada setiap karyawan serta rekan kerja.

6. Kemampuan Beradaptasi

Merupakan kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan setiap perubahan. Apabila suatu solusi untuk suatu masalah tidak membuahkan berhasil, maka kemampuan beradaptasi akan menyelesaikannya. Kemampuan beradaptasi akan meninjau kembali permasalahan tersebut untuk memikirkan setiap masalah lain tanpa harus merasa frustrasi.

7. Kerja Tim

Kerja tim pasti membutuhkan kenyamanan bekerja bagi setiap orang. Kemampuan ini mengharuskan seseorang untuk mampu berkolaborasi dengan anggota kerja. Nantinya akan menghasilkan pemecahan permasalahan yang lebih baik secara menyeluruh.

Lanjutan Kemampuan (Skill) Problem Solving…

Terdapat 14 kemampuan yang bersifat praktis, selain 7 kemampuan di atas untuk Problem Solving,  yaitu:

  • Kemampuan Mengindra dan Mengidentifikasi Masalah
  • Kemampuan Mendefinisikan serta Menjelaskan Masalah
  • Kemampuan Menghindari setiap Jebakan Asumsi Liar
  • Kemampuan Menghindari Bias dan Cognitive Error
  • Kemampuan Memetakan setiap Ekosistem Dari Masalah Sehari-hari
  • Kemampuan Untuk Memetakan Ekosistem Dalam Masalah Bisnis
  • Kemampuan Untuk Memahami Setiap Konsep Mutakhir Masalah
  • Kemampuan Untuk Memprioritaskan Setiap Penanganan Masalah
  • Kemampuan Untuk Menggali Setiap Solusi Lebih Dalam
  • Kemampuan Untuk Memutuskan serta Membuat Action Plan
  • Kemampuan Untuk Memahami Tipe Solusi serta Dampaknya
  • Kemampuan Untuk Membuat Setiap Langkah Eksekusi Solusi
  • Kemampuan Untuk Mengendalikan Setiap Solusi dan Hasilnya
  • Kemampuan Untuk Mengelola Setiap Upaya Preventif Masalah

Selain itu, agar menjadi Problem Solver  yang handal, harus mampu menguasai 4D sebagai berikut:

  • DISCOVER (yakni menemukan serta mendefenisikan suatu gejala ataupun masalah)
  • DIAGNOSE (yakni menganalisis serta menjabarkan komponen masalah)
  • DECIDE (yakni merumuskan solusi serta menentukan langkah penyelesaiannya)
  • DELIVER (yakni mengeksekusi serta  mengelola setiap aksi penyelesaian masalah serta konsekuensinya)

Creative Problem Solving

Creative Problem Solving

Pertama kali yang mengembangkan metode dari creative problem solving ialah Alex Osborn yakni seorang eksekutif periklanan. Alex Osborn yang pertama kali yang mengembangkan pengaplikasian teknik brainstorming .

Kita sangat membutuhkan creative problem solving karena akan dapat memecahkan berbagai permasalahan. Semakin kreatif individu ataupun tim yang kamu miliki, maka akan semakin banyak pula solusi yang ditawarkan.

Metode yang dimiliki creative problem solving jelas berbeda dengan metode penyelesaian masalah konservatif. Metode konservatif hanya menekankan pada aspek analisis, evaluasi proses suatu pemecahan masalah, dan hanya terfokus pada proses pelaksanaannya.

Sedangkan Creative problem solving memberikan kebebasan kepada para karyawan untuk mengungkapkan pendapatnya. Mengembangkan ide-ide miliknya serta mengimplementasikan semua strategi yang dianggapnya cocok untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di tempat kerja.

Metode C reative Problem Solving

Beberapa permasalahan ditemukan di tempat kerja, dan lebih baik apabila dipecahkan dengan metode creative problem solving yakni sebagai berikut:

  • Mengatasi adanya kekurangan staf pada salah satu unit bisnis (departemen) di perusahaan. Kamu dan tim tetap bisa memberikan hasil kerja terbaik baik.
  • Mengatasi keterlambatan di lokasi kerja dengan pemecahan masalah serta adanya komunikasi.
  • Mengambil inisiatif dengan segera ketika rekan kerja lainnya terlihat melewatkan ataupun mengabaikan sesuatu yang dianggap penting.
  • Memperbaiki setiap kesalahan yang ada di tempat kerja. Tidak melihat apakah itu kesalahan yang dibuat oleh kita sendiri ataukah rekan kerja.
  • Menangani serta menyelesaikan setiap konflik yang muncul dengan rekan kerja.
  • Mengatasi setiap masalah yang terkait dengan anggaran. Bagaimana agar dapat menghasilkan kinerja yang terbaik lewat penggunaan anggaran yang harus kreatif.
  • Meningkatkan kualitas kinerja perusahaan ataupun tim kerja. Dilakukan dengan memperbaiki komunikasi yang ada di antara para karyawan.
  • Memecahkan persoalan K3 (Kesehatan, Keselamatan & Keamanan) di lokasi kerja.
  • Menyelesaikan setiap permasalahan teknis.
  • Memecahkan setiap permasalahan yang berkaitan dengan persoalan uang, seperti pembukuan.
  • Menemukan setiap data baru dengan segera. Agar dapat memandu pengambilan keputusan atau strategi di suatu perusahaan dengan lebih baik.
  • Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelanggan yang sulit. Ataupun pelanggan yang kesal dengan kualitas pelayanan perusahaan tempat kerja kita.
  • Menemukan cara terbaik untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan layanan, penawaran produk terbaru, harga terbaru, ide promosi serta metode penjualan.
  • Mengurangi (menghemat) pengeluaran atas anggaran milik perusahaan.
  • Mengambil inisiatif untuk segera bertemu dengan atasan, untuk membahas permasalahan tertentu yang berpotensi akan menjadi lebih buruk.
  • Mengubah pengaturan suatu proses, tugas ataupun tim agar menjadi lebih efisien
  • Melakukan penelitian guna mengumpulkan data serta informasi untuk menemukan solusi terbaik untuk pemecahan suatu masalah.
  • Menggunakan setiap pemikiran kreatif dengan tujuan untuk menghasilkan solusi terbaik yang belum pernah dipergunakan oleh perusahaan sebelumnya.

Manfaat Adanya Kemampuan Problem Solving

Manfaat Adanya Kemampuan Problem Solving

Ketika kita mampu memecahkan permasalahan yang ada dengan cepat, efektif dan efisien, maka tempat kerja kita juga memperoleh manfaatnya. Berikut ini yang termasuk manfaat adanya kemampuan Problem Solving, yaitu:

  • Kreativitas organisasi, tim atau pun individu akan menjadi lebih besar
  • Produktivitas organisasi, tim atau pun individu akan lebih tinggi
  • Kepuasan kerja pegawai akan meningkat
  • Kepuasan pelanggan atau  client akan meningkat.
  • Teamwork dan kekompakan tim akan menjadi lebih baik
  • Tercipta lingkungan kerja yang jauh lebih baik untuk para pelanggan dan karyawan.

Adakah Lembaga Penyedia Pelatihan Problem Solving ?

Ya, terdapat banyak lembaga penyedia pelatihan bagi kamu yang ingin menguasai kemampuan Problem Solving .

Dari banyak lembaga pelatihan, berikut ada beberapa nama lembaga pelatihan yang bisa kamu jadikan rujukan:

  • Coursera, diadakan olehUniversity of Michigan
  • COURSE ID A3 diadakan oleh Lembaga ASQ dalam bentuk Lean Problem-Solving Tools.  Bentuk pelatihannya berupa live-streaming.
  • Training Problem Solving Fundamental for Managers,  diadakan oleh PRESENTA EDU, Indonesia.
  • Pelatihan Problem Solving and Decision Making , diadakan oleh Borobudur Training, Indonesia.
  • Pelatihan Team Problem Solving,  diadakan oleh Diorama Training, Indonesia.
  • Training Problem Solving & Decision Making , diadakan oleh Mahaka Institute, Indonesia.

Perlukah Diadakan Tim Khusus Dalam Melakukan Problem Solving ?

Pada poin ini, jawabannya ialah dikembalikan ke jenis masalah yang sedang dihadapi. Jika permasalah yang ada menyangkut kepentingan banyak pihak, maka sebaiknya Problem Solving dilakukan dengan melibatkan tim, agar solusinya lebih maksimal.

Namun, jika kita bicara Problem Solving Skills,  sesunggguhnya kemampuan ini sudah harus dimiliki utamanya oleh para pemangku jabatan strategis. Hal ini dikarenakan setiap posisi strategis memiliki target dan tim yang berbeda. Ketika para pimpinan memiliki Problem Solving Skills  maka permasalahan pada setiap divisi akan lebih cepat dan tepat untuk teratasi.

Ada banyak masalah yang pasti akan ditemui dalam dunia kerja. Namun semakin sering kita dalam menuntaskan suatu permasalahan maka akan semakin matang kemampuan problem solving yang dimiliki. Seorang  problem solver yang handal sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa suatu bisnis tetap berada di langkah tepat dalam mencapai tujuan.

Simak artikel menarik lainnya berikut ini :

  • Pengertian Knowledge Management System dan Contoh
  • Project Adalah: Penjelasan, Jenis, Karakteristik, dan Contoh
  • Contoh Soal Tes Psikotes Kerja dan Jawaban Agar Lolos Seleksi
  • 4 Rekomendasi Program Beasiswa S2 Dalam Negeri Bebas Biaya
  • Pengertian Berpikir Kritis, Cara Mengasah, Manfaat, dan Praktek
  • 6 Cara Dapat Uang Dari Facebook Paling Cepat Hasilkan Cuan
  • Sugar Live Mod Apk (Buka Semua Room Gratis) Versi Terbaru
  • Trading Saham Halal Atau Haram? Ini Hukum Menurut Para Ulama

Mutu Institute: Lembaga Pelatihan, Sertifikasi, Audit

Pelatihan Problem Solving and Decision Making

  • April 13, 2022

Decision making and problem solving biasa disingkat PSDM. Cari tahu di sini tentang cara pelatihan PSDM di perusahaan pada umumnya.

Decision making and problem solving atau bisa disingkat PSDM adalah tentang membuat keputusan dan menyelesaikan masalah. Kedua keahlian ini wajib dimiliki semua orang dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bisnis, PSDM tentunya sangat dibutuhkan. Prosesnya harus dijalani selangkah demi selangkah agar dapat membantu kita menyelesaikan masalah secara cepat dan akurat. PSDM digunakan oleh seluruh organisasi di dunia dan membantu semua level pekerja di dalamnya.

Secara garis besar, PSDM prosesnya seperti ini:

  • Menemukan ‘know-how’ atau cara menyelesaikan masalah.
  • Membangun konsensus.
  • Memperoleh komitmen.
  • Memecahkan masalah secara efektif dan efisien.

Proses PSDM dapat diintegrasikan pada standar operasional suatu prosedur, yang kemudian bisa digunakan oleh semua organisasi atau perusahaan di dunia.

PSDM Secara Garis Besar:

Secara garis besar, decision making and problem solving memiliki empat (4) tahap, yaitu:

Problem analysis.

Dalam tahap ini, kita perlu mencari apa penyebab dari penyimpangan positif maupun negatif. Pada bagian Analisis Masalah, yang harus disediakan adalah proses terstruktur untuk identifikasi dan verifikasi penyebab masalah, baik terkait karyawan, mesin, sistem, atau proses yang tidak berjalan seperti seharusnya.

Decision analysis.

Dalam tahap ini, kita diharapkan dapat membuat pilihan bijak. Meskipun dalam situasi dan kondisi berbeda, seperti pilihan tidak jelas, banyak pilihan, atau risiko salah menentukan pilihan, Decision Analysis berarti berusaha memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan risiko saat membuat pilihan.

Potential problem and opportunity analysis.

Dalam tahap ini, kita melindungi rencana dan mencapai target. Ketika satu proyek atau tugas harus berjalan secara lancar, bagian ini berperan sebagai pengungkap faktor pendorong dan identifikasi cara untuk memastikan kelancaran atau keberhasilan.

The implementation program.

Pada tahap ini, kita menetapkan implementasi dari suatu program PSDM di lingkungan kerja.

Apa Saja Sasaran Dari PSDM?

Sasaran dari PSDM adalah sebagai berikut:

  • Memahami pola pikir rasional agar memecahkan masalah serta mengambil keputusan dalam melaksanakan tugas manajemen.
  • Berlatih dengan memakai sistematika pemecahan masalah dengan efektif.
  • Berlatih memakai pola pikir rasional secara efektif dalam:
  • Menganalisa situasi demi mengurai masalah kompleks menjadi beberapa bagian masalah tunggal.
  • Menganalisa persoalan demi mencari penyebab masalah.
  • Menganalisa keputusan demi pengambilan keputusan tepat.
  • Menganalisa persoalan potensial demi mengamankan keputusan yang telah diambil agar hasil sesuai harapan.

Mutu Institute: Berusaha Terdepan Dalam Penanganan Masalah

Yang namanya hidup tak pernah lepas dari masalah. Begitu pula saat berada di lingkungan kerja. Mulai dari masalah dinamika antar karyawan dan atasan hingga keamanan di tempat kerja. Untuk itulah, problem solving and decision making (PSDM atau membuat keputusan dan menyelesaikan masalah) merupakan keahlian yang harus dimiliki setiap karyawan di perusahaan.

Mutu Institute berusaha terdepan dalam penangan setiap masalah, terutama yang bisa terjadi di tempat kerja. Contoh: pengendalian pencemaran udara akibat asap hasil buangan pabrik, pentingnya penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja, siasat menghadapi situasi dan kondisi darurat (seperti pandemi Covid-19), dan berbagai masalah lainnya di tempat kerja.

Memang, manusia tidak ditakdirkan untuk menyelesaikan semua masalah seorang diri. Ada yang membutuhkan bantuan manusia lain hingga kerjasama dalam tim. Untuk itu, Mutu Institute menyediakan berbagai pelatihan bersertifikasi sesuai kebutuhan perusahaan masing-masing.

Bila K3 dan problem solving and decision making (PSDM atau membuat keputusan dan menyelesaikan masalah) sudah menjadi acuan perusahaan sehari-hari, maka pekerja akan merasa aman saat di tempat kerja.

Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui  [email protected]  atau  081918800013 .  Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di  @mutu_institute  untuk update pelatihan lainnya.

https://www.phitagoras.co.id/problem-solving-decision-making.html;

https://mutuinstitute.com/?s=masalah

Picture of Tami Mutu Institute

Tami Mutu Institute

Professional Trainer

Related Post

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Pentingnya Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan untuk Meningkatkan Efektivitas Perusahaan

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

PELATIHAN AWARENESS NILAI EKONOMI KARBON (NEK) PT CENTRAL JAVA POWER/PLTU TANJUNG JATI B JEPARA, 3-4 APRIL 2024

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

Pendampingan Pra-Seleksi Penghargaan Siddhakarya Oleh Disnaker Untuk Mutu Institute

bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

IMAGES

  1. Effective Problem Solving & Decision Making

    bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

  2. Problem-Solving Process in 6 Steps

    bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

  3. Jual Problem Solving And Decision Making For Improvement

    bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

  4. PROBLEM SOLVING AND DECISION MAKING

    bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

  5. Problem Solving & Decision Making Training by Businessmaker Academy

    bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

  6. SUCCESSFUL PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING DALAM KASUS-KASUS

    bagaimana agar kita dapat mencapai problem solving & decision making

VIDEO

  1. Problem Solving Decision Making

  2. MALAS MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM

  3. Keynote: The New Thing Generative AI Does

  4. What is the Importance of Critical Thinking in Everyday Life?

  5. Creative Problem Solving & Decision Making

  6. CHARACTER REPLACEMENT

COMMENTS

  1. Cara Menerapkan Problem Solving dan Decision Making

    Manfaat dari memiliki keterampilan problem solving dan decision making sangatlah beragam. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari keterampilan tersebut: 1. Penyelesaian Masalah yang Efektif. Dengan keterampilan problem solving, individu dapat mengidentifikasi masalah dengan lebih baik dan menemukan solusi yang efektif. 2.

  2. 10 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

    3. Brainstorming. Cara berikutnya untuk meningkatkan skill problem solving -mu adalah dengan melakukan brainstorming secara aktif. Jika kamu belum memahami apa itu brainstorming, istilah tersebut mengacu pada kegiatan di mana sebuah tim berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menemukan ide-ide baru.

  3. 7 Strategi Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

    Kemampuan problem solving adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Bagaimana kita menghadapi dan menyelesaikan masalah dapat memengaruhi kesuksesan kita secara keseluruhan. Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, ada beberapa strategi yang dapat kita terapkan.

  4. 7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk

    Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain: 1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi. Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi.

  5. Problem Solving And Decision Making: 10 Hacks That Managers Love

    Here is a brief explanation of the difference between problem solving and decision making: Problem solving: Problem solving is identifying, analyzing, and resolving problems or issues. It involves specifying the root cause of a problem and finding solutions to overcome it. Problem solving requires critical thinking, creativity, and analytical ...

  6. 7 langkah penting dalam proses pengambilan keputusan

    Langkah 7: Tinjau keputusan Anda dan pengaruhnya (baik dan buruk) Setelah mengambil keputusan, Anda dapat memantau metrik kesuksesan yang diuraikan di langkah 1. Ini cara menentukan apakah solusi ini memenuhi kriteria kesuksesan tim. Berikut beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat meninjau keputusan Anda:

  7. Bagaimana Cara Meningkatkan Decision Making Skills?

    Berikut ini adalah beberapa contoh dari skill decision making. 1. Problem Solving (Penyelesaian Masalah) Skill problem solving sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Suatu saat kamu mungkin saja akan menghadapi suatu masalah. Maka dari itu, kamu perlu membuat keputusan yang bersifat objektif dan logis. 2.

  8. The 7 steps of Effective Problem Solving and Decision Making

    Here we see the two skills of problem solving and decision making coming together. The two skills are vital to managing business risks as well as solving the problem. 6. Monitor and measure the plan. Having evolved through the five steps to this stage, you mustn't take your eye off the ball as it were.

  9. Decision-Making and Problem-Solving: What's the Difference?

    Decision-making is the process of choosing a solution based on your judgment, situation, facts, knowledge or a combination of available data. The goal is to avoid potential difficulties. Identifying opportunity is an important part of the decision-making process. Making decisions is often a part of problem-solving.

  10. Decision Making: Definisi, Contoh, Manfaat, dan Cara ...

    Decision making adalah skill yang berhubungan erat dengan beberapa skill lainnya yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.. Berikut ini beberapa contoh dari skill decision making menurut Indeed, antara lain:. 1. Problem solving. Contoh skill decision making yang pertama adalah problem solving atau penyelesaian masalah.. Kemampuan problem solving umumnya disebut hanya dibutuhkan oleh para pemimpin ...

  11. Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

    Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan. Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan - dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

  12. Apa Itu Problem Solving & Decision making?

    Sementara decision making adalah kemampuan manusia dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. PROBLEM SOLVING. Dalam menyelesaikan masalah kita harus berpikir secara kritis. Berpikir kritis diperlukan agar kita dapat jawaban dari permasalahan secara jelas & output yang diinginkan dapat dihasilkan dengan kualitas yang baik. Adapun ...

  13. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Dalam proses problem solving, ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:. 1. Linear Thinking. Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking.Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan "mengapa" agar bisa menemukan akar permasalahan.

  14. Problem Solving and Decision Making

    Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang logis dan telah teruji akan kita pelajari bersama. Teknik-teknik di sini bisa diterapkan di hampir semua situasi kompleks. Prosesnya mencakup metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi macam-macam kemungkinan, yang, nantinya, akan membantu kita mencapai tujuan.

  15. 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Decision Making, Penting!

    Kemampuan ini sangat penting dalam dunia pekerjaan, terlebih jika kita adalah seorang pemimpin. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut. 1. Set deadline dengan jelas. Deadline akan memaksa otak kita bekerja dengan lebih cepat sesuai waktu yang telah ditentukan.

  16. Problem Solving and Decision Making

    Problem Solving and Decision Making. Almarhum Bapak Michael D. Ruslim, mantan President Director dan CEO PT. Astra International Tbk, pernah berujar kepada para pemimpin di lingkungan Astra Group, "Decision making is a crucial part of good business.". Beliau kurang berkenan bila ada leader yang berkata, "Tidak mengambil keputusan adalah ...

  17. Problem Solving & Decision Making

    Problem atau masalah bisa datang dari mana dan untuk situasi apa saja. Tidak hanya urusan personal, masalah akan lebih runyam saat bersentuhan dengan kehidupan profesional atau dunia kerja. Untuk permasalahan di lingkungan kerja tentu saja Anda memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Sebab masalah dalam dunia kerja tidaklah menyerang personal melainkan melibatkan banyak ...

  18. 12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan dan Cara Menerapkannya

    2. Meningkatkan Efisiensi Operasional. Problem solving membantu dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. 3. Menjaga Kepuasan Pelanggan. Dalam bisnis, masalah pelanggan sering muncul. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjaga kepuasan pelanggan.

  19. Prinsip Dasar Memecahkan Masalah (Problem Solving)

    Intinya, ada 4 hal yang wajib kita lakukan jika kita ingin memecahkan masalah: 1. Memahami situasi atau mendefinisikan masalah dengan baik (understand the situation) Banyak orang yang tidak bisa memecahkan masalah karena tidak bisa mendefinisikan masalah yang dihadapi dengan baik. Misalnya, "Saya tidak bisa mendapatkan nilai 80 di kelas ...

  20. Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

    Terdapat 3 teknik pelaksanaan Problem solving yakni: design thinking, dan solution-based thinking, serta linear thinking. Problem solving dimulai dari kegiatan mengidentifikasikan sebuah permasalahan, kemudian mencari tahu apa penyebabnya. Lalu, menyeleksi daftar solusi yang sudah dirumuskan, kemudian memilih yang terbaik darinya.

  21. Pelatihan Problem Solving and Decision Making

    Decision making and problem solving biasa disingkat PSDM.Cari tahu di sini tentang cara pelatihan PSDM di perusahaan pada umumnya. Decision making and problem solving atau bisa disingkat PSDM adalah tentang membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.Kedua keahlian ini wajib dimiliki semua orang dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

  22. (Pdf) Problem Solving, Creativity Dan Decision Making Dalam

    Problem-solving activities are one of the main events in learning mathematics (Karamarski, 2017). Learning activities can be said to be going well and according to the demands of the 2013 ...

  23. PDF Problem Solving, Creativity dan Decision Making Dalam Pembelajaran

    Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan ...